Siapkah Indonesia untuk new normal ? - Kaleb Andrian Siahaan (Manajemen 2019)

 Pandemi Covid – 19 masih saja melanda bumi kita, walaupun dampak yang dihasilkan tidak seperti di awal-awal virus ini melanda dunia kurang lebih 2 tahun belakang. Hal ini pastinya berdampak di segala sektor maupun kebiasaan masyarakat yang pastinya juga berubah. Adapun perubahan kebiasaan masyarakat seperti mencuci tangan ketika ingin melakukan sesuatu atauapun kegiatan, menggunakan Hand Sanitizer, lalu menggunakan masker, ataupun menggunakan Face Sheild, bahkan ketika berpergian keluar kota harus memiliki surat Vaksin dan hasil Antigen atau telah melakukan PCR. Hal ini diberlakukan oleh pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi penyebaran dari virus Covid tersebut agar, angka masyarakat yang terkena Covid dapat berkurang ( terkontrol) dengan baik. Adapun dibidang pendidikan banyak hal juga yang terjadi semenjak Virus Covid-19 ini menyerang. Berbagai perubahan telah terjadi disektor pendidikan seperti, terjadinya peralihan dari kuliah atau belajar konvensional menjadi kuliah atau belajar dari rumah atau kerap kita dengar yaitu “Kuliah Daring”. 


Kuliah daring ini menjadi kebiasaan  baru yang dilakukan oleh para mahasiswa adapun untuk kalangan pelajar yang masih bersekolah dinamakan sekolah online. Hal ini bertujuan untuk tetap berlanjutnya belajar mengajar akan tetapi melalui suatu media seperti menggunakan WhatshApp, Zoom, Google Meat, Google Classroom ataupun melalui Discord. Hal ini pastinya membutuhkan waktu tersendiri baik itu pengajar (Guru atau Dosen) ataupun murid itu sendiri, adapun hal lainnya yang menjadi sorotan ketika menggunakan media atau platfrom ketika mengadakan kuliah daring ini ialah Handphone ataupun laptop agar dapat menggunakan platfrom tersebut. Hal ini sebernarnya salah satu dampak yang kerap sekali menjadi problema seorang pelajar ketika ia ingin mengkuti proses belajar mengajar. Karena tidak semua pelajar memiliki Handphone ataupun laptop sebagai media untuk mendukung  nya dalam proses belajar mengajar tersebut. Sehingga kerap sekali beberapa orangtua yang anak nya tidak memiliki Handphone, menggadaikan harta atau menjual bahkan meminjam dana dari beberapa pihak agar anak tersebut dapat besekolah atau kuliah dengan baik.


Hal lain nya  yang menjadi sorotan ketika diadakan belajar online ialah jaringan yang tidak stabil. Tidak dipungkiri jaringan merupakan kompenen paling utama ketika belajar online, mengapa? Ya, pastinya ketika kita menggunakan aplikasi atau platfrom seperti Zoom itu harus disertai jaringan yang baik, ketika jaringan internet kita buruk maka kita akan mengalami kendala seperti terkeluar dari room ataupun leave dari zoom tersebut. Hal ini pastinya akan membuat kita tidak mengerti atau paham dengan materi yang disampaikan pemateri kepada kita, belum lagi cuaca yang tidak menentu yang membuat kondisi jaringan tersebut semakin parah. 

Lalu sorotan lain nya yaitu kemampuan pelajar dalam menangkap ilmu yang disampaikan oleh pemateri atau pengajar tersebut. Belajar dari pengalaman saya, ketika saya bandingkan belajar konvensional dengan belajar online saya lebih memilih belajar, mengapa? Karena ketika saya belajr konvensional saya dapat melihat personal si pemateri dan bagaimana ia menyampaikan materi yang dapat memudahkan saya dalam menangkap maksud yang pengajar atau pemateri ingin sampaikan. Akan tetapi, dalam belajar online ini saya lebih pasif karena beberapa alasana dengan alasan utama suasana rumah yang membuat saya tidak daoat fokus dan sulit nya memahami apa yang pangajar maksudkan.


Setelah kita membahas mengenai belajar online, lalu kita masuk tentang belajar konvensional ( offline ) itu sendiri. Menurut saya belajar konvensional itu merupakan metode belajar yang paling tepat, hal yang paling mendasar yang menguatkan saya mengapa demikian, dikarenakan ketika belajar konvensional kita lebih fokus dengan materi yang disampaikan oleh pemateri dan dapat melihat langsung sosok si pamateri secara langsung, yang dimana ada beberapa orang ketika ia melihat sosok pemateri itu langsung ia lebih mudah mengerti atau paham apa yang pemateri atau pengajar itu maksudkan. Lalu ketika kita belajar konvensioanal kita tidak perlu khawatir dengan jaringan yang buruk ataupun paket data yang berkurang disetiap hari nya. Hal itu lah yang membuat belajar konvensional itu lebih baik diterapkan daripada belajar online, adapun kenikmatan belajar konvensional lainnya seperti lebih mudah berdiskusi dengan teman ataupun pengajar itu adalah hal yang belum tentu kita dapatkan ketika belajar online walaupun tidak menutup kemungkinan dapat dilakukan ketika belajar online.


Terlepas dari hal itu semua, masing-masing metode belajar itu meiliki kekurangan dan kelebihan nya tersendiri. Adapun bagi beberapa orang metode belajar online itu lebih baik karena dapat dilakukan dimana pun akan tetapi ada juga mengatakan belajar konvensional itu lebih baik, dikarenakan dapat melihat langsung bagaimana si pemateri memaparkan materi atau ilmunya kepada pelajar itu sendiri. Hal ini tidak akan ada habisnya jika terus diperdebatkan, maka yang kita harus lakukan ialah tetap menjaga kesehatan tubuh, mengikut protokol kesehatan ataupun aturan yang pemerintah kita terapkan dalam menekan ataupun mengurangi jumlah penderita Covid-19. Jika kita dapat melakukan nya kita dapat hidup kembali normal akan tetapi tetap menjaga kesehatan kita.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAHASISWA KRISTEN: AGEN ATAU KONSUMEN??? (Ditulis oleh ESRA SHINTIA D. PANGARIBUAN)

Resume Diskusi: Visi dan Misi USU

Kajian: Lulus Kuliah Sudah Tau Mau Kemana?