Healing Mulu, Ngambis Yuk

       Kata healing saat ini sudah tidak asing lagi di kalangan mahasiswa. Healing saat ini kerap digunakan baik di kalangan media sosial maupun di dunia nyata. Kita tentunya sering mendengarkan kata tersebut. Healing merujuk pada penyembuhan atau pengobatan secara psikologis yakni jiwa, perasaan, batin, dan pikiran. Healing yang sering digunakan dalam media sosial memiliki konteks yang berbeda. Namun artinya tetap sama, yaitu penyembuhan. Kata healing bisa merujuk pada penyembuhan diri yang disebabkan karena beberapa hal termasuk peristiwa buruk di masa lalu yang bisa merusak mental dan pikiran. Daripada kita sibuk healing dan terus-terusan memikirkan hal yang merusak mental, lebih baik kita berdamai dengan diri sendiri dan mulai mengambis bersama. Seperti yang kita ketahui, saat ini kita di sandingkan dengan berbagai persaingan untuk mencapai masa depan. Banyak jalur yang bisa kita tempuh untuk meraih masa depan yang cerah. Sebagai mahasiswa tentunya kita harus jeli akan hal ini dan kita harus aktif dalam mencari informasi dan memanfaatkan fasilitas yang di sekitar kita terlebih di kampus kita. 

        Pada saat awal masuk kuliah atau saat memasuki semester pertama, ada banyak proses adaptasi yang lebih dalam menjalani masa perkuliahan yang harus di hadapi mahasiswa. Akan tetapi, sering kali mahasiswa masih terlambat mengetahui tentang adanya berbagai fasilitas kampus yang tersedia semasa kuliah. Berbagai fasilitas akademis kampus yang tersedia seperti program beasiswa kampus, Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) dan Program Kreativitas Masyarakat (PKM) masih belum dimanfaatkan dengan baik oleh para mahasiswa. 

        Beasiswa merupakan suatu bentuk penghargaan terhadap siswa maupun mahasiswa selama menjalani pendidikan. Pemberian beasiswa ini diberikan oleh lembaga pendidikan maupun pihak luar kepada mereka yang berprestasi dalam menyelesaikan pendidikannya. Hingga saat ini, sudah cukup banyak mahasiswa yang mendapatkan beasiswa. Beasiswa tersebut di peroleh dari ketekunan dan keseriusan mahasiswa/i dalam dunia perkuliahan maupun organisasi. Adapun jenis beasiswa yang diberikan, yaitu berupa beasiswa prestasi, beasiswa bantuan dan beasiswa penuh. 

        Pada Tahun 2020, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Program ini dilaksanakan untuk menyiapkan sarjana/lulusan yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi. Melalui MBKM, perguruan tinggi diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat memperluas dan meningkatkan wawasan serta kompetensinya di dunia nyata sesuai dengan bakat, minat dan keinginan mahasiswa. Ditegaskan dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi bahwa pemenuhan masa dan beban belajar bagi mahasiswa program sarjana dapat dilaksanakan dengan (1) mengikuti seluruh proses pembelajaran dalam program studi pada perguruan tinggi sesuai dengan masa dan beban belajar dan (2) mengikuti proses pembelajaran di dalam program studi untuk memenuhi sebagian masa dan beban belajar dan sisanya mengikuti proses pembelajaran di luar program studi. PKM tahun 2022 bertujuan untuk ikut mendukung program MBKM. PKM merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Ditjen Dikti dalam meningkatkan kualitas peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta memperkaya budaya nasional. 

        PKM dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi. Dalam rangka mempersiapkan diri menjadi pemimpin. Begitu banyak fasilitas yang disediakan kepada kita baik dari pemerintah maupun dari kampus. Sebagai agent of change kita harus aktif dalam memanfaatkan semua program yang sudah di sajikan kepada kita. Untuk itu mari kita lebih aktif dan kreatif memperdayakan segala kesempatan yang ada. Healing tidak salah, namun terlalu banyak healing pula tidak baik. Mari mengambis,mari mengisi diri untuk menjadi generasi yang mahal dan berakal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAHASISWA KRISTEN: AGEN ATAU KONSUMEN??? (Ditulis oleh ESRA SHINTIA D. PANGARIBUAN)

Resume Diskusi: Visi dan Misi USU

Kajian: Lulus Kuliah Sudah Tau Mau Kemana?