Pentingnya Mengelola Keuangan dari Financial Literacy
Pentingnya Mengelola Keuangan dari Financial Literacy
Oleh: Haposan Gabriel L Tobing
Keuangan merupakan hal yang paling dilihat terlebih lagi saya yang merupakan mahasiwa FEB haruslah melek terhadap persoalan keuangan yang ada . Keuangan ini tidak sesimpel yang kita tahu saat ini yang sedang viral seperti “PINJAM DULU SERATUS” tidak sesederhana itu teman-teman. Kita saat ini harus mencari lebih banyak informasi sebelum memutuskan apakah akan membeli produk keuangan, dan pastinya harus bertanggung jawab atas keputusan mereka sendiri, dan mengetahui konsekuensi dari kurangnya pengetahuan yang berakibat serius bagi kita dalam perencanaan.Literasi keuangan di Indonesia masih rendah meskipun diiringi dengan industri jasa keuangan berkembang pesat. Hal ini menyebabkan masyarakat semakin rentan terhadap penipuan dan tindak kriminal terkait teknologi finansial. Kasus pembunuhan seorang mahasiswa di Universitas Indonesia yang terkait dengan investasi kripto dan pinjaman daring menjadi perhatian publik. Ini menunjukkan dampak dari rendahnya literasi keuangan yang berujung pada tindakan kriminal. Tidak hanya golongan berpendidikan tinggi, mahasiswa di IPB University juga menjadi korban penipuan oleh platform pinjaman online yang menawarkan imbal hasil besar. Industri keuangan saat ini telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Proses seperti membuka rekening, transfer dana, mengajukan pinjaman, dan transaksi lainnya bisa dilakukan melalui aplikasi teknologi finansial yang mudah diakses. Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan literasi keuangan guna menghindari penipuan dan mendukung penggunaan teknologi finansial dengan bijak
Dengan masalah keuangan Persoalan keuangan ini sangat beragam.Ada yang secara global mulai dari dunia,bank dunia,Perekonomian Negara,dll.Selanjutnya teman teman persoalan keuangan yang kalo ditarik kepada inti persoalan sebagai mahasiswa,mungkin beberapa mahasiwa ada yang melakukan bekerja sambil melakukan perkuliahan di kampus dan ada juga yang uangnya diberikan bulanan oleh orang tua.Hal itu juga menjadi persoalan sangat banyak terlebih lagi bagaimana kita sebagai mahasiswa harus bisa memanajemen keuangan yang ada.Alhasil ujung-ujungnya malah melakukan tindakan yang salah seperti judi,tindakan kriminal,bahkan Pinjaman Online yang akhir akhir ini sangat meresahkan
Nah maka dari itu untuk lebih mengerti mengenai literasi keuangan dapat anda lihat di bawah ini
Literasi keuangan adalah kepemilikan keterampilan yang memungkinkan orang untuk membuat keputusan cerdas dengan uang mereka.Kita jangan terkecoh dengan kata melek. Meskipun memahami statistik dan fakta tentang uang itu bagus, tidak ada orang yang benarbenar memahami literasi keuangan sampai mereka dapat secara teratur melakukan hal-hal yang benar dengan uang yang mengarah pada hasil keuangan yang tepat. Literasi keuangan telah menjadi keterampilan penting yang harus dimiliki individu untuk membuat dan mengelola keputusan keuangan yang baik, mulai dari pilihan dalam menabung, investasi, pengajuan pinjaman, dan lain-lain. Hal ini tidak hanya berkaitan dengan perencanaan keuangan jangka pendek, tetapi juga perencanaan jangka panjang seperti mempersiapkan masa pensiun atau hari tua.Masyarakat yang melek keuangan akan lebih mudah memahami hal-hal yang berkaitan dengan industri jasa keuangan dan memiliki informasi yang cukup untuk menentukan produk dan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Informasi ini berguna dalam upaya meningkatkan kesejahteraan.Namun, literasi keuangan masih menjadi masalah di banyak negara, tidak hanya di Indonesia. Menurut S&P Global Financial Literacy Survey (2014), tingkat literasi keuangan berbeda-beda karena beberapa faktor, seperti tingkat pendapatan negara, kelompok gender, tingkat pendidikan, bahkan usia.
Salah satu yang dapat kita lihat dari foto ini ialah
Dari tabel persentase itu banyak dari negara-negara berpenghasilan rendah cenderung memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih rendah dibandingkan dengan negara berpenghasilan tinggi atau negara maju. Tingkat literasi yang rendah juga ditemukan pada wanita dan mereka yang memiliki tingkat pendidikan rendah. Kelompok usia muda (di bawah 35 tahun) dan lansia (di atas 65 tahun) juga memiliki tingkat literasi keuangan yang rendah.Perjuangan untuk meningkatkan literasi keuangan dan mengurangi kesenjangan akibat berbagai faktor masih panjang. Diperlukan upaya berkelanjutan untuk mendorong peningkatan literasi keuangan, terutama di kalangan perempuan, kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, dan mereka yang berpendidikan rendah.
Maka dengan itu ada beberapa cara agar bisa mengelola keuangan :
Menyusun strategi keuangan yang tepat
Dengan memahami literasi keuangan,jikalau sebagai mahasiswa juga memiliki kemungkinan untuk bisa menyusun strategi keuangan yang tepat. sehari-hari karena uang jadi alat tukar utama yang dimiliki.Oleh karena itu, literasi keuangan bisa membantu menghindari gaya hidup boros dengan strategi yang tepat. Dengan menghindari gaya hidup boros, diharapkan akan lebih mudah melakukan pengelolaan keuangan berdasarkan kebutuhan untuk menjaga kestabilan kemampuan literasi keuangan yang dimiliki saat ini.
Bertanggung jawab atas keuangan
Selain bisa menyusun strategi keuangan yang tepat, juga bisa lebih bertanggung jawab atas
penggunaan uang dengan tepat. Tanggung jawab atas penggunaan uang ini tentu terkait
pengelolaan uang secara bijak. Sebab, dengan mengetahui dasar dari literasi keuangan kita
pasti sudah bisa menganalisis faktor penting dalam penggunaan uang dalam kebutuhan sehari-hari.
Komentar
Posting Komentar