HIDUP LEGOWO DENGAN KONTROL EMOSI - Romian Siringo-ringo ( Akuntansi 2019)
Kata emosi mungkin tidak asing di telinga kita karena kebanyakan orang pasti sering meluapkan emosinya. Namun, kebanyakan orang, bahkan hampir semua diantara kita pasti sering mengartikan emosi sebagai suatu keamarahan yang ada dalam dirinya. Padahal, emosi sebenarnya definisikan sebagai perasaan yang terjadi ketika sesorang berada dalam kondisi atau sedang terlibat dalam interaksi tertentu. Disini dimaksudkan bahwa setiap orang mempunyai banyak jenis emosi, yaitu marah, senang, sedih, takut, dan lain sebagainya. Dengan emosi tersebut seseorang merasakan kejadian yang dialaminya melalui perasaan yaitu emosi.
Emosi mewakili atau mengekspresikan kenyamanan atau ketidaknyamanan dari keadaan atau interaksi yang sedang dialami. Tindakan dari mosi muncul biasanya untuk mendapatkan respon di lingkungan sekitar karena emosi juga memerlukan respon dari orang-orang maupun di lingkungan sekitar..
Mengontrol emosi sangat penting bagi semua kalangan dari anak-anak sampai orang dewasa karena emosi yang buruk dapat mebahayakan diri kita sendiri maupun diri orang lain juga. Banyak orang dewasa yang sering meluapkan emosinya dengan cara yang salah sehingga timbul cekcok atau pertengkaran yang menyebabkan terjadinya sesuatu hal yang tidak diinginkan.
Mengontrol emosi juga sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan emosional. karena jika seseorang membiasakan diri dalam mengontrol emosi dan juga dapat mengendalikan emosi, kemampuan emosionalnya bisa mengingkat. Kecerdasan emosional sendiri merupakan kemampuan seseorang dalam mengenali, mengelola dan mengendalikan emosi yang dimilikinya. Memiliki kecerdasan emosional (EQ) yang tinggi dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam mengontrol dan mengendalikan emosi, begitu pula sebaliknya.
Merasa sedih, kecewa, atau marah adalah hal yang normal. Akan tetapi, tidak semua orang mampu mengendalikan emosinya dengan baik, bahkan mahasiswa yang dianggap sudah dewasa juga beberapa tidak mampu mengendalikan emosinya dengan baik. Mahasiswa yang terpelajar dianggap sudah dewasa dalam mengendalikan hidupnya, pasti lebih mampu mengendalikan emosi/perasaan yang ia alami dibandingkan kaum yang tingkatnya lebih rendah ataupun kaum yang kurang terpelajar. Namun, tidak demikian.
Jika Anda tidak tahu bagaimana cara mengendalikan emosi Anda, hal tersebut dapat merugikan diri sendiri bahkan orang lain. Dimana ketidakmampuan seseorang untuk mengendalikan amarah dapat mengakibatkan kerusakan barang, kekerasan terhadap orang lain ataupun seringnya seseorang mengucapkan kata-kata yang agresif secara tak terkendali dan tanpa memikirkan konsekuensi yang akan terjadi.
Ada beberapa kasus atas luapan emosi. Seperti, Motor yang Dirusak Pengemudi. Emosi karena Ditilang Diamankan di Mapolres Tangsel, Kasus yang baru saja terjadi pada Pahinggar Indrawan alias Indra warga Jagakarsa yang menyiarkan secara langsung detik-detik bunuh diri karena stress ditinggal istrinya, dan yang lebih parahnya bahwa berbagai riset menunjukkan bahwa terdapat sekitar 1,5 juta orang di seluruh dunia meninggal karena bunuh diri pada tahun 2020. Di Indonesia sendiri, jumlah kasus kematian akibat bunuh diri diperkirakan mencapai 1800 kasus setiap tahun, dimana pikiran untuk bunuh diri dapat dialami siapa saja, terlebih mereka yang mengalami stres berat atau tekanan batin dan menganggap mengeluh merupakan hal yang tabu dan tidak umum untuk dilakukan. Maka dari itu, orang seringkali lebih memilih untuk menyimpan permasalahan yang dihadapi dan tenggelam dalam depresi.
Bagi beberapa orang, mengontrol emosi adalah hal yang sulit untuk dilakukan, sehingga menjadi amarah yang meledak-ledak. Padahal emosi dapat memengaruhi beberapa aspek kehidupan kita mulai dari pengambilan keputusan, interaksi dengan orang lain, serta kesehatan mental. Seperti dapat kita lihat kembali pada contoh kasus diatas akan dapat menimbulkan berbagai pengaruh bagi aspek kehidupan baik positif maupun negatif. Maka dari itu, kita perlu belajar mengontrol emosi dengan tepat supaya tidak memberikan dampak buruk terhadap kehidupan kita dan orang sekitar.
Mengendalikan emosi memang bukan perkara yang mudah bahkan untuk orang dewasa sekalipun. Tapi hal tersebut bukan berarti tidak bisa ditangani. Sebab mengontrol emosi akan membantumu terhindar dari mengambil keputusan yang tidak tepat. Suasana juga bakal lebih tenang bila kamu sanggup bersabar. Kamu pun bisa berpikir lebih jernih untuk menyelesaikan masalah. Yang lebih penting, menahan emosi dapat menjaga hatimu dari risiko stres serta membuat tubuhmu lebih sehat.
Kesabaran pribadi kita dalam memgontrol emosi sangatlah penting sebab sabar memiliki kaitan erat dengan rasa syukur. Ketika kamu sanggup mengontrol emosi dan ikhlas menerima keadaan, maka hatimu pun akan lebih mudah bersyukur. Kamu akan menyadari bahwa sejatinya hidup ini tidak akan lepas dari cobaan. Dan untuk melewatinya, kamu tidak hanya butuh usaha, tetapi juga perlu belajar bersabar. Tak perlu marah atau iri dengan kehidupan orang lain. Bersikap legowo akan membuat hatimu terasa lebih damai serta bahagia. Seperti yang tertulis pada Efesus 4:2 “Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.” Di sini jelas sekali bahwa Allah ingin agar umatNya selalu bersikap lemah lembut dan sabar. Misalnya jika terasa ingin marah pada seseorang, berlakulah sabar. Dengan berlaku sabar sesuai kehendak Allah, maka emosi pun akan lebih mudah untuk dikontrol.
Komentar
Posting Komentar