Manajemen Keuangan - Friscilla (Manajemen 2018)
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan hal krusial dalam keberlangsungan sebuah bisnis. Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan. Sumber: (wikipedia).
Fungsi utama Manajemen Keuangan adalah sebagai berikut:
Planning atau Perencanaan Keuangan, meliputi Perencanaan Arus Kas dan Rugi Laba.
Budgeting atau Anggaran, perencanaan penerimaan dan pengalokasian anggaran biaya secara efisien dan memaksimalkan dana yang dimiliki.
Controlling atau Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan perusahaan.
Auditing atau Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar sesuai dengan kaidah standar akuntansi dan tidak terjadi penyimpangan.
Reporting atau Pelaporan Keuangan, menyediakan laporan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan dan analisa rasio laporan keuangan. (sumber: www.kembar.pro)
Berdasarkan fungsi-fungsi tersebut dapat kita lihat betapa pentingnya manajemen keuangan untuk menetapkan rancangan organisasi atau mengambil keputusan untuk kemajuan organisasi.
Apakah manajemen keuangan hanya dibutuhkan oleh organisasi atau perusahaan saja?
Tentu tidak.
Siapapun dia (individu) wajib memahami dasar-dasar perencanaan keuangan dengan baik guna segala tujuan keuangan seseorang di masa yang akan datang akan mudah dicapai. Terkhusus kita sebagai mahasiswa ekonomi yang secara umum mengetahui adanya manajemen keuangan dalam organisasi yang memiliki banyak kegunaan untuk kemajuan bisnis mereka, kita dapat menerapkan hal tersebut dalam kehidupan financial pribadi kita.
Dimulai dari kita terlebih dulu harus memahami pengelolaan keuangan yang baik sedini mungkin. Karena ketika kita setia dalam hal kecil seperti memanaje keuangan pribadi kita, maka hal yang lebih besar akan dipercayakan kepada kita.
Namun, kita sebagai mahasiswa sering hanya paham mengenai teori manajemen keuangan namun tidak pernah bisa menerapkannya karena keinginan-keinginan yang tidak bisa dibendung, maka percuma juga punya pengetahuan manajemen keuangan. Ya, karena hanya kita sendirilah yang punya kuasa mengalokasikan seberapa banyak uang yang akan dihabiskan untuk apa.
Sebagai contoh ada sebuah cerita dari seorang dokter yang berandai-andai jika saja ia lebih awal melek finansial 10 tahun lebih awal, maka banyak manfaat yang diterimanya sekarang.
Ilustrasi: tmtimes.id
Adapun manfaat yang seharusnya diterima oleh si dokter jika 10 tahun lalu ia sudah melek finansial, berikut pemaparannya:
Pengaturan keuangan yang jauh lebih baik
Saya sendiri merasa bahwa pengaturan keuangan saya sepanjang mahasiswa, bahkan hingga menjalani studi spesialis sebagai residen sangat kacau balau.
Akibat pengaturan keuangan yang buruk tersebut, saya sekarang sama sekali tidak memiliki dana hasil tabungan saya di masa-masa tersebut. Pada saat itu saya mendapat uang jajan dari orangtua saya 2,5 juta IDR per bulan, sehingga jika saya asumsikan saya memiliki rasio tabungan sebesar 20%, maka seharusnya setiap bulan saya bisa menabung sebesar 500 ribu IDR. Di atas kertas seharusnya sangat mungkin untuk dilakukan.
Compound interest bekerja lebih dini
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa salah satu prinsip terpenting dalam compound interest adalah waktu. Semakin dini kita memulainya, efeknya akan semakin eksponensial. Sehingga, compound interest akan bekerja jauh lebih baik untuk saya apabila saya sudah memulainya 10 tahun yang lalu.
Sebagai gambaran, mari kita lanjutkan asumsi bahwa diri saya 10 tahun yang lalu sudah memiliki rasio tabungan yang stabil di 20% per bulan, dan rutin melakukannya selama 10 tahun. Kita asumsikan bahwa saya tidak mengalokasikan untuk dana darurat terlebih dahulu, dan karena saya mengalokasikannya untuk jangka panjang, maka saya menaruhnya di instrumen reksa dana indeks yang berhasil mengikuti IHSG 10 tahun terakhir dengan rerata imbal hasil 10%. Berapa kira-kira dana pokok yang akan saya miliki pada saat saya lulus sebagai spesialis?
95.624.548 IDR
Lumayan kan?
Lebih dini belajar asuransi
Terlalu lama waktu yang saya buang untuk takut dan tidak mau tahu dengan yang namanya asuransi. Padahal sudah kita ketahui bahwa asuransi merupakan salah satu dari 3 fondasi personal finance (di samping dana darurat dan investasi).
Andai saja saya sudah mulai mempelajari dan mencoba mengerti asuransi sejak 10 tahun lalu, maka kemungkinan besar saya bisa:
Mengarahkan orangtua saya untuk membeli asuransi kesehatan murni yang baik di usia yang 10 tahun lebih muda dari sekarang.
Berdiskusi dengan orangtua saya mengenai asuransi apa yang mereka belikan untuk anak-anaknya.
Menyadarkan orangtua akan pentingnya net-worth
Salah satu hal pertama yang saya lakukan setelah saya memiliki literasi keuangan yang cukup adalah memberanikan diri untuk mengajak kedua orangtua saya duduk dan berdiskusi mengenai aset-aset apa saja yang mereka miliki dan kemudian kami hitung net worth mereka bersama. Dan sesudah dihitung, ternyata memang beberapa aset properti dan deposito yang mereka miliki pun di atas kertas masih jauh dari perhitungan kebutuhan dana pensiun untuk bisa hidup financially free di masa pensiun mereka. Sumber: (dissectingmoney.com)
Dari bahasan dan cerita diatas kita dapat melihat betapa pentingnya pemahaman mengenai manajemen keuangan, bagaimana seharunya kita memanfaatkan pengetahuan yang kita terima sebagai mahasiswa ekonomi untuk kehidupan finansial kita.
Kita harus mulai belajar membuat perencanaan, penganggaran, pengendalian, pemeriksaan, pelaporan keuangan pribadi kita. Juga berani berinvestasi sebagai alat pengelolaan uang yang kita miliki, sehingga pun kita menerima manfaatnya di masa depan, dan memudahkan kita memasuki dunia pekerjaan yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan.
Komentar
Posting Komentar