Review Buku : Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat oleh Awina Theresia Br Sitorus (Akuntansi 2019)
Buku ini terdiri dari 246 halaman, yang diterbitkan oleh PT Gramedia Widiasarana Indonesia yang berlokasi di Jakarta dan ditulis oleh seorang blogger kenamaan dengan lebih dari 2 juta pembaca yang bernama Mark Manson. Dia tinggal di kota New York. Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat adalah buku pertamanya.
Buku ini terdiri dari 9 bab yang berkaitan tentang pendekatan yang waras demi menjalani hidup yang baik. Beberapa bab yang menarik bagi saya yaitu Jangan berusaha, Anda tidak Istimewa, Anda selalu memilih, kegagalan adalah jalan untuk maju & kemudian Anda Mati. Dalam buku pengembangan diri ini, seorang blogger superstar menunjukkan pada kita bahwa kunci untuk menjadi orang yang lebih kuat, lebih bahagia adalah dengan mengerjakan segala tantangan dengan lebih baik dan berhenti memaksa diri untuk menjadi positif di setiap saat.
Mulai dari bab pertama , buku ini mampu merubah mindset pembaca. Dia memadukan antara teori dengan kenyataan kehidupan. Di dalam buku ini terdapat kata-kata menarik yang membuat pembaca terkesan terhadap maknanya. salah satunya adalah menginginkan pengalaman positif adalah sebuah pengalaman negative, menerima pengalaman negative adalah sebuah pengalaman positif. Inilah apa yang dulu pernah disebut oleh filsuf Alan watts sebagai “hukum kebalik”. Yang menarik tentang hukum kebalikan adalah ada alasan mengapa sesuatu disebut “terbalik” yaitu bersikap masa bodoh sesungguhnya menghasilkan sesuatu yang besar. Jika mengejar hal yang positif adalah hal yang negative, mengejar hal yang negative akan menghasilkan hal positif. Contohnya: ketika kita nge-gym pastinya kita akan merasa capek jika terus menerus olahraga, akan tetapi dari rasa capek itu akan membuahkan kesehatan dan tenaga yang paripurna. Semua hal yang bernilai positif dalam kehidupan dimenangkan lewat pengalaman yang berasosiasi negatif.
Mark Manson juga melontarkan Argumen bahwa manusia tak sempurna dan terbatas. “Tidak semua orang bisa menjadi luar biasa, ada para pemenang dan para pecundang di masyarakat. Buku ini di tulis manson untuk mengajak kita mengerti batasan-batasan diri dan menerimanya dan bagi Manson inilah sumber kekuatan yang paling nyata. Dalam hidup ini kita hanya punya kepedulian dalam jumlah yang terbatas. Buku ini mengajak kita untuk lebih bijaksana dalam menentukan kepedulian kita. Manson juga menulis perbincangan yang serius dan dibungkus dengan cerita-cerita yang menghibur pembaca.
Buku ini diakhiri dengan bab yang menarik bagi saya yaitu “Dan Kemudian Anda Mati” buku ini menegaskan bahwa kita sebagai manusia pastinya dianugerahi kemampuan untuk membayangkan diri kita sendiri dalam situasi hipotesis, untuk merenungkan baik masa lalu dan masa depan, untuk membayangkan realita atau situasi lain di mana hal-hal mungkin bisa jadi berbeda. Dan karena kemampuan mental yang unik, kita tau pada titik tertentu, menyadari bahwa kematian tidak dapat dihindari.
Buku ini juga mengajarkan kita untuk mencintai diri kita sendiri. Semuanya akan baik-baik saja dengan bersika bodoh amat. Masa bodoh bukan berarti menjadi acuh tak acuh, masa bodoh berarti nyaman saat menjadi berbeda. Pada akhirnya, kita akan memahami bahwa semua yang tadinya penting itu ternyata tidak begitu berpengaruh pada hidup kita. Pelan-pelan akan muncul hal-hal di luar kebiasaan, yang bisa membuat kita lebih hidup, yang selaras dengan nilai-nilai yang membuat hidup lebih tenang. Nilai-nilai itu yang nantinya akan tumbuh bersama kita dan membuat pembaca bisa memaknai kebahagiaan lewat sikap bodo amat.
Komentar
Posting Komentar