The Purpose of Life - Cindy Ivana (Manajemen 2019)
The Purpose of Life
Mungkin saat ini kita jenuh dengan rutinitas yang kita jalanin, yang memaksa kita untuk melakukan kegiatan yang tidak mengasikkan dan itu dilakukan berulang-ulang seperti harus bangun pagi untuk kuliah, membuat tugas, dll. Dan terkadang kita berfikir, “apa ya tujuan hidupku?”,“kok rasanya gini-gini aja sih hidupku?”,“gimana ya rasanya supaya hidupku lebih bermakna?”.
Ikigai, satu kata yang terdengar asing bagi orang-orang yang belum pernah mendengarnya. Apa sih itu Ikigai? Ikigai adalah istilah Jepang untuk menjelaskan kesenangan dan makna kehidupan. Kata itu secara harfiah meliputi iki, yang berarti kehidupan dan gai, yang berarti nilai. Ikigai kadang diekspresikan sebagai “alasan untuk bangun di pagi hari”. Ikigai-lah yang memberikan motivasi berkelanjutan untuk menjalani hidup, atau bisa juga dibilang bahwa ikigai-lah yang memberikan gairah hidup yang membuat semangat dalam menyambut kedatangan setiap hari baru. Ikigai juga seringkali diartikan sebagai prinsip hidup bahagia yang dapat mengatasi rasa jenuh dalam menghadapi rutinitas sehari-hari (Wikipedia). Sehingga dapat disimpulkan, Ikigai adalah alasan untuk hidup, prinsip yang membuat hidup kita lebih bermakna. Yang bisa membantu kita untuk meraih meaning di dalam hidup kita, sederhananya ketika kita mau bangun pagi dan menjalani aktivitas sehari-hari tanpa merasa terbebani.
Orang yang biasanya berhasil menjalani filosofi hidup ikigai, mereka berhasil hidup dengan motivasi yang kuat. Dampaknya mereka menjadi lebih produktivitas, mereka menyakini bahwa apa yang dilakukan memiliki dampak yang baik bagi orang lain. Lalu, gimana sih konsep untuk menerapkan ikigai di dalam kehidupan? Ikigai dapat diraih dengan memaksimalkan empat aspek bagian ini:
Apa yang kamu suka.
Mengerjakan apa yang kamu bisa (dalam hal ini ahli dibidangnya).
Mengerjakan sesuatu yang dibutuhkan banyak orang.
Mendapatkan bayaran yang cukup dari pekerjaan yang dilakukan.
Ikigai digambarkan seperti diagram ven, yang di dalamnya terdapat irisan yang mencakup keempat aspek diatas, kalau misalnya kamu sedang menjalankan hal yang kamu suka dan dibutuhkan bagi banyak orang tetapi tidak dibayar dengan cukup dan kamu tidak mengerjakan hal yang sesuai dengan bidangmu berarti kamu ada di irisan mission. Ketika kamu mengerjakan hal yang dibutuhkan banyak orang dan dibayar atas pekerjaan tersebut tetapi kamu tidak mengerjakan hal yang kamu suka dan bukan bidangnya, berarti kamu berada di irisan vocation. Jika kamu mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan keahlianmu dan dibayar atas pekerjaan itu, kamu berada di irisan profession. Bila kamu mengerjakan sesuatu dengan bidang yang kamu sukai dan kamu ahli di dalam bidang tersebut, kamu berada di irisan passion. Masing-masing dari pembaca ini pasti berada di beberapa irisan ini. Nah, kamu ada di irisan yang mana?
Sebenarnya ketika kamu ada di beberapa irisan tersebut, itu adalah langkah yang bagus. Tetapi ketika kamu belum berada di posisi tengah dari keempat irisan tersebut, kamu belum disebut menerapkan konsep ikigai. Kamu dapat disebut ikigai ketika sudah menemukan mission, vocation, profession, dan passion yang ada di diri kamu. Aku akan mengilustrasikan sebuah ikigai. Aku tertarik akan dunia tarik suara, sejak kecil aku aktif di paduan suara sehingga itu membuatku sering mengikuti lomba paduan suara tingkat nasional. Kemudian, aku mengikuti kursus piano selama 7 tahun dan belajar beberapa alat musik lainnya, tapi musik itu aku lakukan hanya sebatas hobby saja. Aku bisa menguasai beberapa aplikasi editing, sehingga dengan itu aku bisa membuat konten di youtube dan orang-orang senang akan kontenku, aku suka membuat konten berbau musik dan aku dibayar dengan konten itu.
Mungkin saat ini kamu belum menemukan ikigaimu, aku akan memberikan beberapa tips untuk itu: Pertama, kamu harus puasin rasa penasaranmu. Cobain banyak hal, karena terkadang kita sering kali melakukan hal yang menyenangkan bagi orang lain, tetapi tidak untuk diri sendiri. Kamu juga bisa menyukai apa yang gak menjadi kesukaanmu saat ini, istilahnya keluar dari zona nyaman (comfort zone). Kedua, Cintai diri sendiri, be friends your self. Ketiga, jangan takut untuk mencoba/mencari hal-hal yang gak biasa kamu lakukan. Yuk, kenali diri kamu!
Komentar
Posting Komentar