Era Pasca Pandemi - Windi Claudia (Akuntansi 2018)

 Pandemi covid 19 membuat perubahaan yang  drastis. Dimana sebelumnya kita dapat dengan leluasa berjumpa dengan orang lain dan pergi kesana dan kemari. Tetapi dengan adanya pandemi covid-19, kita harus menjaga jarak dan membatasi kegiatan kita di luar rumah untuk mencegah virus tersebut menyebar ke orang lain. Hampir seluruh belahan dunia merasakan dampak covid-19 ini, termasuk kita sebagai mahasiswa. Yang dahulunya kita dapat pergi ke kampus untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan tatap muka menjadi kuliah luring. Proses atau kegiatan yang biasanya dilakukan secara fisik berkurang drastis

Tekanan untuk beralih ke media digital agar kegiatan dapat tetap berjalan sekaligus bertahan di situasi pandemi ini semakin meningkat. Akibatnya penggunaan teknologi digital tidak dapat dihindari. Disinilah peran teknologi yang memfasilitasi kita untuk melaksanakan proses perkuliahan. Keadaan pandemic covid-19 ini mempercepat proses transformasi digital. Sarana yang biasanya kita pakai dalam pembelajaran online antara lain Google Classroom, Google Meet, Zoom, Microsoft Teams, berbagai media sosial seperti YouTube dan WhatsApp. Penggunaan teknologi tersebut menjadi suatu jalan masuknya digitalisasi. 

Dilansir dari itb.ac.id, Prof. Henry Subiakto, selaku Staf Ahli Bidang Hukum Kemenkominfo, mewakili Johnny Gerard Plate S.E., selaku Menteri Komunikasi dan Informatika, menjelaskan, pandemi COVID-19 membawa dampak positif bagi masyarakat karena dapat menyebabkan masyarakat menjadi semakin terbiasa dengan berbagai aplikasi daring. Hal ini dapat terlihat dari adanya peningkatan penggunaan aplikasi daring sebesar 443% selama PSBB. 

Namun bagaimanakah prospek transformsi digital pasca pandemic covid -19?, dimana mall, tempat ibadah, sekolah, dan tempat wisata mulai dibuka, akankah transormasi digital akan mengalami penurunan?. Kegiatan mulai dipermudah mulai dari komunikasi, informasi, transaksi, edukasi, hiburan sampai pada kebutuhan paling pribadi sekalipun dapat terlayani dengan teknologi. Bahkan, kita tidak bergantung lagi kepada uang tradisional tetapi sudah menggunakan uang elektronik dan pada masanya nanti semua terkoneksi ke arah ini. Aktivitas serba digital dan elektronik dengan data sebagai peranan utamanya, kita tidak lagi terbatas pada ruang dan waktu,dan bisa melakukan transaksi secara elektronik dimana saja, dengan siapa saja dan kapan saja. Dilansir dari wantiknas.go.id, Pemerintah telah menyusun arah transformasi digital 2024 di mana pertumbuhan ekonomi digital harus mencapai 3,17% sampai 4,66%. Berdasarkan rancangan teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Bappenas menjabarkan bahwa setelah gerakan Making Indonesia 4.0. Pemerintah akan memanfaatkan ekonomi digital untuk meningkatkan efisiensi hulu-hilir serta memberi kontribusi nilai tambah industri pengolahan secara agresif pada perekonomian.

Transformasi digital akan menjadi tren di berbagai bidang. Menurut data dari World Digital Competitiveness Ranking tahun 2017, Indonesia berada pada peringkat ke 59 dari 63 negara. Oleh karena itu Pemerintah sedang berusaha untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia dengan menekankan mengurangi kesenjangan digital, mempercepat transformasi digital, dan meningkatkan kebijakan publik tentang digitalisasi. Maka dengan keadaan pandemic sekarang ini merupakan sebuah momentum yang menguntungkan bagi kita dalam meningkatkan transformasi digital di Indonesia.

Apakah transformasi digital akan mengalami kemunduran ? 

Menurut saya tidak, karena dengan adanya transformasi digital dapat meningkatkan efesiensi dan produktifitas. Khususnya kita sebagai mahasiswa dengan transformasi digital kita dapat melaksanakan perkuliahan secara mandiri melalui kemudahan mengakses informasi yang dapat kita akses dari manapun dan dimanapun. Bahkan pada bulan oktober 2021, Mark Zuckerberg
telah mempresentasikan metaverse,suatu dunia komunitas virtual tanpa akhir yang saling terhubung, di mana orang dapat bertemu, bekerja, dan bermain, menggunakan headset realitas virtual, kacamata augmented reality, aplikasi smartphone, atau perangkat lain. Transformasi digital bukanlah tren yang sesaat bahkandiperkirakan akan terus mengalami peningkatan, oleh karena itu sebagai agen perubahan kita harus mempersiapkan diri dan tanggap terhadap perubahan khususnya transformasi digital. 


.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAHASISWA KRISTEN: AGEN ATAU KONSUMEN??? (Ditulis oleh ESRA SHINTIA D. PANGARIBUAN)

Resume Diskusi: Visi dan Misi USU

Kajian: Lulus Kuliah Sudah Tau Mau Kemana?