Edukasi Manajemen Diri Sebagai Kunci Menjaga Produktivitas di Tengah Pandemi sebagai Bentuk Kesiapan untuk Menyongsong Indonesia Emas di Tahun 2045 - Oktavia (EP 2019)
PENDAHULUAN
Indonesia akan menyentuh umur 100 tahun pada
2045 mendatang. Tahun 2045 disebut sebagai jendela demografi yakni fase di mana
jumlah usia produktif (usia 15-64 tahun) lebih besar dibanding jumlah penduduk
yang tidak produktif (di bawah 14 tahun atau di atas 65 tahun). Kunci untuk
mewujudkan Indonesia Emas 2045 berada pada kualitas sumber daya manusianya,
terutama pemuda dan para mahasiswa. Untuk menyongsong Indonesia Emas ini,
pemerintah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia melalui beberapa
kebijakan dan program guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia
salah satunya kebijakan Merdeka Belajar oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nadiem Anwar Makarim.
Namun, kebijakan dan program ini mengalami beberapa kendala terutama pada situasi pandemi Covid-19. Penyebaran virus Covid-19 di Indonesia memberikan dampak besar terhadap Perguruan Tinggi. Sejak dikeluarkannya Surat Edaran dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran coronavirus disease (Covid-19), maka semua sistem perkuliahan tatap muka diganti dengan sistem belajar dari rumah secara online. Proses perkuliahan yang semula bersifat konvensional (tatap muka) harus bertransformasi menjadi perkuliahan daring yang dapat dilakukan tanpa terbatas waktu dan ruang.
PEMBAHASAN
Terhitung sejak Februari 2020
Kebijakan ini mendorong mahasiswa untuk mengisi waktu dengan mempelajari
berbagai materi di rumah tanpa sibuk ke kampus. Perubahan sistem pembelajaran
yang mendadak membuat semua pihak tidak siap sepenuhnya untuk melakukan
pembelajaran jarak jauh.
Tentunya hal ini menghadapi banyak
tantangan di tengah kesiapan mahasiswa dalam menerapkan sistem pembelajaran
jarak jauh ini. Karena mempunyai keterbatasan dalam penyampaian materi, proses
belajar mengajar dirasa kurang optimal dan dianggap membosankan. Banyak
mahasiswa yang melupakan budaya produktif semasa tatap muka dan lebih banyak
menghabiskan waktu di tempat tidur dan tidak melakukan kegiatan produktif.
Salah satu solusi untuk tetap menjaga produktivitas
di masa pandemi ini adalah dengan menerapkan edukasi manajemen diri. Kata”
Manajemen” berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen diri adalah sebuah seni
dan usaha untuk menata diri kita dari aspek perencanaan diri (konsep diri),
pengorganisasian diri dan evaluasi diri menurut waktu yang tersedia agar sesuai
dengan yang kita cita-citakan. Di tengah pandemi ini, mahasiswa memerlukan
penataan dan pengelolaan dalam proses belajar. Manajemen diri ini sangat
penting karena ketika seseorang mengatur dirinya berarti dia selalu bersikap
waspada, memiliki perencanaan yang jelas, selalu mengawasi diri sendiri dan
berusaha menggunakan waktu dengan kegiatan yang dapat meningkatkan wawasan dan
kemampuan diri.
Melalui sistem edukasi manajemen diri dalam
pembelajaran jarak jauh ini, cita-cita
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Anwar Makarim yang pernah
membicarakan soal Kebijakan Merdeka Belajar bisa semakin melebar jalannya dan
tetap bisa terselenggarakan dengan baik. Merdeka belajar pada Perguruan Tinggi,
yang bertajuk kampus merdeka persisnya yaitu mempunyai tujuan utama untuk
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meluaskan cakrawala pengetahuan secara
mandiri dan mengembangkan kreatifitas praktis dapat berjalan dengan baik dan
diharapkan pendidikan Indonesia dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia yang dapat bersaing di kancah nasional dan
internasional terutama di tahun 2045. Pembimbing akademik maupun para dosen
hanya membantu untuk membenahi apa yang diperlukan sehingga dibutuhkan
inisiatif mahasiswa untuk lebih mengeksplorasi kemampuan diri.
Selama perkuliahan dilakukan secara jarak jauh,
peluang untuk menelusuri, mengeksplorasi secara pribadi sumber-sumber
pengetahuan dan membekali diri dengan pengetahuan berbasis digital harus bisa
ditingkatkan. Dalam hal ini, kemampuan kognitif seseorang benar-benar diuji.
Seseorang harus berjuang secara mandiri dalam belajar. Peluang ini harus
benar-benar dimanfaatkan karena kemampuan mengeksplorasi pengetahuan akan
menentukan kualitas akademis seorang mahasiswa yang berpengaruh pada
peningkatan kualitas pendidikan yang tentunya hal ini menjadi titik pacu
persiapan Indonesia menjelang Indonesia emas tahun 2045. Hal ini dapat tercapai dengan penerapan
edukasi manajemen diri yang baik untuk mahasiswa.
PENUTUP
Pandemi COVID-19 menjadi tantangan
dalam setiap bidang, tak terkecuali bidang pendidikan. Pandemi ini datang
secara mendadak sehingga membawa
kepanikan di ruang publik. Pandemi ini harus bisa menjadi salah satu titik pacu
bagi bangsa Indonesia, khususnya pemerintah dan mahasiswa sebagai pemuda
Indonesia yang akan menjadi aktor di masa Indonesia emas tahun 2045.
Pandemi ini menuntut semua lembaga, tanpa pengecualian untuk
menggunakan sarana media digital dalam kegiatan belajarnya semaksimal mungkin
terutama mahasiswa yang menjadi garda terdepan dalam
pembangunan nasional. Keberhasilan Indonesia di masa mendatang ditentukan oleh
kualitas sumber daya pemuda Indonesia yang mempunyai moral dan karakter sebagai
bangsa Indonesia. Edukasi manajemen diri sangat diperlukan dalam situasi
pandemi agar tetap menjaga produktivitas
mahasiswa.
Di tengah pandemi ini, melalui sistem pembelajaran
jarak jauh nampaknya pendidikan Indonesia bisa perlahan mengglobal jika
disertakan dengan kemampuan Sumber Daya Manusia yang mendukung juga. Saat ini,
mahasiswa mempunyai waktu yang cukup banyak,
sehingga berguna untuk bisa menelusuri berbagai sumber pengetahuan baik
yang berbasis internet maupun media cetak yang dapat di jangkau. Selain itu,
tentu akan banyak kesempatan untuk mengembangkan kreatifitas yang bisa
menunjang perkembangan wawasan pribadi.
Komentar
Posting Komentar