Review Buku : I Want To Die But I Want To Eatteopokki oleh Ledy Diana Hutabarat (Ekonomi Pembangunan 2019)

 


Buku I Want To Die But I Want To Eatteopokki ini ditulis oleh seorang wanita kelahiran 1990 yang lulus dari jurusan sastra dan bekerja di salah satu penerbit yang selama 10 tahun mengalami depresi ringan berkepanjangan atau istilah medis disebut distimia dan gangguan kecemasan. Dari judul sendiri mungkin bertanya-tanya mengapa ada salah satu makanan populer Korea Selatan, yap buku ini berasal dari Korea Selatan dan dibuku ini juga dijelaskan bahwa sang penulis sangat menyukai makanan tteokpokki. Novel best seller di Korea Selatan ini juga pernah di rekomendasikan oleh salah satu idol K-pop yaitu RM BTS. Pada bab pertama buku ini membuat diriku merasa tidak sendirian. Semua orang mengalami masalah, itu pasti. Baek Se Hee di buku ini memiliki kisah yang hampir sama dengan ku, hilangnya ketertarikan yang normal pada kegiatan sehari-hari, merasa tidak ada harapan, produktivitas berkurang, harga diri rendah dan perasaan tidak layak. Jika ditanya halaman terfavoritku yang mana aku akan menjawab semua halaman sangatlah favorit bagiku karena tidak hanya berisi quotes-quotes yang indah, buku ini juga memberikan informasi-informasi medis dan psikologi yang sangat bermanfaat bagi pembaca.

Setelah membaca buku ini dua kali pesan moral yang bisa ku ambil adalah , aku semakin menyadari bahwa tak seharusnya aku memikirkan segala sesuatu melebihi porsi pikiranku dan kendaliku, ada kalanya memang aku harus melepaskan sesuatu yang sudah berlalu dan meninggalkannya dibelakangku tanpa harus melupakan pelajaran apa yang dapat aku ambil darinya. Proses penerimaan diri itu penting. Self love, perlakukan dirimu dengan layak, kamu juga perlu disayang oleh dirimu sendiri seperti dirimu menyayangi orangtuamu, temanmu, pacarmu, atau idolamu. Ingat kembali bahwa  kamu adalah milik mereka juga. Tidak apa-apa jika ingin mengungkapkan sisi gelapmu pada orang lain, kita adalah manusia yang bebas dan bisa mengekspresikan karakter apapun pada diri kita tanpa dilarang, jangan merasa harus bersikap ini itu agar diterima orang lain, jangan membohongi dirimu sendiri dengan menunjukkan kepalsuanmu, itu adalah pengkhianatan terbesar untuk dirimu sendiri. Untuk harga bukunya sendiri sangat sesuai dengan kualitas bukunya. Oh iya sebagai informasi tambahan, aku membeli buku ini di GrobMart. Gaya penulisan sang penulis dalam menulis bukunya sangat mudah dipahami terutama dalam menjelaskan setiap istilah-istilah psikologi. Dan tidak hanya itu setiap cover buku ini juga unik dan warnanya sangat enak dipandang mata.  Jujur, buku ini cocok sekali untuk orang-orang yang overthinker yang suka memikirkan segala sesuatu secara berlebihan. Karena buku ini sendiri berisi percakapan antara penulis dan juga psikiater. Dan setelah membaca buku ini diriku serasa dihadapkan seperti berkonsultasi langsung dengan psikiater. Kejadian yang penulis tulis yaitu maju mundur karena menceritakan bagaimana keadaan sang penulis saat masih berkuliah, awal memulai pekerjaan, masa kecil dan masa SMA nya. Meskipun begitu tidak membuat pembaca kebingungan dikarenakan setiap alur yang ditulis sangatlah berkaitan. Jadi buku ini sangat saya rekomendasikan untuk siapapun, baik itu pelajar, mahasiswa, para pekerja, bahkan orangtua untuk membeli buku ini.  Untuk rating buku ini sendiri saya beri rating 8.5/10. Harapan saya kepada penulis semoga terus berkarya. Dan untuk pembaca, setelah membaca buku ini saya harap  kita sama-sama  semakin semangat dalam menjalani kehidupan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAHASISWA KRISTEN: AGEN ATAU KONSUMEN??? (Ditulis oleh ESRA SHINTIA D. PANGARIBUAN)

Resume Diskusi: Visi dan Misi USU

Kajian: Lulus Kuliah Sudah Tau Mau Kemana?