RESUME DISKUSI "PERSPEKTIF KRISTEN MEMANDANG EKONOMI"
Diskusi Campus Concern
yang terakhir di semester ini dimulai pada pukul 15.30. terjadi keterlambatan
dikarenakan beberapa hal. Diskusi kali ini diadakan di Sekret PAK, Jalan
Mandolin No. 27 dan dilayani oleh Erika Sijabat (EKP 2014) sebagai MC, Erick
Ketaren (EKP 2014) sebagai moderator, dan Anfrischa Girsang (EKP 2014) sebagai
pemusik. Di program diskusi terakhir ini, untuk membahas lebih mendalam, kami
mengundang Bang Efendi Aritonang, S.E. sebagai pemateri.
Diskusi dimulai dengan
berdoa, bernyanyi dan bermazmur kemudian dilanjutkan dengan berdiskusi. Diawal
diskusi moderator membagikan peserta diskusi memnjadi dua kelompok. Para
peserta dibagikan satu kasus yang akan didiskusikan. Studi kasus ini berisi
mengenai perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, hedonisme, dan pola hidup
konsumtif. Setelah berdiskusi di kelompok masing-masing para peserta diskusi
memaparkan hasil diskusinya kepada kelompok lainnya, dan begitu sebaliknya.
Setelah berdiskusi di
kelompok diskusi kecil, diskusi dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Bang
Efendi Aritonang. Beliau memaparkan seperti apa pandangan Alkitab mengenai
kegiatan ekonomi yang bersifat kristiani, sistem ekonomi yang berpusat kepada
kehendak Allah. Ada beberapa prinsip Ekonomi berdasarkan penafsiran Alkitab.
Prinsip ekonomi stewardship, prinsio
ekonomi justice, prinsip ekonomi generousity, dan prinsip ekonomi solidarity.
Prinsip ekonomi stewardship (Kejadian 1:26-28) Tuhan
“menitipkan” segala yang ada didunia ini untuk dikelola oleh manusia. Sudah
sepantasnya manusia itu mengelola dan menggunakannya dengan baik dan bijaksana
karena yang ada pada kita juga merupakan titipan semata. Hal ini juga berlaku
bagi penggunaan uang; uang yang kita miliki saat ini juga merupakan titipan
Allah. Sepatutnya kita menggunakan uang tersebut dengan bijaksana. Prinsip
ekonomi justice (Imamat 19: 9-10 ;
Ulangan 24: 1-9). Prinsip kira-kira menafsirkan bahwasannya kekayaan yang kita
miliki saat ini haruslah didistribusikan dengan secara adil dan merata
(Justice). Prinsip ekonomi berikutnya ialah prinsip ekonomi generousity (Imamat 25: 35-37), prinsip
ini terkait dengan larangan memberi bunga/riba kepada orang miskin. Orang yang
membutuhkan bantuan apalagi mereka yang emang miskin tidak dibenarkan untuk
memberikan bunga yang justru sangat membertakan mereka. Prinsip ekonomi
selanjutnya, Prinsip ekonomi solidarity (Act 2: 44-45), prinsip ini berisi
tentang melepaskan kepemilikan pribadi dan hidup sederhana bersama-sama dengan
mereka yang membutuhkan. Seperti halnya jemaat mula-mula yang hidup saling
berdampingan dan saling menyokong.
Peserta diskusi yang
hadir berjumlah 31 orang. Sasaran secara kuantitas tercapai. Adapun sasaran
kualitas yang diharapkan melalui diskusi ini adalah peserta diskusi memahami
konsep Alkitab mengenai prinsip ekonomi dan pelaksaannya didalam aktivitas
sehari-hari. Peserta diskusi termotivasi agar lebih bijaksana dalam
aktivitasnya sebagai pelaku ekonomi baik dalam menggunakan uang, mengkonsumsi
dan berbagai aktivitas ekonomi lainnya. . komitmen yang dapat diambil melalui
diskusi kali ini adalah mahasiswa kristen harus senantiasa hidup sesuai dengan
kehendak Allah. Dalam hal apapun dan kondisi apapun.
Komentar
Posting Komentar