Belum Punya Penghasilan Tapi Mau Mengatur Keuangan? Emang Bisa? - Ester Tambunan (Akuntansi 2018)
Belum Punya Penghasilan Tapi Mau Mengatur Keuangan? Emang Bisa?
Keuangan merupakan topik yang selalu menarik untuk diperbincangkan baik di kalangan muda maupun tua. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini, penuh dengan ketidakpastian Hari ini, kita dapat melihat bahwa tidak ada yang tahu akan apa yang terjadi esok. Apakah pandemi ini memiliki garis akhir? Apakah keadaan ekonomi dunia akan segera membaik? Apakah orang tuaku mampu untuk mencukupi kebutuhan keluargaku kedepan? Tidak ada yang dapat menjaminnya dengan pasti. Lalu, apa yang dapat kita lakukan? Ya hanya bisa berjaga-berjaga. Manajemen keuangan yang baik salah satunya. Baik muda maupun yang tua, mahasiswa maupun pekerja, harus mampu mengatur keaungannya dengan bijak.
Sebagian kita pastinya tak jarang mendengar bahwa masih banyak mereka yang telah berpenghasilan cukup tetapi masih saja merasa kurang. Nah, yang perlu dipertanyakan ialah ”gimana sih manajemen keuangan mereka?” Lalu, bagaimana dengan mahasiswa yang lebih dikenal belum berpenghasilan? Apakah manajemen keuangan penting bagi kalangan itu? Penting, dong! Apalagi mahasiswa perantau yang biasanya menerima jatah bulanan dari orangtua. Di masa ini, mahasiswa bertransisi menuju kedewasaan yang sesungguhnya karena sedang dipaksa untuk mengelola banyak hal secara mandiri.
Mari kita kilas balik bagaimana sih siklus pengelolaan keuangan kita di masa pembelajaran tatap muka kemarin? Apakah kita sudah merasa cukup dengan sejumlah uang kiriman orang tua kita tiap bulannya? Atau justru merasa kurang? Wah, ini sih bahaya! Aku yakin sebelum orang tua menentukan berapa besarnya jatah bulanan kita, mereka sudah mengkalkulasikannya dengan baik. Tapi kok masih merasa kurang? Ini nih letak masalahnya.
Kita sepakat bahwa manajemen keuangan itu penting apalagi di masa yang penuh ketidakpastian ini, kita harus siap dengan kondisi terburuk sekalipun. Tanpa manajemen keuangan yang baik, maka segala tujuan keuangan kita di masa yang akan datang pun akan sulit dicapai. Manajemen keuangan bisa menjadi salah satu skill yang penting untuk kita memasuki dunia kerja dalam waktu yang dekat.
Ketika kita menerima sejumlah kiriman uang dari orangtua, maka alokasikan lah dengan sebaik mungkin tiap rupiahnya. Membuat list kebutuhan selama satu bulan kedepan dapat membantu kita untuk teliti dalam menganggarkan setiap pengeluaran kita. Kendalikan mindset kita bahwa segopok uang yang kita terima bukan dihabiskan untuk berfoya-foya ataupun membeli barang yang bukan merupakan kebutuhan kita. Belajar untuk membedakan antara “kebutuhan” dan “keinginan” juga penting, loh!
Hal yang tak kalah penting dari manajemen keuangan ialah menabung. Menyisihkan sebagian dari jatah bulanan kita untuk disimpan merupakan satu langkah untuk kita siap akan kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi di depan. Mengertilah bahwa orang tua kita pun bisa saja mengalami kondisi keuangan yang sulit. Nah, ketika kita memiliki tabungan, maka kita tidak perlu cemas jika orang tua mengalami kendala untuk mengirimkan kita jatah bulanan. Kemungkinan lain yang bisa saja terjadi ialah adanya suatu insiden yang mengharuskan kita memakai dana darurat. Maka, tabungan pun bisa kita pakai sewaktu-waktu sebagai dana darurat tanpa perlu memberatkan orang tua lagi. Langkah ini menjadi catatan penting bagi mahasiswa yang benar-benar tidak memiliki penghasilan selain dari pemberian orang tua.
Lalu ada juga investasi. Kita pasti sudah sama-sama merasakan bagaimana kemajuan teknologi saat ini. Nah, kemajuan teknologi ini juga pasti memaksa kita untuk terus menambah wawasan kita agar tidak tertinggal, bukan? Ada banyak sekali jenis investasi yang dapat kita lakukan hari ini sekalipun kita seorang mahasiswa. Investasi ini menjamin kita untuk jangka waktu yang panjang. Selain menyisihkan untuk masa depan, kita juga bisa memperoleh keuntungan dari sejumlah dana yang kita investasikan. Wah, ini nih yang menjadi nilai tambahnya!
Bagaimana dengan manajemen keuangan dimasa pandemi seperti saat ini? Tentu, bagi kita anak perantau akan memiliki pemasukan yang benar-benar kosong karena belajar sudah dari rumah saja. Di usia saat ini, kita pasti tetap membutuhkan biaya untuk keperluan pribadi kita tapi masih takut memberatkan orang tua. Eitss, tak perlu cemas! Di luar sana banyak sekali pekerjaan freelance yang bisa kita ikuti. Kalau kamu berbakat dalam menulis, maka kamu bisa menjual karya tulis kamu di platform freelance. Kamu jago photografi? Hasil jepretan kamu bisa kamu jual juga di platform freelance yang ada di media online. Masih banyak lagi jenis freelance lainnya yang bisa kita manfaatkan untuk menambah penghasilan. Jenis pekerjaan ini sudah banyak sekali diminati khususnya para pelajar ataupun mahasiswa di masa pandemi seperti saat ini. Bukan hanya keuntungan berupa financial, tetapi pekerjaan ini juga mengajak kita untuk terus produktif di usia belia ini. Kalau mau cuan, jangan mageran ya!
Pada akhirnya, manajemen keuangan kita akan berhasil jika kita disiplin dan tegas dalam mewujudkannya. Kuncinya ialah belajar untuk mengendalikan diri. Jangan takut untuk gagal karena proses menuju keberhasilan memang tidak pernah mudah. Kita bisa belajar dari pengalaman sahabat maupun rekan-rekan terdekat kita mengenai manajemen keuangan. Pengalaman mereka juga penting loh agar kita bisa mengoreksi langkah mana yang salah ataupun yang sudah tepat untuk kita lakukan. Mengatur uang itu sulit kalau kita masih mendahulukan kedagingan kita. Jadi, kamu dan aku, gimana kalau kita sama-sama terus belajar untuk mencapai financial management yang bijak? Setuju?
Komentar
Posting Komentar