New Normal: Transformasi digital tetap meningkat? - Gilberd B.C Manik (Akuntansi 2018)

 Transformasi digital merupakan sesuatu yang besar. Banyak sekali kebiasaan yang berubah akibat adanya transformasi digital ini. Transformasi digital ini bertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta efesiensi dari berbagai kegiatan manusia. Adanya perubahan peraturan, perilaku, ataupun hal yang mendesak biasanya yang mendorong terjadinya transformasi digital. Transformasi digital diharapkan dapat berguna pada seluruh segmen masyarakat.

Saat pandemi covid-19 sudah mulai menyebar, semua orang menginginkan kesehatan. Sehingga, banyak orang beraktifitas hanya dari rumah saja. Hal tersebut juga terjadi di bidang pendidikan. Dalam menghadapi hal tersebut diperlukan sebuah cara agar tetap bekerja ataupun belajar hanya dari rumah saja. Solusi yang didapat yaitu adanya transformasi digital. 

Dahulu dimana semua orang harus melakukan sebuah pertemuan baik pertemuan pembelajaran maupun untuk keperluan pekerjaan dengan berkumpul disebuah gedung serta berinteraksi secara langsung. Namun, sekarang dengan adanya transformasi digital yang cukup masif segala hal yang berkaitan dengan pertemuan dapat dilakukan di kediaman masing-masing secara online. Orang-orang tidak perlu lagi berkumpul pada suatu tempat untuk membahas sesuatu. 

Adanya transformasi digital ini tentunya memberikan berbagai macam efesiensi dalam kehidupan manusia. Hal yang sangat menonjol yaitu kita dapat tetap beraktifitas di tengah kondisi covid-19 sedang berlangsung. Efesiensi tersebut juga dapat dilihat dari biaya transportasi yang tentunya berkurang, serta tingginya tingkat fleksibelitas terhadap waktu dan tempat. Namun, ada beberapa hal yang cukup terganggu yaitu jiwa sosial. Selama beraktifitas secara online, tentu saja jiwa untuk bersosial seseorang semakin berkurang karena berbagai kegiatan dapat dilakukan hanya melalui gadget masing-masing. 

Pada januari 2021, jumlah pengguna internet di Indonesia bertambah sebanyak 27 juta pengguna. Hal tersebut juga memberikan dampak terhadap waktu yang digunakan untuk mengakses internet juga meningkat menjadi 8 jam 52 menit. Dari segi trafik, beberapa operator telekomunikasi menyampaikan adanya kenaikan sebagai dampak pandemi yang mencapai 40%. Selain itu, banyak aplikasi-aplikasi yang menunjang pertemuan online baik proses pembelajaran maupun pekerjaan yang bermunculan, seperti: zoom, google meet, skype, microsoft teem, google classroom. Selain aplikasi tersebut, banyak juga aplikasi ataupun media yang menunjang pembelajaran, seperti: quizizz, google form, kelas pintar, rumah belajar, dan banyak situs lainnya.

Pemerintah juga ikut serta dalam peningkatan transformasi digital ini. Dalam mendukung pembelajaran jarak jauh, kementerian pendidikan dan kebuduyaan (kemendikbud) memberikan bantuan data internet bagi siswa, mahasiswa, guru, dan dosen. Berdasarkan data yang diperoleh dari kompas.com, pemerintah mengeluarkan dana sebesar Rp. 8,54 triliun pada tahun 2021. Sementara untuk besaran bantuan kuota internet gratis yand didapatkan, yaitu: siswa pendidikan anak usia dini (PAUD) mendapatkan kuota 7 GB perbulan, pelajar SD hingga SMA mendapatkan kuota 10 GB per bulan, tenaga pendidik PAUD hingga SMA mendapatkan 12 GB per bulan, serta dosen dan mahasiswa mendapatkan 15 GB per bulan. Kuota internet ini diharapkan dapat membantu siswa, mahasiswa serta tenaga pendidik untuk menerapkan pembelajaran jarak jauh. 

Pada pertengahan tahun 2021, Indonesia sudah mulai melaksanakan program new normal. New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal, tapi ditambah dengan penerapan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.   Dalam tahap new normal ini, proses belajar mengajar, bekerja, serta ibadah sudah dapat dilakukan secara tatap muka. Beberapa sekolah yang dinilai aman serta berada di daerah yang memiliki tingkat penularan covid-19 yang rendah sudah diiznkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka. 

Bagi universitas, kemendikbudristek meminta agar semua perguruan tinggi untuk mulai menerapkan kuliah tatap muka. Kemendikbudristek melalui Ditjen Dikti Ristek mengeluarkan panduan untuk seluruh perguruan tinggi menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM). Panduan tersebut dikeluarkan melalui Surat Edaran Nomor 4 tahun 2021 tentang penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Tahun Akademik 2021/2022. Universitas Sumatera Utara merencanakan pembelajaran tatap muka dilaksanakan mulai semester genap tahun akademik 2021/2022. Kemdikbudristek menegaskan, pembelajaran tatap muka terbatas yang akan dibuka perguruan tinggi wajib menerapkan protokol kesehatan ketat. Selain itu, perguruan tinggi juga harus tetap menyediakan pembelajaran daring.

Dalam era new normal ini tidak sepenuhnya kembali ke kehidupan semula. Hal itu dapat dilihat bahwa dalam pembelajaran tatap muka baik sekolah maupun perguruan tinggi masih menerapkan menyediakan pembelajaran daring. Selain itu, bagi kantor serta perusahaan juga masih menerapkan work from home. Jadi, menurut saya transformasi digital tentunya tidak akan mengalami penurunan secara signifikan. Bahkan tetap mengalami peningkatan namun tidak setinggi pada saat sepenuhnya pembelajaran ataupun bekerja secara online. Beberapa segmen kehidupan juga sudah beradaptasi dengan media-media elektronik, seperti: kursus online, seminar online (webinar), pelatihan online, dll. Selain itu, instansi-instansi pemerintah, BUMN, serta perusahaan-perusahaan juga sekarang sudah lebih memanfaatkan media teknologi dalam menjalankan pekerjaannya. 

Secara umum, kita harus menghadapi covid-19 ini dengan cara berdamai dengannya yaitu dalam masa era new normal. Sebagai anak-anak Allah, kita harus tetap berdoa serta berserah kepada-Nya untuk menghadapi badai pandemik covid-19 ini. Kita juga harus tetap taat terhadap protokl-protokal kesehatan yang sudah ditetapkan. Selain itu, transformasi digital yang meningkat pesat saat ini harus dimanfaatkan dengan baik agar dapat meningkatkan kualitas diri kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAHASISWA KRISTEN: AGEN ATAU KONSUMEN??? (Ditulis oleh ESRA SHINTIA D. PANGARIBUAN)

Resume Diskusi: Visi dan Misi USU

Kajian: Lulus Kuliah Sudah Tau Mau Kemana?