Literasi Media - Melania (Mnj 2018)
Kalimat ini sudah tidak asing lagi
bagi kita yaitu Literasi media. Istilah ini berkaitan erat dengan sikap kritis
terhadap media. Dalam KBBI, literasi media diartikan sebagai kemampuan untuk mengakses,
menganalisis, mengevaluasi dan mengkomunikasikan informasi dalam berbagai
bentuk media. Tidak bisa kita pungkiri media sudah menjadi konsumsi sehari-hari
bagi kita. Tidak mengenal usia, gender maupun suku, seluruh lapisan masyarakat
menjadi penggunanya. Hal ini menjadikan media menjadi salah satu faktor dalam
berbagai presepsi yang muncul dalam masyarakat khususnya mahasiswa. Bahkan
menjadi salah satu sumber informasi yang yang diyakini benar.
Berbagai konten dengan mudahnya kita
jumpai, bahkan tanpa adanya batasan dalam mengkonsumsinya. Tau atau tidak tau,
sadar atau tidak sadar semakin hari kita terlena dengan kepraktisan yang
tersedia. Bahkan yang paling mengecewakan kita tidak menyadari apa pentingnya,
dampaknya dan bagaimana cara memanfaatkannya. Kita seakan tak acuh dengan
segala berita Hoax yang tersebar.
Sebagian besar orang hanya mengkonsumsi tanpa memilih secara selektif dan
kritis dengan konten yang disuguhkan dan sebagian lagi hanya menyimpan
kekritisannya untuk pribadi.
Konten yang tersedia saat ini
menjadi media yang kita konsumsi dari hari ke hari, bahkan tanpa kita sadari
hal yang dicari saat membuka mata dipagi hari adalah handphone. Handphone
adalah salah satu akses yang memudakan kita dalam mendapat informasi, tetapi
tanpa adanya literasi kita hanya orang yang menikmati konten dan terpengaruh
tanpa memiliki dasar mengetahui apa yang benar dan tidak. Kita hanyala sebagai
sasaran yang menjadi pemanfaatkan bagi penyebar konten untuk mempengaruhi
pikiran bahkan tindakan kita.
Sebagai mahasiswa yang menjadi salah
satu harapan bangsa dan memiliki kemungkinan besar dalam memperbaiki keadaan
ini. Tetapi kenyataannya kita pun ikut terjerumus ke dalamnya. Kita menyadari
keadaan ini tetapi kita tak mau bertindak. Kita mengakui keadaan buruk ini tapi
kita seolah tutup mata untuk menjalankan tanggungjawab yang melekat pada kita
sebagai mahasiswa.
Dilansir dalam Wartaekonomi.co.id
menyatakan bahwa Indonesia menempati rangking 60 dari 61 negara dalam hal
literasi. Hal ini menjadi salah satu hal yang harusnya bisa diperbaiki. Bahkan
bukan sekedar perbaikan tetapi perubahan besar untuk Indonesia yang lebih maju.
Persoalan konten yang kurang
berkualitas saat ini menjadi salah satu tanggungjawab yang kita emban untuk
dipecahkan sebagai pemegang gelar “mahasiswa”.
Kesadaran mungkin sudah ada diantara kita tapi kesadaran tanpa adanya
tindakan bukan kah menjadi hal yang sia-sia. Sama hal nya seperti gagasan
cemerlang tanpa direalisasikan hanya tersisa menjadi impian yang tak terwujud.
Ada beberapa indikator yang menyebabkan kesadaran ini tidak di dukung dengan
tindakan.
Pertama, kurang sadarnya akan efek
yang akan terjadi. Tentu, bagaimana kita bisa bertindak untuk mempedulikan
keadaan sekitar saja tidak, kita terlalu individualis untuk memperhatikan lingkungan
disekitar. Kita hanya terfokus akan apa yang kita dapat bukan apa yang bisa
kita bagikan. Kita selalalu menutup mata bahkan untuk hal yang menjadi
tanggungjawab kita. Kita
selalu menganggap hal luar bukannya hal yang mempengaruhi internal kita, tapi
nyatanya itu adalah suatu persepsi yang kurang benar.
Kedua, adanya perkembangan
teknologi. Dengan kemudahan ini menjadikan kita sebagai pribadi yang hanya
ingin praktis tanpa adanya proses. Kita hanya menjadi penikmat berbagai konten
yang bahkan kita sendiri tau hal tersebut belum tentu benar. Tetapi kita
memilih mengikut arus bukannya melawan arus yang kita anggap salah. Kita selalu
tak acuh dengan konsekuensi yang kita terima di kedepan hari.
Ketiga, kurangnya motivasi membaca
dan mengembangkan ide. Faktor ini menjadi salah satu indikasi penting, karena
bagaimana kita bisa menulis tanpa membaca, dan bagaimana kita berkreasi tanpa
adanya pengembangan. Sangat sulit merubah hal ini tanpa ada kesadaran dan
perasaan tanggung jawab ataasnya.
Menikmati media yang sudah ada tidak
ada salahnya, selagi kita bisa lebih selektif dan kritis dalam menyaring segala
informasi. Tetapi akan lebih baik ketika kita tidak hanya sebagai penikmat
tetapi sebagai penyalur. Zaman yang telah berkembang memudahkan kita dalam menyalurkan
minat dan bakat kita dengan pemanfaatkan media yang ada khusunya sosial media
untuk membagikan konten-konten berkualitas sangat membantu kita bakan
lingkungan sekitar kita untuk memahami hal-hal yang seharusnya mereka pahami,
bukan hanya sekedar hanyut bersama informasi yang bisa membawa efek negatif.
Saat
ini telah tersedia berbagai platform yang bisa kita manfaatkan untuk hal
positif. Bukan tidak tau tapi enggannya bergabung menjadi perubah masa depan
bangsa akan menjadi penyesalan di masa yang akan datang. Ketidakpedulian kita
hari ini sama saja membawa kita kepada jurang yang akan menjatuhkan kita di
langkah selanjutnya. Satu karya mu hari ini membawakan dampak positif bagi
prespektif bangsa. satu konten berkualitas akan menyebarkan dampak baik di
kemudian hari. dari pada diam dan hanya tenggelam dalam kemunduran ini ayo
gunakan kesempatan ini untuk melatih diri dan memajukan kekritisan anak bangsa.
Komentar
Posting Komentar