Peran Literasi Dalam Mengelola Keuangan Mahasiswa

Peran Literasi Dalam Mengelola Keuangan Mahasiswa 

Oleh: Dela Siahaan

Literasi keuangan merupakan pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan. Adanya kesadaran ini memiliki efek jangka panjang yang dapat menjaga kondisi keuangan tetap stabil, aman, dan sejahtera. Literasi keuangan tidak hanya penting untuk individu, tetapi juga berpengaruh dalam kemajuan perekonomian suatu negara. Itulah mengapa salah satu indikator suatu negara mengalami kemajuan ditandai dari adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi keuangan. Dilihat dari pentingnya pengetahuan yang mendalam tentang literasi keuangan membuat pendidikan literasi keuangan sangat diperlukan untuk mendidik manusia yang sadar dan faham tentang bagaimana cara mengelola keuangan secara bijak dan sesuai dengan kebutuhan.

Kecerdasan financial yang baik ditandai dengan adanya pemahaman literasi keuangan (financial literacy) yang tinggi. Kesadaran finansial mempengaruhi masyarakat pada semua umur dan semua tingkat sosial. Kurangnya literasi finansial telah menyebabkan banyak orang untuk menjadi korban pinjaman kredit, modus penipuan, dan pinjaman dengan bunga tinggi yang menumpuk. Hal ini berpotensi untuk mencoreng nama baik seseorang, sejarah peminjaman uang yang buruk, kebangkrutan, dan penyitaan aset. Minimnya kesadaran finansial juga menjadi alasan di balik banyak keluarga dan bisnis yang habis dililit utang dalam jumlah besar. Hal seperti ini bisa diminimalisir bila masyarakat mulai memiliki keterampilan literasi keuangan dan membuat keputusan berdasarkan pengetahuan tersebut.

Pentingnya meningkatkan pemahaman akan literasi keuangan di kalangan mahasiswa, merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian. Pembelajaran di perguruan tinggi bertujuan mencetak lulusan yang memiliki prestasi akademik yang sesuai dengan jurusan dan mampu menjadi insan yang mandiri dan bertanggung jawab terhadap semua pilihan dan resiko yang diambilnya. Termasuk dalam pengelolaan keuangan yang diperoleh dari orang tua maupun sumber lain seperti beasiswa atau bisnis yang digeluti. Mahasiswa sering dihadapkan pada berbagai pilihan keuangan yang cukup rumit, mulai dari membayar uang kuliah, sewa kost, membuat anggaran, menabung, mengikuti asuransi, dan bahkan ada yang bekerja. Sehingga mereka harus menyeimbangkan kehidupan mereka baik di tempat kerja, kuliah, dan kehidupan sosial mereka. Dengan literasi keuangan yang baik diharapkan mahasiswa memiliki kecakapan di bidang keuangan, dan mampu menjadi mahasiswa yang siap menata kehidupan masa kini dan masa depan dengan lebih baik. 

Literasi keuangan erat kaitannya dengan pengelolaan keuangan dimana, semakin tinggi tingkat literasi keuangan seseorang maka makin baik pula pengelolaan keuangannya. Pengelolaan keuangan pribadi merupakan salah satu aplikasi dari konsep manajemen keuangan pada level individu. Pengelolaan keuangan yang meliputi aktivitas perencanaan, pengelolaan dan pengendalian keuangan, sangatlah penting untuk mencapai kesejahteraan finansial. Dalam prakteknya, mahasiswa memiliki kebebasan yang lebih besar mengenai masalah praktek keuangan dibandingkan ketika mahasiswa masih bersekolah. Tahun pertama dalam kuliah, akan menjadi tahun yang penting bagi mahasiswa dalam mengelola keuangan. Mahasiswa dihadapkan oleh berbagai pilihan keputusan keuangan yang mana kebanyakan mahasiswa tinggal berjauhan dengan orang tuanya. Hal ini akan menjadi masalah krusial apabila sejak awal mahasiswa tidak memiliki bekal dalam ketrampilan mengelola keuangan dan literasi keuangan yang baik. 

Terdapat beberapa masalah keuangan yang terjadi pada masyarakat khususnya mahasiswa, seperti tidak bisa memenuhi kebutuhan pribadi, membayar uang indekos, belanja online dan lainnya. Hal ini dikarenakan mahasiswa mempunyai pola pikir dan wawasan yang lebih terbuka. Mereka memiliki ruang lingkup yang lebih luas dan bervariasi dalam pergaulan dan memperhatikan faktor gengsi, sehingga mengeluarkan banyak dana untuk memenuhi kebutuhannya. Mahasiswa perlu memiliki pengetahuan, sikap dan mampu mengimplementasikan praktik keuangan pribadi yang sehat. Kebiasaan pengeluaran yang sesuai dengan skala prioritas juga sangat menentukan kecerdasan dalam mengelola keuangan seseorang. Pada saat ini, belanja tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dan membeli yang dibutuhkan saja, namun saat ini belanja sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian masyarakat, terkhusus bagi para mahasiswa. Belanja bagi kalangan mahasiswa saat ini adalah cara untuk memperkuat citra diri didepan teman sebaya maupun orang-orang disekitarnya. Kehidupan masyarakat yang modern saat ini turut mempengaruhi gaya hidup karena selalu mengikuti tren atau perkembangan zaman. Kalangan remaja cenderung menjadi trend center dalam kegiatan berkonsumsi. 

Maka dari itu, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, diharapkan memiliki literasi keuangan yang baik. Literasi keuangan yang baik akan membentuk kecerdasan finansial. Dengan kecerdasan finansial yang tinggi, mahasiswa mampu untuk mengelola keuangan dengan baik di tengah pengaruh gaya hidup yang serba hedonis. Melalui kecerdasan finansial dalam jangka waktu yang panjang, mahasiswa akan memiliki perilaku keuangan yang bijaksana dalam melakukan konsumsi yang tepat dan benar serta tidak mudah terpengaruh oleh penawaran produk yang cenderung menempatkan posisi generasi muda sebagai segmentasi pemasaran. Dengan begitu, mahasiswa akan berkembang menjadi generasi yang mampu mengendalikan keuangan dengan baik dan benar yang secara general akan berdampak pada mental untuk menciptakan generasi penerus yang anti korupsi.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAHASISWA KRISTEN: AGEN ATAU KONSUMEN??? (Ditulis oleh ESRA SHINTIA D. PANGARIBUAN)

Resume Diskusi: Visi dan Misi USU

Kajian: Lulus Kuliah Sudah Tau Mau Kemana?