Pembicaraan Tentang Dasar Keefektifan Pembelajaran Online dan Metode yang Dapat Dipakai Untuk Menambah Keefektifan Tersebut - Adhitakarya Yudha (Akt 2018)



         Pembelajaran online memungkinkan fleksibilitas pembelajaran dari segi ruang dan waktu. Kemajuan teknologi memungkinkan mahasiswa untuk memulai pembelajaran dari rumah sendiri tanpa harus pergi ke kampus. Tetapi, sesuai pengalaman yang sudah dialami mahasiswa dan dosen, pembelajaran materi harus dirancang dengan benar untuk melibatkan pelajar dan mempromosikan pembelajaran yang benar. Pembelajaran online memiliki potensi, tetapi membutuhkan komitmen dan sumber daya yang besar, baik dari mahasiswa, dosen, maupun universitas sebagai badan penyedia media pembelajaran. Materi pembelajaran online harus dirancang dengan baik, dengan pelajar dan pembelajaran dalam fokus, dan dukungan yang memadai harus disediakan.

        Untuk ini, jelas diperlukan koordinasi antara mahasiswa dan dosen. Pembelajaran online memerlukan partisipasi mahasiswa yang lebih lagi dibandingkan kuliah offline / tradisional diakibatkan hilangnya kontak langsung antara dosen dan mahasiswa yang memungkinkan dosen untuk melacak (tracking) learning progress dari masing-masing mahasiswa. Akibatnya, jika tidak dibarengi partisipasi mahasiswa yang berasal dari motivasi sendiri, pembelajaran online tidak akan efektif secara praktis. Maka dapat dikatakan bahwa dongkrak atau dasar dari efektif atau tidaknya pembelajaran online adalah motivasi mahasiswa.

Berikut merupakan beberapa metode yang dapat dipraktekkan dan diperhatikan oleh mahasiswa dalam masa pandemi untuk membuat pembelajaran online lebih efektif, baik secara akademis maupun praktis.

1. Dosen sebaiknya memberitahu mahasiswa tentang tujuan pembelajaran setiap sesi sebelum pembelajaran tersebut dimulai, agar mahasiswa dapat melakukan asesi dan menilai sendiri apakah mereka sudah mencapai hasil yang optimal. Tujuan pembelajaran disini maksudnya bukan hanya silabus, namun pendekatan nilai yang diambil masing-masing dosen, dan juga materi yang bisa dipraktekkan untuk dunia kerja nanti. Jika dosen tidak memberikan informasi ini, mahasiswa dalam kelas sebaiknya mengontak dosen agar dapat diberi informasi tersebut untuk memastikan efektivitas praktis kuliah online.

2. Peserta didik harus menguji diri sendiri untuk menentukan berhasil tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran. Selain pengujian online (seperti quiz, ringkasan), bentuk lain dari pengujian dan penilaian harus diintegrasikan ke dalam pembelajaran secara berurutan untuk memeriksa tingkat pencapaian pelajar dan memastikan feedback yang sesuai.

3. Mahasiswa harus memantau secara mandiri bagaimana hasil pembelajaran masing-masing dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan. Hal ini dibarengi dengan melihat sumber-sumber lain yang berhubungan dengan materi yang diberikan di mata kuliah.

4. Peserta didik harus termotivasi untuk belajar. Sebaik apapun materi online, jika peserta didik tidak termotivasi, mereka tidak akan belajar. Masalahnya adalah apakah menggunakan motivasi intrinsik (didorong dari dalam diri peserta didik) atau motivasi ekstrinsik (didorong dosen dan kinerja). Desainer dari materi pembelajaran online hendaknya menggunakan strategi motivasi intrinsik; bagaimanapun, motivasi ekstrinsik harus juga digunakan karena beberapa peserta didik dimotivasi oleh metode tersebut.

5. Peserta didik harus membangun pengetahuan mereka sendiri ditambah dengan pengetahuan yang diberikan oleh dosen. Pembelajaran online menghilangkan banyak elemen yang memampukan dosen untuk memverifikasi partisipasi mahasiswa dalam pembelajaran, dan kebanyakan dosen tidak memiliki kemampuan atau fasilitas teknologi untuk memastikan partisipasi mahasiswa seefektif kuliah tradisional; karena itu, untuk memastikan kemampuan, mahasiswa harus mampu membangun sumber dan koleksi pengetahuan sendiri yang melebihi proses saat kuliah tradisional.

6. Pelajar harus diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas dan proyek yang menggunakan aplikasi dan informasi dari kehidupan nyata. Jika dosen tidak memberikan kesempatan ini, mahasiswa dianjurkan mencari contoh-contoh dari materi yang diberikan yang berhubungan dengan kehidupan nyata. Selain memberi ilmu praktis untuk dipakai saat kerja, transfer pengetahuan ke situasi kehidupan nyata dapat membantu peserta didik untuk mengingat dan mengartikan informasi.


    
        Lebih dari apapun, yang memampukan efektivitas kuliah online adalah motivasi mahasiswa untuk mendapatkan ilmu yang berguna dari kuliah. Selain dari kendala yang memang tidak bisa dikendalikan mahasiswa seperti fasilitas atau keadaan infrastruktur jaringan, keefektifan pembelajaran tergantung dari motivasi mahasiswa untuk melewati kendala-kendala seperti kurang koordinasi atau teknikal dari dosen untuk mendapatkan ilmu yang bisa dipakai untuk kerja. Jika ada motivasi dan manfaat yang dicari, maka pasti ada jalan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAHASISWA KRISTEN: AGEN ATAU KONSUMEN??? (Ditulis oleh ESRA SHINTIA D. PANGARIBUAN)

Resume Diskusi: Visi dan Misi USU

Kajian: Lulus Kuliah Sudah Tau Mau Kemana?