Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Resume Diskusi: Visi dan Misi USU

Diskusi Campus Concern yang kedua di semester ini dilaksanakan pada 20 November 2015 pukul 15.20 WIB. Sedikit lebih lama dari waktu yang telah ditetapkan yaitu pukul 15.00 WIB melihat jumlah peserta diskusi yang masih sedikit. Adapun topik diskusi kita kali ini yaitu membahas tentang Visi dan Misi USU yang baru. Pemateri membukakan tentang status USU yang telah ditetapkan menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) dimana dengan status ini USU telah memiliki payung hukum sebagai pengawal untuk mencapai visinya yang baru “Menjadi perguruan tinggi yang memiliki keunggulan akademik sebagai barometer kemajuan ilmu pengetahuan yang mampu bersaing dalam tataran dunia global”. Yang dipertanyakan seperti apa keunggulan akademik itu??? Yang kita dapati dewasa ini, mahasiswa tak ubahnya seperti robot yang hanya menerima begitu saja setiap materi demi materi yang diajarkan oleh dosennya, tanpa ada tindakan kritis untuk berdialog dalam menanggapi setiap materi tersebut. Hasilnya d...

PEMUDA MASA KINI, MAU DIBAWA KEMANA?

Apakah aku masih muda? Apakah aku adalah pemuda ?   Untuk menjawab pertanyaan ini, apakah aku masih muda atau tidak, atau apakah aku pemuda atau sudah orangtua, mari kita llihat  pengklarifikasiaannya menurut beberapa sumber. Dalam  KBBI, yang diartikan pemuda adalah orang muda laki-laki; remaja; teruna—ini akan menjadi pemimpin bangsa. Namun, akan timbul pertanyaan, mereka yang usia berapakah yang dikatakan sebagai golongan pemuda? Menurut UU Nomor 40 tahun 2009, pemuda adalah mereka, Warga Negara Indonesia yang memasuki usia periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16-30 tahun. Jika anda masih tergolong dalam rentang usia tersebut, saya ucapkan selamat. Karena itu artinya,  tulisan ini belum expired  untuk anda. Tapi jika tidak, mohon maaf, anda bukan pemuda,  yang berarti, anda bukan 1 golongan dengan saya. TOLONG JANGAN LANJUTKAN UNTUK MEMBACA TULISAN INI ( Just Kidding Cooyy) .  Kata pemuda, sering sekali ditambahkan dengan k...

Ujung Bumiku Krisis Integritas

Ada saat untuk belajar, ada saat untuk berjuang dan ada saatnya juga untuk mendapatkan hasil. Semua indah pada waktunya dan itu akan sempurna indah jika setiap tahap kita lalui dengan baik. Namun kebanyakan kita sebagai mahasiswa saat ini melewati proses “ berjuang”  namun ingin mendapat hasil dengan instan.Itu tidak realistis!  Dalam prosesnya seringkali kita optimis dengan hasil yang ada, tanpa melibatkan kerealistisan  dan komplitnya proses yang dijalani. Hampir setiap hari ke kampus, mengikuti setiap mata kuliah yang diambil. Namun, tak jarang di dalam proses pembelajaran jauh dari yang namanya B E L A J A R. Disinilah kita meninggalkan satu proses dan tahapan penting itu. Saat dosen menjelaskan, tak jarang mahasiswa sibuk dengan dunianya sendiri. Ada yang tidur, ber gadget ria,melamun, menggambar, nyoret-nyoret kertas, walaupun ada juga yang bener-bener mendengarkan dosen namun hanya segelintir orang. Akibatnya, tidak jarang, saat dosen memberikan tugas banyak ...

Resume Diskusi : Suaramu Untuk Ekonomi

Jumat 09 Oktober 2015, Diskusi perdana Campus Concern FEB USU untuk semester ini dimulai pukul 15.32. Sedikit lebih lama dari waktu yang telah ditetapkan yaitu pukul 15.00  melihat jumlah peserta diskusi yang masi sedikit & cuaca yang kurang mendukung. Adapun topik diskusi kita kali ini yaitu membahas tentang pemira yang sebentar lagi akan dilaksanakan di lingkungan FEB USU,  tepatnya 20 oktober 2015 mendatang. Hal ini tentu menambah antusias para peserta mahasiswa yang mengikuti diskusi kali ini. Diskusi pun dibuka oleh moderator kita, sdra.Immanuel Siregar yang kemudian materi dibawakan oleh saudara Septon Malau,S.E. Pemateri pun  kemudian menjelaskan esensi dari Pemira itu sendiri yang merupakan sebuah peregenerasian pemimpin mahasiswa. Adapun tiga  poin penting tentang Pemira sendiri yaitu: 1.       Merupakan perwujudan demonstrasi, Trias Politica 2.       Untuk PEMA di kawasan USU sendiri hanya ada...

Kepemimpinan yang Melayani

“Tugas utama pemimpin adalah mempengaruhi umat Allah untuk melaksanakan rencana Allah.” (Robert Clinton)             Manusia sebagai makhluk sosial secara pasti akan berinteraksi antara satu manusia ke manusia lainnya. Akibatnya, d alam interaksi itu tentunya mengharuskan manusia hidup dalam berkelompok . Karena manusia harus hidup berkelompok, maka harus ada pemimpin disana, karena natur manusia memiliki hasrat menguasai, jika tak ada pemimpin sebagai pengkoordinir, maka budaya barbar yang akan terjadi. Mengenai pemimpin, a lkitab mencatat pentingnya pemimpin dan pemimpin itu dari Tuhan. Rasul Paulus menyatakan dalam kitab Roma: “Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.”             Muncul pertanyaan, bagaimana dengan negara-negara k...

Resume Diskusi : Economic Challenge "Bonus Demografi"

Indonesia diprediksi akan mendapat bonus di tahun 2020-2030. Bonus tersebut adalah Bonus Demografi, dimana penduduk dengan umur produktif sangat besar sementara usia muda semakin kecil dan usia lanjut belum banyak. Dalam hal ini kita akan analogikan dengan negara Jepang dan Eropa yang menganggap bonus demografi sebagai bonus karena membawa benar membawa berkah bagi negara tersebut. Namun, bagaimana dengan Indonesia? Indonesia dengan 118  juta penduduk usia kerja namun separuhnya hanyalah lulusan Sekolah Menengah Pertama. Benarkah ini disebut bonus bagi Indoneesia atau malah sebuah bencana? Untuk menjawab hal ini, maka dalam diskusi Economic Challenge Campus Concen ini, saudari Esra Shintia sebagai moderator meminta pendapat dari keempat kementrian yang berperan cukup penting bagi persoalan bonus demografi ini. Demikianlah keempat kementrian berikut memberi pendapat dari sudut pandang mereka yang berbeda : ð Kementrian Pendidikan : Bonus demografi akan menjadi ancaman jika m...

YANG BERHARGA YANG DIBUANG : WAKTU

Pepatah bilang "waktu adalah uang". Aku bilang waktu lebih dari  uang, sebab uang bisa dicari, tapi waktu ? Hoho, tidak akan pernah terulang 30/05/2015, cuma satu kali terjadi seumur hidup. Uang bisa dicuri orang, waktu tidak akan. Itu anugerah, hak sepenuhnya, harta yang lebih dari apapun yang Tuhan beri. Setiap orang dapat sama. Presiden dapat 24 jam, karyawan juga gitu. Artis punya 24 jam, pelajar juga sama. Tukang becak, mahasiswa, dokter, supir taksi, gamers, semua orang dengan latar belakang profesi dan kesibukan dikasih waktu yang sama, 24 jam. Lah terus apanya yang buat beda ? Penggunaannya.  Kita mengeluh tentang banyaknya tugas, waktu terasa kurang, serasa kita jauh lebih sibuk dari Presiden atau menteri. Tak lama setelah mengeluh, kita saling menatap mesra dengan gadget seharian, menjadi salah jika yang dilihat adalah hal yang tidak penting, membuang waktu. Kita bilang "bingung, mau ngapain", padahal belum melakukan apapun. Pemuda-pemudi menghabiskan...

Anak muda itu jaim "katanya"

Aku hidup, aku juga muda. Dan aku pun hidup di tengah kemudahan. Yaa, karena aku hidup di zaman ini, atau yang biasa disebut sekarang “post modernisme”. Segala sesuatu adalah relatif itu kata zaman ini. Semua manusia berlomba untuk merelatifkan segala sesuatunya sesuka hatinya. Masing – masing membuat standar untuk melangsungkan kehidupannya. Seolah tiap orang menjadi tuan atas sekitarnya. Memang tidak banyak terlih at penindasan di sana – sini, seperti cerita kerajaan atau zaman penjajahan. Tapi penindasan itu tetap ada “sebenarnya” meski bentuknya yang diperhalus.  ya ketika "I"berada di centrenya (re:sIn). Aku dengan orang – orang muda di sekitarku ada di zaman ini. Kami pun mendirikan standar – standar sendiri atas hidup yang kami jalani . Tren update di media sosial dan selfie sesuka hati adalah aktivitas yang banyak digandrungi sebagai penghias zaman ini. Tidak ada yang salah sih dari aktivitas ini. Hanya saja cerita miris terbesit disini. Di saat setiap...

Bedah Film "The Book of Daniel"

Film The book of Daniel mengisahkan tentang perjalanan iman beberapa pemuda keturunan bangsa israel dari kerajaan Yehuda yang bernama Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan abednego yang berjuang untuk menyaksikan pemeliharaan Tuhan atas hidup mereka ketika mereka di bawa ke babel oleh perintah Raja Nebukadnezar untuk dididik di sana selama tiga tahun yang kemudian dipekerjakan di sana. Sebuah deklarasi iman berbicara mengenai proklamasi dan demokrasi. Demikianlah Daniel dan teman - temannya memperlihatkan hal ini ketika mereka berada di babel. Baik dalam hal tekecil pun mereka berintegritas untuk tetap menaati firman Tuhan. Untuk hidup berpadanan dengan ketetapan-Nya (lih. Daniel 1:8 & Dan 1:12). Mereka pun menunjukkan sikap kepemimpinan mereka yang tidak dibatasi oleh struktur (Daniel 3:16). Bahwa jiwa pemimpin tidak berbicara tentang struktur saja. Di tiap hal kehidupan, kita dituntut oleh Allah untuk memimpin. Pemimpin yang mendeklarasikan kebenaran Allah.  Pelajaran lain dari...

Masih tentang sampah

Berbicara tentang sampah sudah menjadi hal yang sering kita dengar, kita ucap, dan bukan menjadi persoalan baru untuk kita. Walaupun sampah bukan persoalan baru dan sudah banyak penanggulang yang dicoba, contohnya di salah satu tempat yang ada di Indonesia yaitu kota medan, telah dilakukan pengelolaan sampah yang ditandai dengan dilaunchingnya Medan Bebas Sampah sejak April 2011, pemko Medan juga telah melakukan sosialisasi pengelolaan sampah melalui 3R yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (penggunan kembali) dan Recycling (daur ulang) , mengembangkan sekolah berbasis lingkungan, membentuk kelompok komunitas peduli dan sadar lingkungan, serta membuat fasilitas program composting dan bank sampah, dan lain-lain. T etapi pada kenyataan yang terjadi, walaupun sudah banyak program pemerintah, namun sampah masih menjadi masalah yang penting untuk kehidupan kita, salah satu masalah yang ditimbulkan adalah banjir yang sudah menjadi langganan di beberapa kota di Indonesia per tahunnya. Banyak fa...

Mahasiswa Kekinian

Kritis, analitis dan aspiratif..Tiga  hal yang “katanya”  identik dengan mahasiswa yang notabenenya adalah kaum intelektual penggerak perubahan.  Tiba-tiba saja aku teringat dengan guyonan salah satu dosen (sebut saja AH) yang mengatakan, “kalau  teman –teman di ruang dosen tanya saya mau kemana, saya jawab aja mau membodoh-bodohi mereka  (mahasiswa). Karena apapun yang saya sampaikan di depan ini , entah itu benar atau salah, pasti kalian terima bulat-bulat sebagai kebenaran  karena kalian tidak mempersiapkan diri.” Pernyataan seperti itu bukan hanya saya dengar dari satu dosen, tapi dosen lain pun pernah mengatakan hal yang sama. Terdengar ironis memang ketika seorang dosen mengatakan mengajar sama dengan membodoh-bodohi mahasiswa. Tapi bila direnungkan lebih jauh lagi, pernyataan tersebut ada benarnya juga. Dari pengalaman saya sebagai mahasiswaselama hampir 3 tahun sangat jarang saya jumpai mahasiswa yang aktif di kelas untuk bertanya apalagi untuk men...

Melawan Cuek, Raksasa Penumpul Jiwa

Tidak terbayangkan sebelumnya aku akan makan bersama para preman, bergaul dengan penghuni area pembuangan sampah, juga menerjang arus deras demi mengantar bantuan bagi para korban banjir; orang-orang yang kelaparan, haus, dan telanjang, seperti yang digambarkan Tuhan Yesus dalam  Matius 25:35-40 . Sebelum menginjakkan kaki ke tanah Jawa, aku tidak banyak memikirkan tentang orang lain di sekitarku. Cuek. Seperti kebanyakan orang, aku punya banyak mimpi yang ingin kucapai, mana ada waktu mengurusi orang lain? Aku juga bukan orang yang sangat memuja Tuhan. Aku tak pernah meluangkan waktu untuk mengenal-Nya lebih karib. Aku merasa hidupku baik-baik saja dengan atau tanpa Dia. Namun, Tuhan kemudian membukakan mataku tentang siapa sesungguhnya aku di hadapan-Nya. Seperti secarik kain kotor yang tidak berharga. Jika bukan karena kasih Tuhan, kehidupanku ini tidak ada artinya. Aku disadarkan betapa aku membutuhkan Tuhan. Dialah yang seharusnya menjadi dasar hidupku. Dan, seiring pe...
Melayani dengan Visi Allah Pelayanan dan visi adalah dua bagian yang tidak akan dapat terpisah. Pelayanan tanpa visi ibarat berjalan dalam kegelapan seolah kita mampu membawa terang. Seorang pelayan Allah  adalah mereka yang siap menjadi hambaNya dan mampu melayani dengan visi Allah. Apakah yang menjadi visi Allah?. Wahyu 7:9-10 jelas mengatakan “Kemudian daripada itu aku melihat; sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan dihadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba”. Seseorang yang mengenal Allah adalah mereka yang mampu berjalan dalam kebenaran dan sanggup bertanggung jawab akan kebenaran tersebut. Visi Allah mengatakan bahwa seorang pelayanNya harus...