Digitalisasi Ekonomi di Indonesia (Thania, Manajemen 2016)


Cepatnya  perkembangan teknologi digital yang ditandai dengan kehadiran sejumlah berbagai alat komunikasi terbaru, dimana setiap orang dapat mengolah, memproduksi, serta mengirimkan maupun menerima segala bentuk pesan komunikasi, di mana saja dan kapan saja, seolah-olah tanpa mengenal batasan ruang dan waktu, dengan sendirinya telah memacu terjadinya perkembangan di sektor media massa, yang merupakan bagian dari komponen komunikasi. Untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan dalam ekonomi digital, para pemain perlu memahami karena sangat berbeda dengan ekonomi klasik yang selama ini dikenal. Tidak jarang bahwa perusahaan harus melakukan transformasi bisnis agar dapat secara optimal bermain di dalam arena ekonomi digital. Hal ini disebabkan karena untuk mengimplementasikannya, diperlukan model bisnis yang sama sekali baru. Bagi perusahaan baru (start-up company), untuk terjun ke bisnis ini biasanya lebih mudah dibandingkan dengan perusahaan yang telah lama berdiri. Statistik menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan lama yang ingin memanfaatkan keberadaan ekonomi digital harus mengadakan perubahan mendasar pada proses bisnisnya secara digital (business process reeingeneering).
Salah satu pemanfaatan sektor digital guna meningkatkan efisiensi dalam sistem perekonomian di Indonesia adalah seperti yang telah dilakukan untuk mendorong perbaikan peringkat Ease of Doing Business (EODB) Indonesia terutama pada indikator Pembayaran Pajak. Melalui Paket Kebijakan Ekonomi, pembayaran pajak yang sebelumnya melalui 54 kali pembayaran, dipangkas menjadi hanya 10 kali pembayaran dengan sistem online.



Sementara untuk mencapai pemerataan melalui transaksi digital, Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan yang perlu diselesaikan bersama. Isu yang terkait langsung dengan upaya peningkatan jumlah atau intensitas transaksi online dan valuasinya di antaranya adalah ketersediaan infrastruktur internet. Selain itu, persepsi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap keamanan siber juga perlu menjadi perhatian.Tantangan lainnya adalah terkait sektor pendukung untuk meningkatkan kualitas transaksi digital, salah satunya adalah konektivitas logistik. Pada akhirnya, upaya menghidupkan untukberperan aktif dalam sektor e-Commerceini membutuhkan perhatian yang besar di bagian hulu, yaitu penguatan pelaku usaha sebagai backbone dan penggerak aktif kegiatan eCommerce. Untuk itu, menurut Darmin, strategi Indonesia dalam pembangunan ekonomi digital harus dapat dipahami secara lebih menyeluruh. Yang perlu disisapkan bukan hanya mengembangkan teknologi dan infrastruktur saja, tetapi juga strategi yang perlu dipersiapkan untuk pembangunan tatanan dan ekosistem ekonomi Indonesia yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dalam era digital.Salah satu peningkatan Indonesia dalam hal pengembangan ekonomi digital untuk mendukung kewirausahaan adalah upaya untuk memanfaatkan networking. Indonesia dinilai masih harus meningkatkan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi dan inovasi, kemampuan ekspor, dan meningkatkan visi serta kapasitas untuk scale-up (tumbuh). Salah satu permasalahan yang umum adalah pendanaan dan kapasitas SDM. Selain itu, pengembangan sektor usaha digital tidak hanya berada pada pendanaan dan kapasitas SDM, tapi juga ekosistem yang menyeluruh seperti pasar yang mudah diakses, infrastruktur TIK, kerangka regulasi, perizinan dan sistem pendukung lainnya.
Menurut Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani menyatakan, untuk bisa memanfaatkan ekonomi digital adalah hal yang sangat mungkin dilakukan. Karena Indonesia adalah negara yang besar yang bisa merancang kebijakan untuk mengikuti perkembangan dunia saat ini. Dia juga menilai Indonesia bisa menghadapi ekonomi digital dengan memberikan infrastruktur hingga mengandalkan SDM., mengarahkan internet di pulau terpencil, menciptakan infrastruktur untuk membuat Indonesia lebih terhubung adalah sesuatu yang perlu. Berikut beberapa cara dalam berinovasi dalam ekonomi digital, antara lain:
1.      Manfaatkan desain digital untuk memproduksi barang dan jasa
Hal ini bertujuan untuk mencegah para pesaing meniru hal yang sama. Dengan demikian, perusahaan mampu menarik dan mempertahankan pekerja terbaiknya, sekaligus mendorong mereka mempertahankan akurasi proses di era digital ini.
2.      Ciptakan “Tim Start-up
Tim “Start-up” dalam organisasi perusahaan bisa terdiri atas pekerja perusahaan yang mampu mengumpulkan sumber daya yang diperlukan dalam berinovasi menggunakan jasa penengah yang menyediakan akses ke peralatan dan keahlian khusus. Tim “Startup” juga dapat membantu membangun saluran konsep tradisional dengan ide-ide ringan dan lebih maju dalam hal model dan konsep metode pengujian, yang mungkin membutuhkan persetujuan bertingkat di dalam perusahaan untuk dijalankan.    Kecepatan adalah hal yang paling utama dalam mode ini, dan tim operasional yang lebih ramping harus mampu bertindak cepat untuk mempertahankan posisi terdepan dalam berinovasi.
3.      Pengalaman konsumen berbasis data
Manfaatkan informasi dan data ini untuk menyusun target segmen pasar spesifik, serta memahami konsumen berdasarkan kondisi demografinya. Banyak perusahaan pemimpin pasar menggunakan metode ini saat mengembangkan strategi pemasaran berdasarkan informasi data yang besar.
4.      Rangkul rekan bisnis dan manfaat yang mereka berikan
Hubungan kerja sama akan menjadi semakin penting. Tidak terelakkan lagi, hal ini akan memperluas jangkauan ekosistem digital, yang pada akhirnya akan mendorong beragam sektor ekonomi semakin terkoneksi secara digital.
 Kesimpulannya adalah jika Indonesia sudah siap mengahapi ekonomi digital, Indonesia terlebih dahulu harus memperispakan berbagai strategi di seluruh sektor terutama dalam sektor ekonomi misalnya dalam bidang kewirausahaan, peningkatan kemampuan ekspor , dan Indonesia harus memciptakan inovasi-inovasi yang lebih menarik dan terbaru agar dapat mengahdapi perkembangan ekonomi digital ini.
           














Daftar Pustaka



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAHASISWA KRISTEN: AGEN ATAU KONSUMEN??? (Ditulis oleh ESRA SHINTIA D. PANGARIBUAN)

Resume Diskusi: Visi dan Misi USU

Kajian: Lulus Kuliah Sudah Tau Mau Kemana?