Investing Today for a Prosperous Tomorrow

 

Investing Today for a Prosperous Tomorrow

Oleh: Dina Maria Turnip

                   Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, penduduk Indonesia didominasi oleh penduduk usia produktif yaitu dari usia, yang diharapkan dapat berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan daerah. Dominasi generasi muda tidak hanya menguntungkan struktur demografi Indonesia, namun juga menghadirkan peluang dan tantangan transformasi digital dalam hal literasi keuangan serta penyediaan produk dan layanan di sektor jasa keuangan. Namun pada tahun 2019, Otoritas Jasa Keuangan menyatakan tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia masih rendah. Rendahnya tingkat literasi keuangan menunjukkan bahwa masyarakat belum mengetahui berbagai produk dan layanan keuangan yang ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan formal.

                   Literasi keuangan adalah kemampuan untuk memahami dan mengelola keuangan pribadi secara efektif. Hal ini melibatkan perolehan pengetahuan dan keterampilan dalam konsep dan terminologi keuangan dasar, seperti penganggaran, tabungan, investasi, dan pengelolaan utang. Ini merupakan hal penting karena dapat membantu individu membuat keputusan yang tepat mengenai keuangan mereka, yang dapat berdampak pada keamanan finansial jangka panjang mereka. Investasi adalah bagian penting dari literasi keuangan. Ini melibatkan pengalokasian dana ke berbagai sarana investasi seperti saham, obligasi, reksa dana, dan yang lainnya. Berinvestasi untuk kesuksesan masa depan memiliki beberapa manfaat, antara lain keamanan finansial jangka panjang, peningkatan kekayaan dan aset, serta kemampuan mencapai tujuan finansial seperti pensiun atau pendidikan.

                   Dengan berinvestasi, kita dapat menjaga nilai mata uang yang kita miliki dari pengaruh inflasi yang tidak menentu dan membangun portofolio aset yang terdiversifikasi yang dapat memberikan pendapatan tetap dan apresiasi modal dari waktu ke waktu. Hal ini membantu memitigasi risiko, karena hanya mengandalkan pendapatan dari pekerjaan atau sumber lain. Selain itu, investasi dapat membantu individu memanfaatkan kekuatan bunga majemuk untuk meningkatkan kekayaan dan aset. Dengan menginvestasikan kembali pendapatan dan dividen, kita dapat mempercepat pertumbuhan investasi dan mencapai tujuan keuangan lebih cepat. Selain itu, investasi dapat membantu individu mencapai tujuan keuangan seperti pensiun atau pendidikan dengan menyediakan sumber pendapatan dan modal yang dapat digunakan untuk mendanai pengeluaran tersebut dan melindungi dana dari dampak inflasi.

                   Namun dalam memahami konsep dan terminologi investasi, sebelum terjun dan memutuskan untuk mulai berinvestasi, penting untuk memahami literasi keuangan degan baik. Berdasarkan data yang ada, pertumbuhan investor ekuitas junior di Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif terutama di masa pandemi Covid-19 hingga saat ini. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor Single Investor Identification (SID) mencapai 3,9 juta, meningkat 56% dibandingkan akhir tahun 2019. Investasi pasar modal saat ini sangat digemari masyarakat khususnya kaum Millenial. data PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) juga menunjukkan bahwa struktur demografi investor berusia di bawah 30 tahun sebesar 54,8%, dan investor berusia 31-40 tahun menyumbang 22,6% dari total investor di pasar modal Indonesia, yang dapat dikatakan. berusia di atas 75 tahun. % investor pasar.

                   Banyaknya investor baru patut menjadi perhatian, terutama munculnya spekulasi saham individu atau kelompok yang membuat harga melonjak dan terlihat sangat menarik. Fenomena ini juga bertepatan dengan maraknya selebriti internet yang membahas investasi saham dengan merekomendasikan saham tertentu sehingga meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi saham. Pada saat itu, kinerja beberapa perusahaan yang harga sahamnya naik ratusan persen juga menyebabkan banyak investor pemula yang merasa FOMO (fear of missing out), bertindak impulsif karena takut kehilangan peluang. Dapatkan keuntungan dalam waktu singkat. Ujung-ujungnya, banyak investor pemula yang salah kaprah dalam menginvestasikan uangnya untuk kebutuhan sehari-hari atau bahkan terjerumus ke dalam utang berbunga tinggi. Banyak orang yang semula berharap untung cepat malah mengalami kerugian besar.

                   Dari hal ini, dapat disadari akan pentingnya memahami literasi keuangan baik dalam konteks menjaga keuangan ataupun investasi yang tidak dapat diukur nilainya di masa depan. Pemahaman yang kuat tentang literasi keuangan memberikan individu pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan untuk membuat keputusan mengenai investasi, mengelola risiko secara efektif, dan berusaha mencapai tujuan keuangan jangka panjang mereka. Selain itu, pendidikan yang berkelanjutan sangat penting untuk melawan mentalitas “takut ketinggalan”, sehingga investor dapat mendekati prospek investasi dengan perspektif yang masuk akal dan terinformasi dengan baik.

                   Jadi, untuk meningkatkan pendidikan keuangan dan memperoleh pengetahuan praktis tentang dunia investasi, kita dapat belajar melalui webinar, seminar, talkshow dan partisipasi aktif yang dilakukan kepada masyarakat terkait literasi keuangan maupun pasar modal. Dan tidak hanya itu, saluran pendidikan juga merupakan sumber daya yang berharga bagi investor pemula, memberikan mereka kesempatan untuk belajar dari pedagang berpengalaman dan memperluas pengetahuan keuangan mereka. Berbekal kepercayaan diri dan kompetensi baru, siapapun dapat menavigasi kompleksitas pasar saham dan membuat pilihan investasi yang tepat untuk kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAHASISWA KRISTEN: AGEN ATAU KONSUMEN??? (Ditulis oleh ESRA SHINTIA D. PANGARIBUAN)

Resume Diskusi: Visi dan Misi USU

Kajian: Lulus Kuliah Sudah Tau Mau Kemana?