Bridging the Gap: Financial Literacy as the Foundation for Lasting Positive Change
Bridging
the Gap: Financial Literacy as the Foundation for Lasting Positive Change
Di tengah dinamika ekonomi global, literasi
keuangan memegang peran sentral dalam membentuk masa depan finansial yang
stabil dan berkelanjutan bagi individu dan masyarakat. Apa sih literasi
keuangan? Seberapa penting literasi keuangan itu dilakukan?.
Literasi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, dan
keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan
keuangan masyarakat.
Pelaksanaan edukasi keuangan dalam rangka meningkatkan
literasi keuangan masyarakat sangat diperlukan karena berdasarkan survei yang
dilakukan oleh OJK pada tahun 2022, indeks literasi keuangan penduduk Indonesia
yaitu sebesar 49,68 persen, naik dibanding tahun 2013, 2016 dan 2019 yang
masing-masing hanya 21,84 persen, 29,70 persen, dan 38,03 persen.
Kegiatan edukasi keuangan tersebut dapat memberikan
pemahaman kepada masyarakat dengan mendapatkan materi edukasi keuangan
sekurang-kurangnya mencakup:
a. Karakteristik sektor jasa keuangan;
b. Karakteristik produk dan/atau layanan, yang
terdiri atas: deskripsi, manfaat, risiko, biaya, hak dan kewajiban, cara mengakses,
dan penanganan pengaduan dan penyelesaian sengketa.
c. Pengelolaan keuangan; dan
d. Perpajakan terkait produk dan/atau layanan.
Literasi Keuangan memiliki tujuan
jangka panjang bagi seluruh golongan masyarakat, yaitu:
· Merupakan bentuk investasi jangka panjang yang
bermanfaat dalam mengelola dan menjaga kondisi keuangan agar tetap terjaga atau
stabil;
· Meningkatkan jumlah pengguna produk dan
layanan jasa keuangan.
Agar masyarakat luas dapat menentukan produk
dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan, masyarakat harus
memahami dengan benar manfaat dan risiko, mengetahui hak dan kewajiban serta
meyakini bahwa produk dan layanan jasa keuangan yang dipilih dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bagi
masyarakat, Literasi Keuangan memberikan manfaat yang besar, seperti:
1.
Mampu
memilih dan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai
kebutuhan;
2.
Memiliki
kemampuan dalam melakukan perencanaan keuangan dengan lebih baik;
3.
Mampu
bertanggung jawab pada keputusan keuangan yang diambil;
4.
Terhindar
dari aktivitas investasi pada instrumen keuangan yang tidak jelas;
Literasi Keuangan juga memberikan manfaat yang besar bagi sektor
jasa keuangan. Lembaga keuangan dan masyarakat saling membutuhkan satu sama
lain sehingga semakin tinggi tingkat Literasi Keuangan masyarakat, maka semakin
banyak masyarakat yang akan memanfaatkan produk dan layanan jasa
keuangan.namun, Literasi keuangan juga memiliki tantangan finansial: pertama yaitu ancaman serangan siber yang semakin banyak
bermunculan seperti peretasan, pencurian identitas atau penipuan online. Hal
ini yang menjadi risiko yang dihadapi oleh pengguna dan penyedia layanan
keuangan digital.Kedua, literasi keuangan dan
literasi digital masyarakat yang belum merata. Melihat dari survei literasi dan
inklusi keuangan OJK di Tahun 2022 menyebutkan bahwa tingkat
literasi keuangan masyarakat sebesar 49,68%, lebih rendah dibandingkan dengan
tingkat inklusi keuangan yang mencapai 85%. Sedangkan, literasi digital baru
mencapai 41,48%.
Oleh
karena itu kita masyarakat, Pemerintah dan Lembaga swasta, lembaga
non-profit Harus berkolaborasi dapat
menjadi kunci untuk mempercepat peningkatan literasi keuangan. Ini mencakup
penyediaan sumber daya, regulasi yang mendukung, dan program-program bersama. Pentingnya
literasi keuangan tidak dapat diabaikan, dan untuk mencapai dampak yang lebih
luas, kolaborasi antara sektor pemerintah, swasta, dan lembaga non-profit
menjadi krusial. Pemerintah memiliki peran signifikan dalam menciptakan
regulasi yang mendukung pengembangan program literasi keuangan, sementara
perusahaan swasta dapat memberikan kontribusi melalui inovasi teknologi dan
sumber daya keuangan. Kolaborasi ini dapat mencakup penyediaan pelatihan,
pembentukan program bersama, dan penyebaran informasi melalui saluran yang
lebih luas. Melalui sinergi ini, kita dapat mencapai penetrasi dan dampak yang
lebih besar, memastikan bahwa literasi keuangan bukan hanya menjadi hak
segelintir, tetapi juga hak universal yang diakses oleh semua lapisan
masyarakat. Penerapan praktik terbaik dari sektor swasta, seperti kemitraan
dengan lembaga keuangan dan perusahaan teknologi, dapat memperkaya
program-program literasi keuangan, sementara keterlibatan pemerintah dapat
memberikan dukungan kebijakan dan sumber daya yang diperlukan. Kolaborasi ini
menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan dan penyebaran literasi
keuangan, menjembatani kesenjangan pengetahuan dan memberdayakan masyarakat
untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik.
Menatap
ke depan, perencanaan yang matang untuk literasi keuangan menjadi esensial
dalam memastikan kelangsungan dan efektivitas upaya-upaya saat ini. Inisiatif
jangka panjang yang melibatkan pemerintah, swasta, dan lembaga non-profit perlu
diformulasikan dengan cermat. Dengan merangkum seluruh aspek kolaborasi dan
rencana masa depan dalam pengembangan literasi keuangan, kita dapat
menyimpulkan bahwa literasi keuangan bukan hanya sekadar keterampilan, tetapi
fondasi yang membentuk pondasi perubahan positif yang berkelanjutan. Melalui
kerja sama erat antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga non-profit, kita
telah membuka pintu menuju akses universal terhadap pengetahuan keuangan yang
kritis. Rencana-rencana jangka panjang yang terarah menuju pendidikan dan
pelatihan literasi keuangan memberikan gambaran masa depan yang cerah, dimana
setiap individu memiliki alat yang diperlukan untuk mengelola keuangan mereka
dengan bijak. Dengan upaya bersama ini, kita tidak hanya menciptakan masyarakat
yang lebih tangguh secara finansial, tetapi juga memberdayakan individu untuk
menjelajahi potensi ekonomi mereka dengan keyakinan dan keberanian. Literasi
keuangan bukan hanya mengubah individu; itu juga menjadi pendorong utama menuju
perubahan positif dalam skala yang lebih besar, membentuk fondasi yang kokoh
untuk kelangsungan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
Sumber:
ojk.go.id
Komentar
Posting Komentar