Kajian: Lulus Kuliah Sudah Tau Mau Kemana?
Sebelum lulus kuliah,
mahasiswa perlu mengetahui jenis pekerjaan seperti apa yang paling sesuai
dengan dirinya. Jenis pekerjaan tersebut juga biasanya tergantung oleh minat
dan bakat yang dimiliki masing-masing mahasiswa. Untuk mendapatkan pekerjaan
yang diinginkannya, mahasiswa tentunya memiliki strategi tersendiri pula. Hal
tersebut biasanya disusun dalam sebuah perencanan karier.
Pengertian perencanaan karier menurut Mathis (2006)
adalah sebuah perencanaan yang terfokus pada pekerjaan dan pengidentifikasian
jalan karir yang memberikan suatu kemajuan yang logis atas orang-orang diantara
pekerjaan dalam organisasi.
Sementara itu, menurut Corey & Corey (2006) perencanaan
karier merupakan suatu proses yang mencakup penjelajahan pilihan dan persiapan
diri untuk memilih sebuah karir. Jadi, perencanaan karier lebih kepada
pengumpulan informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan karier atau
pekerjaan dan hal-hal apa saya yang perlu dipersiapkan untuk mendapatkan
pekerjaan tersebut.
Dalam perencanaan karir biasanya dipertimbangkan beberapa
aspek, yaitu pemahaman diri (kemampuan atau kecakapan yang dimiliki, minat,
cita-cita, ciri spesifik, kondisi fisik dan kesehatan), pemahaman dunia kerja
(jenis pekerjaan yang relevan dengan program studi yang ditekuni, kompetensi
untuk memasuki suatu pekerjaan industri tertentu, budaya industri yang
mempengaruhi kesuksesan kerja, prospek pekerjaan di masa datang, pengaruh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi) serta perencanaan masa depan (menyusun informasi diri, mempertimbangkan
alternatif dan menentukan masa depan).
(Sumber:
https://www.temukanpengertian.com/2016/01/pengertian-perencanaan-karir.html)
Divisi Kajian dan Tulisan
telah melakukan survei cepat kepada Anggota Kelompok Kecil (AKK) FEB USU
melalui tautan (bit.ly/KajianOktober2021) yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana
persiapan AKK sebelum lulus kuliah serta strategi AKK untuk dapat mencapai target
dan cita-citanya tersebut. Dalam menyusun kajian ini, Divisi Kajian dan Tulisan
membagi pertanya menjadi tiga indikator yaitu pemahaman diri, pemahaman dunia
kerja, dan merencanakan masa depan. Survei ini berhasil mengumpulkan 153
responden (mewakili 1/2n + 1 dari 297 AKK).
Pemahaman Diri
Setelah dilakukan survei terhadap 153 AKK FEB USU,
ditemukan fakta bahwa sebanyak 53,6% AKK (82) sudah memahami kompetensi yang
ada di dalam diri mereka, sementara 46,4% AKK (71) lainnya belum memahami
kompetensi yang mereka miliki.
Dalam pengenalan potensi, Sebanyak 34% AKK (52) AKK tidak
bisa menyebutkan secara spesifik potensi apa yang sekarang mereka miliki dan
akan berguna bagi karir mereka di masa depan, sementara itu kompetensi
perencanaan bisnis mendapatkan suara sebanyak 26,1% AKK (40) untuk kompetensi yang sekarang dimiliki dan
akan berguna bagi karir mereka.
Minat AKK FEB USU secara dominan adalah hal-hal
klerikal seperti manajer bank, sekretaris dan pegawai, yakni sebanyak 37,3% AKK
(57) disusul oleh minat yang bersifat komputasional seperti akuntan, ahli statistik,
dan auditor, sebanyak 19,6% AKK (30).
Pelayanan masyarakat dipilih oleh 10,5%
AKK (16). Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat juga 7,2% AKK (11) yang
belum mengenali minat mereka. Ketika ditanyakan tentang seberapa yakin AKK sudah
mengenali minatnya, sebanyak 55,6% (85) memilih yakin, 23,5% (36) tidak yakin,
17,6% (27) sangat yakin, dan hanya 3,3% (5) yang sangat tidak yakin sudah mengenali
minat yang mereka miliki.
Untuk
penentuan cita-cita, sebanyak 15,7% AKK (24) belum menentukan cita-cita, sedangkan
84,7% AKK (129) sudah menentukan cita-cita. AKK FEB USU juga sudah yakin dengan
cita-cita yang mereka tentukan, hal ini didasarkan kepada data: 45,8% AKK (70) yakin dan 28,8% AKK (44) sangat yakin bahwa
mereka ingin bekerja sesuai dengan cita-cita yang mereka tentukan. Cita-cita
tersebut sudah sangat sesuai dengan minat yang ada dalam diri AKK.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa AKK FEB USU telah memahami setiap pribadi mereka
masing-masing. Sebagian besar AKK telah paham apa yang menjadi bakat dan
kompetensi yang ada dalam diri mereka, begitupun dalam menetukan cita-cita,
mereka telah menetukan dan yakin dengan
cita-cita yang telah ditentukan.
Pemahaman Dunia Kerja
Dari total keseluruhan responden
yang mengisi kuisioner kajian, kebanyakan AKK FEB USU yaitu sebesar 52,9% AKK
(81) sudah cukup mengenal jenis pekerjaan yang ingin dia capai. Sebesar 14,4% AKK
(22) merasa sudah sangat mengenal jenis pekerjaan yang diinginkannya. Hanya
sebesar 30,1% AKK (46) yang kurang memahami dunia kerja yang ingin ditujunya
dan sebanyak 2,6% AKK (4) yang merasa sama sekali belum mengenal jenis
pekerjaan yang ingin ditujunya.
Jenis
pekerjaan yang diminati oleh AKK juga bermacam-macam. Namun kebanyakan AKK FEB
USU yang mengisi kuisioner ingin menjadi pengusaha, yaitu sebesar 32,7%,
disusul sbesar 23,5% ingin menjadi ASN(Aparatur Sipil Negara), dan sebesar 17%
ingin bekerja di sektor korporasi. Hanya sebesar 4,6% AKK yang ingin bekerja
sebagai tenaga pendidik.
Dalam
mencapai perencanaan karier tersebut, setiap AKK memilki skill dan kemampuan
masing-masing. Kebanyakan skill yang telah dikuasai oleh AKK yaitu menguasai
ms.office yang memiliki persentase sebesar 60,8% AKK. Dari total keseluruhan
responden pula, sebesar 46,4% AKK sudah memiliki kemampuan public speaking yang
cukup baik, disusul skill penguasaan bahasa asing yaitu sekitar 21,6%. Namun,
ada sebanyak 15% AKK atau sekitar 29 orang sama sekali belum memilki skill
untuk mempermudahnya memperoleh jenis pekerjaan yang ingin diperolehnya.
Namun, dalam
mencapai jenis pekerjaan tersebut, ada beberapa hambatan terbesar yang menjadi
kekhawatiran AKK FEB USU. Ada sebanyak 88 AKK merasa bahwa skill yang dimilikinya
masih kurang untuk mendapatkan pekerjaan yang dia impikan. Sebanyak 77 AKK juga
merasa bahwa tingginya tingkat persaingan mungkin akan menghambatnya dan
sebanyak 75 AKK merasa bahwa relasi sangat erat kaitannya dalam memperoleh
pekerjaan yang dia inginkan dan jaringan relasi mereka masih sempit. Sebagian
AKK juga memiliki kekhawatiran lain, seperti masalah kesehatan, kurangnya
kemampuan public speaking serta kurangnya informasi mengenai jenis pekerjaan
yang mereka minati.
Seluruh
responden juga sudah memperkirakan nilai-nilai seperti apa yang ingin
dijunjungnya dalam menentukan pekerjaan yang paling sesuai dengan dirinya.
Sebanyak 119 AKK ingin bekerja ditempat yang fleksibel, sebanyak 117 AKK juga ingin
bekerja di tempat yang memiliki kreativitas yang tinggi dan sebanyak 88 AKK
ingin bekerja pada pekerjaan dengan nilai keterbukaan yang tinggi.
Merencanakan Masa Depan
Banyak
cara yang dilakukan dalam menyusun rencana diri kedepannya. Berdasarkan data yang diperoleh melalui
survei terhadap AKK FEB USU, mayoritas AKK atau sebanyak 148 AKK memilih harus
memahami diri terlebih dahulu.
Sedangkan, 71 AKK juga memilih melakukan sharing kepada teman sekitar. Selain itu, 62 AKK juga merasa
penting untuk menanyakan kepada keluarga terkait rencana diri kedepannya.
Ternyata selain memahami diri sendiri, sharing kepada teman dan keluarga juga
hal yang lumrah untuk dilakukan dalam menyusun rencana masa depan.
Tidak
selamanya rencana yang kita harapkan berjalan dengan baik. Berdasarkan data
yang diperoleh melalui survei terhadap AKK FEB USU, hampir seluruh AKK atau
sebanyak 96,1% (147) menyiapkan rencana alternatif ketika tujuan tersebut tidak
tercapai. Namun, masih ada 3,3% AKK (5) belum tahu harus melakukan apa ketika
tujuannya tidak tercapai. Selain itu, masih ada 1 AKK yang memilih pasrah.
Dalam skala 1-4, sebanyak 81,7% AKK (125) menganggap rencana cadangan sangatlah
penting. Sebanyak 15,7% AKK (24) mengaggap rencana cadangan tetaplah penting.
Namun, sebanyak 2,7% AKK(4) berpendapat bahwa rencana candangan itu tidaklah
penting. Berdasarkan survei ini, ternyata AKK sudah menyiapkan rencana
alternatif ketika tujuan utamanya tidak tercapai dan mengaggap hal itu
sangatlah penting.
Kesesuain
jurusan dan pemahaman diri merupakan salah satu faktor yang dapat memberikan
pengaruh terhadap penyusunan rencana kepadannya. Berdasarkan data yang
diperoleh melalui survei terhadap AKK FEB USU, sebanyak 82,4% AKK (126) sudah
memilih jurusan sesuai dengan kemauannya. Sedangkan, sebanyak 17,6% AKK (27) memilih
jurusan bukan karena kemauan diri sendiri. Namun terkait dengan pemahaman diri,
sebanyak 97,4% AKK (149) meanggap pemahaman diri dapat mempengaruhi masa
depannya. Sedangkan, sebanyak 2,6% (4) mengaggap hal tersebut tidak terlalu
berpengaruh. Berdasarkan survei ini,
ternyata AKK sudah memilih jurusan sesuai dengan kemauannya dan menganggap
pemahaman diri sangatlah berpengaruh terhadap rencana kedepan.
Dalam
menyusun rencana setelah lulus kuliah, ada banyak hal yang harus dipersiapkan.
Berdasarkan data yang diperoleh melalui survei terhadap AKK FEB USU, sebanyak
91 AKK melakukan persiapan dengan melaksanakan kerja magang. Sebanyak 87 AKK
juga memilih untuk aktif berorganisasi. Program kurus juga diikuti oleh
sebanyak 69 AKK. Sedangkan, hanya 33 AKK yang mempersiapkan dirinya melalui
partisipasi dalam lomba. Terkait hal yang sudah dimiliki, ternyata AKK memiliki
kemauan diri yang sangat tinggi yaitu sebanyak 132 AKK.Sebanyak 81 AKK juga
sudah memiliki kepercayaan diri. Konsep diri juga sudah dimiliki oleh 58 AKK
dan juga citra diri sebanyak 34 AKK. Sedangkan, kemampuan yang spesifik hanya
dimiliki 29 AKK. Berdasarkan survei ini,
ternyata AKK sudah melakukan persiapan yang cukup melalui berbagai hal dan juga
sudah memiliki hal-hal yang mendukung perisapannya setelah lulus kuliah.
Dalam menyusun rencana setelah lulus kuliah, kareir dan dunia
kerja merupakan salah tujuannya. Berdasarkan data yang
diperoleh melalui survei terhadap AKK FEB USU, sebanyak 81% AKK (124) sudah
menentukan bidang karirnya. Namun, masih ada 19% AKK (29) yang belum menentukan
bidang karirnya kelak. Dalam skala 1-4, sebanyak 17,6% AKK (27) sudah sangat
siap dalam menghadapi dunia pekerjaan. Sebanyak 48,4% AKK (74) sudah siap
menuju dunia pekerjaan. Namun, sebanyak 37,1 % AKK (52) belum siap menghadapi
dunia pekerjaan. Berdasarkan survei ini, ternyata AKK sudah mengetahui bidang
karirnya dan sudah siap untuk menghadapi dunia pekerjaan.
Berdasarkan beberapa hal diatas, dapat disimpulkan
bahwa AKK FEB USU telah merencanakan
masa depannya dengan cukup baik. Sebagian besar AKK telah menyusun informasi
diri dengan baik melalui kesesuaian jurusan, pemahaman diri, serta perisapan
yang dilakukan. Selain itu, AKK sudah menyiapkan rencana alternatif ketika
tujuan utamanya tidak tercapai. AKK juga sudah menentukan masa depannya dengan
cukup baik melalui bidang karir yang sudah ditentukan dan juga kesiapan
memasuki dunia kerja.
Berdasarkan
hasil survei secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden (AKK FEB USU) sudah memahami diri mereka sendiri. AKK FEB USU juga
sudah cukup mengenal jenis pekerjaan yang ingin dia capai. Selain itu, AKK FEB
USU juga sudah mampu merencankan masa depannya dengan cukup baik. Namun,
sebagian besar AKK belum mampu mengetahui secara spesifik potensi yang
dimiliki. Dalam mencapai pekerjaan impiannya, AKK juga masih menghadapi masalah
utama yaitu kurangnya kemampuan yang dimiliki serta tingginya tingkat
persaingan.
Dari
kesimpulan tersebut, AKK kedepannya diharapkan untuk semakin giat belajar dan berlatih
untuk memperoleh skill yang diperlukan dalam memperoleh karier yang sudah
mereka rencanakan. AKK juga diharapkan untuk semakin giat mengkaji dan
melakukan pengenalan diri secara lebih mendalam untuk mengetahui potensi yang
dimiliki. Dalam menentukan sebuah rencana pekerjaan, AKK juga hendaknya lebih banyak
menjalin relasi serta mencari tahu informasi mengenai bidang pekerjaan yang
mereka minati agar bisa melakukan tindakan lebih jauh yang diperlukan untuk menghadapi
tingkat persaingan yang cukup tinggi dalam mencapai cita-citanya masing-masing.
Komentar
Posting Komentar