SARASEHAN: Mahasiswa Society 5.0: Navigasi Menuju Masa Depan yang Penuh Inovasi

 

 

SARASEHAN

“Mahasiswa Society 5.0: Navigasi Menuju Masa Depan yang Penuh Inovasi”

 

Sarasehan bertema “Mahasiswa Society 5.0: Navigasi Menuju Masa Depan yang Penuh Inovasi” merupakan program terakhir dari Divisi Diskusi Campus Concern FEB USU semester A tahun 2023. Adapun sasaran kualitas dari program ini yaitu pertama, peserta diskusi dibukakan mengenai era society 5.0. Kedua, peserta diskusi termotivasi untuk mempersiapkan diri dalam era 5.0. Ketiga, peserta diskusi termotivasi mengemukakan pendapat.

Sarasehan dilakukan pada hari Sabtu, 25 November 2023 pukul 19.30 WIB melalui aplikasi conference video, Zoom Cloud Meeting. Moderator Sarasehan ini adalah Mirnawati Simanjorang (Akuntansi FEB USU 2021). Pembicara Sarasehan ini adalah Malinda Sari Sembiring S.E., M.Si (Dosen FEB USU). Sarasehan ini diawali dengan ibadah singkat yaitu dengan lagu dan doa pembuka serta pengenalan Campus Concern secara singkat yang dibawakan oleh moderator. Selanjutnya moderator mempersilahkan pembicara untuk memaparkan materi.

Agenda:

1.      Mengetahui era society

2.      Dampak dari era society

3.      Cara menghadapi tantangan di era society

 

Apa itu Masyarakat 5.0?

Society 5.0 mewakili integrasi dunia fisik dan dunia maya, di mana teknologi menjadi bagian penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan sistem sosial dan meningkatkan kesejahteraan individu dengan memanfaatkan teknologi baru seperti Al, IoT, dan big data.Tantangan yang Dihadapi Mahasiswa di Society 5.0:

1.      Informasi yang Berlebihan

Siswa harus menelusuri sejumlah besar informasi dan mengembangkan keterampilan

evaluasi kritis untuk menyaring sumber yang relevan dan dapat diandalkan.

2.      Otomatisasi & Gangguan

Pekerjaan Pesatnya kemajuan teknologi mengubah lanskap ketenagakerjaan, mengharuskan siswa untuk terus beradaptasi dan mengasah keterampilan baru agar tetap relevan di pasar kerja.

3.      Ketergantungan Digital

Siswa menghadapi tantangan untuk mencapai keseimbangan antara kehadiran online mereka dan kebutuhan akan koneksi pribadi dan pengalaman offline yang bermakna.

 

Keterampilan dan Kompetensi Utama untuk Bertahan Hidup di Masyarakat 5.0

-          Literasi Teknologi

Siswa perlu memupuk pemahaman mendalam tentang teknologi dan penerapannya

untuk berkomunikasi secara efektif, berinovasi, dan berkembang dalam masyarakat saat ini.

-          Kemampuan Beradaptasi & Pembelajaran Seumur Hidup

Siswa harus menerima perubahan, terbuka terhadap pembelajaran berkelanjutan, dan beradaptasi dengan teknologi dan tantangan baru yang muncul.

-          Berpikir Kritis & Pemecahan Masalah

Kemampuan menganalisis situasi kompleks, berpikir kritis, dan memecahkan masalah secara kreatif akan menjadi keterampilan yang sangat berharga bagi mahasiswa di Society 5.0.

-          Kecerdasan emosional

Mengembangkan kecerdasan emosional akan membantu siswa menavigasi kompleksitas interaksi manusia-mesin dan membina hubungan yang bermakna dalam dunia yang terhubung secara digital.

 

Cara menumbuhkan keterampilan berpikir

Kritis dan Pemecahan Masalah

1.      Analisis & Evaluasi

Siswa harus belajar mengevaluasi informasi secara kritis, mengidentifikasi bias, dan menarik kesimpulan yang dapat diandalkan di era media informasi.

2.      Berkolaborasi & Berinovasi

Mendorong kerja sama tim dan menumbuhkan pola pikir inovatif akan membantu siswa memecahkan masalah kompleks dan menghasilkan solusi kreatif.

3.      Terapkan & Ulangi

Siswa perlu menerapkan keterampilan berpikir kritis mereka dengan menguji dan menyempurnakan ide-ide mereka melalui eksperimen dan pengulangan yang berkelanjutan.

 

Kesimpulan

Dalam Society 5.0, mahasiswa menghadapi tantangan yang unik, namun dengan keterampilan yang tepat dan pendekatan teknologi yang

seimbang, mereka tidak hanya dapat bertahan tetapi juga berkembang di dunia yang saling terhubung ini.

 

Cara menyeimbangkan kehidupan Online dan Offline

1.      Tetapkan Batasan Digital

Menetapkan batasan yang jelas antara aktivitas digital dan kehidupan nyata akan mendorong peningkatan serat menyeimbangkan dan mencegah teknologi membayangi pertumbuhan pribadi.

2.      Terlibat dalam Interaksi Offline yang Bermakna

Berpartisipasi aktif dalam percakapan tatap muka, membangun hubungan, dan

memupuk empati adalah aspek penting dari pengalaman kuliah yang menyeluruh.

3.      Merangkul Kesejahteraan Digital

Mengembangkan kebiasaan yang mendorong penggunaan teknologi yang bertanggung jawab, seperti melakukan detoksifikasi digital dan perawatan diri, berkontribusi terhadap kesejahteraan secara keseluruhan di Society 5.0.

 

Setelah pemaparan, maka dilanjutkan dengan sesi sharing dan tanya jawab, dimana terdapat 3 orang penanya .

-          Pertanyaan pertama diajukan oleh Adriel yaitu, “bagaimana kemampuan seseorang yang menggunakan AI untuk mengembangkan  cara berpikir  critical thinking,problem solving, proses seseorang yang memakai AI yang cenderung malas berpikir atau ingin instan untuk memperoleh sesuatu yang mereka inginkan. Apakah orang tersebut terlatih skill problem solving melalui AI?” “Orang yang, misalnya, ingin menjadi instan, belum tentu bisa melatih kemampuan problem solving mereka melalui sebuah AI karena sebagai manusia kita juga perlu melakukan upaya dimana usaha ini dilakukan. Misalnya membuat lebih akurat kata kunci pencarian dan kita juga perlu mengetahui bentuk-bentuk yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan sumber informasi yang terpercaya dan akurat untuk dapat melatih keterampilan kita” jawab pemateri

-          Pertanyaan Kedua diajukan oleh Mirna yaitu, “Bagaimana atau apa tindakan kita sebagai siswa yang bijaksana untuk merangkul teman-teman kita yang masih belum bisa atau yang masih belum mampu, tidak mau atau tidak mau ikut ambil bagian dalam dampaknya perkembangan teknologi saat ini?” “Kita sebagai individu juga perlu mengembangkan diri jika berteman dan kita tidak bisa memaksakan kehendak kita untuk mendorong orang lain atau orang-orang di sekitar kita dengan dorongan atau motivasi saja. Namun, jika kita terus mengembangkan diri dan menggunakan teknologi sebaik mungkin, mungkin hasilnya akan dilihat oleh banyak orang sehingga mereka termotivasi dan saat itulah kita benar-benar dapat memotivasi mereka” jawab pemateri

-          Pertanyaan Ketiga diajukan oleh Gelnesia yaitu, “Bagaimana mahasiswa menghadapi tantangan perubahan dan adaptasi dalam era Society 5.0 terutama mahasiswa jurusan bisnis, karena kan sudah menggunakan teknologi seperti kecerdasan buatan, Internet of Things, dan big data dalam Society 5.0?” “Untuk cara Bertahan dan bagaimana beradaptasi dengan zaman Society 5.0 dalam dunia karir misalnya, kita sebagai mahasiswa harus menumbuhkan rasa ingin tahu dan mengikuti atau aktif dalam perubahan, atau perkembangan yang ada dan sedang terjadi dan wajib mengembangkan soft skill dan hard skill yang berguna untuk menjadi bekal masa depan. nantinya dan memiliki kemauan dan kemauan untuk menambah wawasan dan menerima kritik atau revisi, itu akan memperluas pengetahuan dan pengalaman kita” jawab pemateri

 

Sebagai closing statement pembicara menyampaikan bahwa Jadilah orang yang memanfaatkan teknologi sebaik-baiknya tetapi tetap harus mampu mengendalikan apa yang kita masukkan ke dalam pikiran kita. atau ke dalam pemahaman kita dan kita tidak boleh melakukan hal yang menurut kita itu tergolong tidak baik sehingga kita harus bisa mengontrol perkembangan penggunaan teknologi yang kita konsumsi setiap hari.

Kegiatan sarasehan pun berakhir dan ditutup dengan doa dan sesi foto bersama serta penyerahan sertifikat kepada pemateri. Dalam kegiatan sarasehan ini dihadiri oleh 29 partisipan. Dari segi kuantitas diskusi ini tercapai. Dari segi kualitas, terdapat tiga sasaran kualitas. Pertama, peserta diskusi dibukakan mengenai era society 5.0. Kedua, peserta diskusi termotivasi untuk mempersiapkan diri dalam era 5.0. Ketiga, peserta diskusi termotivasi mengemukakan pendapat.

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAHASISWA KRISTEN: AGEN ATAU KONSUMEN??? (Ditulis oleh ESRA SHINTIA D. PANGARIBUAN)

Resume Diskusi: Visi dan Misi USU

Kajian: Lulus Kuliah Sudah Tau Mau Kemana?