Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Prokrastinasi Akademik: Hindari Gemar Menunda Penyelesaian Tugas, Hingga Ujung Menit di Kalangan Mahasiswa Tingkat Akhir Oleh Luky Verawati Simarmata

  Pandemi COVID-19 telah berdampak pada pendidikan tinggi. Bergantung pada seseorang menyikapi kedatangan musibah tersebut. Diperlukannya upaya eksistensi diri untuk beriringan hidup dengan pandemi. Semua orang pernah menunda pekerjaan. Entah itu disertai dengan alasan yang jelas, seperti menjalankan prioritasnya terlebih dahulu. Sebagian lagi yang memang ‘sengaja’ menunda karena berbagai alasan subjektif, misalnya karena malas, atau karena situasi yang tidak mendukung. Tipe penunda pekerjaan yang kedua sering disebut sebagai prokrastinasi.  Joseph Ferrari, Ph.D, profesor psikologi di De Paul University, Chicago sekaligus penulis Still Procrastinating, menemukan sebanyak 20 persen pria dan wanita di seluruh dunia adalah proskrastinator dalam menjalani gaya hidup mereka baik di rumah, tempat kerja, maupun sekolah. Prokrastinasi adalah kecenderungan untuk menunda dimulainya atau menyelesaikan tugas yang diinginkan sampai mengalami ketidaknyamanan dan detik-detik akhir deadline ....

Menjaga Kesehatan Mental di Era Pandemi ? Yuk Bisa Yuk! Oleh Emia Sari Banjarnahor

  Masalah kesehatan jiwa telah menjadi masalah kesehatan yang belum  terselesaikan di tengah-tengah masyarakat, baik di tingkat global maupun  nasional. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta  penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan  lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.  Terlebih di masa pandemi COVID-19, permasalahan kesehatan jiwa akan  semakin berat untuk diselesaikan. Dampak dari pandemi COVID-19 ini tidak  hanya terhadap kesehatan fisik saja, namun juga berdampak terhadap kesehatan  jiwa dari jutaan orang, baik yang terpapar langsung oleh virus maupun pada orang  yang tidak terpapar.  Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 ( SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Sebanyak  4.255.268 kasus positif dan 143.796 korban meninggal akibat virus corona per 26  November 2021...

Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Inisiatif Produktif sebagai Tonggak Awal Pemantapan Kualitas Perguruan Tinggi Oleh Lidya

  Pandemi yang terjadi berpengaruh terhadap berbagai lini kehidupan: mobilisasi di masyarakat yang terbatas, serta sistem kehidupan yang berubah dari yang semestinya. Kehidupan mahasiswa tentu berubah drastis. Aktivitas kampus juga berubah secara signifikan. Ketika memandang ke belakang, tentu bukan seperti sekarang ini aktivitas si Agen Perubahan di kampus. Keadaan seakan mengubah notabene mahasiswa. Kegiatan kampus mulai dikurangi kuantitas dan massanya. Banyak yang berubah, mulai dari suasana, kegiatan, serta sistem pendidikan di perguruan tinggi. Aktivitas di kampus pun berubah secara signifikan mengikuti keadaan yang terjadi. Tidak hanya itu, banyak aktivitas kampus yang divakumkan maupun dilaksanakan secara online untuk sementara waktu, seperti kegiatan kuliah umum, perlombaan, bahkan wisuda. Kegiatan kampus tidak hanya berfokus pada perkuliahan saja, namun banyak kegiatan kampus lainnya yang difokuskan pada pengembangan diri Mahasiswa. Saat ini, Kementrian Pendidikan berupay...

Kultur Si Mahasiswa Anxiety Oleh Awina Theresia Br Sitorus

  Kecemasan atau anxiety merupakan perasaan yang ditandai dengan pikiran yang tegang, perasaan khawatir dan perubahan fisik seperti wajah pucat dan tekanan darah. Seseorang dengan gangguan kecemasan biasanya memiliki pikiran mengganggu yang berulang dan kekhawatiran yang tinggi. Mereka yang memiliki kecemasan berlebihan pastinya akan menghindari beberapa situasi yang memicu kekhawatirkan timbul. Mereka  juga memiliki gejala fisik seperti berkeringat, gemetaran, pusing, dan detak jantung yang meningkat secara cepat. Mahasiswa pastinya sering mengalami gangguan kecemasan, salah satunya adalah akibat dari faktor psikologis, sosial atau interaksi lingkungan, dimana mahasiswa tidak dapat mengelola maupun merespon secara tepat dan akurat terhadap stres misalnya situasi lingkungan yang baru. Gangguan kecemasan dapat mempengaruhi proses belajar mengajar pada mahasiswa, karena pada gangguan ini seseorang akan mengalami distorsi dalam memproses informasi. Hal ini dapat menggangu kemamp...

Academic Burnout di Kalangan Mahasiswa: Waspada! Oleh Iin Eleni Br Sembiring

  Pernahkah kamu merasa lelah dan stress dengan kegiatan kuliah sehingga akhirnya merasa bosan dan kehilangan motivasi belajar yang berakibat penurunan prestasi? Jika pernah, maka kamu harus waspada, karena bisa saja itu adalah gejala academic burnout. Asing dengan istilah Academic Burnout? Mari kita bahas! Academic burnout  diartikan sebagai reaksi negatif secara emosional, fisik dan mental terhadap pembelajaran sebagai dampak dari kelelahan, frustasi, serta berkurangnya motivasi dan  kemampuan belajar . Hal ini bisa dikarenakan adanya tekanan akademik, ekspektasi, tuntutan dan persyaratan terkait pendidikan. Mahasiswa adalah orang yang memiliki risiko paling tinggi mengalami academic burnout. Hal ini bukan tanpa sebab. Banyak hal yang memicu academic burnout bisa terjadi, di antaranya adalah waktu belajar yang sangat lama, membandingkan kesuksesan akademik dengan orang lain, terlalu banyak mata kuliah, jadwal kuliah yang padat, maupun penurunan nilai tak terduga. Mempri...

Dua Tahun Pandemi Covid-19 : Mahasiswa Sudah Melek Teknologi dan Merasa Nyaman? oleh DUMARIS YANI SIAGIAN

         Pandemi coronavirus (Covid-19) sudah melanda hampir dua tahun di Indonesia sejak kemunculannya pertama kali di China pada akhir 2019 lalu. Covid-19 ini bukanlah wabah biasa yang bisa diabaikan begitu saja karna terbukti mampu memberi dampak yang sangat besar bagi seluruh bidang kehidupan dan lapisan masyarakat, tidak terkecuali dunia pendidikan yang kini berubah drastis. Seluruh pelajar di Indonesia bisa merasakan transformasi ini termasuk mahasiswa diseluruh pelosok negeri. Di tingkat universitas, kuliah daring akibat pandemi diberlakukan sejak Maret 2020 sampai saat yang belum ditentukan. Bermula dari hal tersebut mahasiswa diperkenalkan dengan transformasi cara belajar yang baru, mahasiswa berkenalan dengan berbagai fitur dan aplikasi belajar daring. Suka atau tidak, mau atau tidak, bisa atau tidak, baik pengajar maupun pelajar tetap harus berdampingan secara online selama pandemi masih melanda.        Aw...

BULETIN CC NOVEMBER 2021 "Siapkah Indonesia untuk New Normal?"

Gambar
  Pandemi covid-19 yang muncul pada awal maret 2020 silam menciptakan banyak perubahan yang terjadi di masyarakat terutama dalam upaya untuk bisa melakukan berbagai kegiatan namun tetap dalam pembatasan gerak masyarakat. Hal ini tentu saja berdampak bagi hampir seluruh aspek karena hampir seluruh aktivitas masyarakat, seperti bekerja, berbelanja, maupun belajar yang awalnya dilakukan secara konvensional, kini dilakukan secara online. Hal ini dapat dikatakan sebagai sebuah kemajuan dalam transformasi digital. Transformasi digital adalah bagian dari proses perubahan teknologi yang lebih besar yang berhubungan dengan penerapan  teknologi digital  dalam semua aspek kehidupan  masyarakat Transformasi digital mencakup penggunaan dan kemampuan transformatif dalam hal menginformasikan berbagai hal secara digital. Tahap transformasi adalah tahap penggunaan proses digital yang memungkinkan inovasi dan kreativitas dalam suatu produk digital tertentu, seperti sistem pe...

New Normal,Multitasking dan Pembelajaran Digital - Jeremy Mora Panjaitan (Akuntansi 2020)

Pada saat esai ini ditulis,hampir setengah dari populasi total Indonesia telah menerima setidaknya satu dosis vaksinasi untuk Coronavirus Disease-19 (Covid-19) menurut agregat barometer kesehatan Center for Systems Science and Engineering 1 .Data ini,bersamaan dengan penurunan infeksi dan mortalitas harian terkait Covid-19 menjadi kabar baik bagi kita semua yang selama setahun lebih telah terdampak oleh salah satu pandemi paling mematikan pada abad ke 21,baik dari segi kesehatan maupun mental dan ekonomi.Wajar jika banyak yang berasumsi bahwa pandemi sudah dekat dengan ajalnya dan kondisi masyarakat bisa kembali normal.Penulis sendiri sangat berharap dan berdoa bahwa kondisi tersebut bisa dicapai. Tetapi keadaan di lapangan tidak sesederhana itu.Belum ada cukup data yang bisa memastikan bahwa vaksinasi dapat sepenuhnya mencegah penularan dan komplikasi dari Coronavirus,dan ancaman gelombang kedua( second surge)  masih menghantui setiap keputusan pemerintah.Tidak ada yang berani men...