BERANI MENJADI KITA YANG SEBENARNYA (oleh Audrey Gultom)

Menurut para peneliti social generasi Milenial atau yang sering disebut dengan generasi Y adalah orang-orang yang lahir pada rentang tahun 1980an hingga 2000. Bisa dikatakan bahwa generasi millennial adalah orang-orang yang saat ini berumur 17-37 tahun, Tentu saja saya dan kamu termasuk dalam generasi milenial ini.
Akhir-akhir ini generasi kita banyak diperbincangkan, mulai dari segi pendidikan, etika, ketahanan mental, penggunaan teknologi, dan khususnya budaya. Globalisasi membawa pengaruh yang sangat besar dalam pertumbuhan dan perkembangan generasi kita. Ditambah lagi perkembangan teknologi yang sangat pesat. Generasi kita diperbudak zaman!


Apa yang terjadi ?
Generasi millennial memiliki karakteristik yang khas yaitu mementingkan kecepatan, kepraktisan, dan fleksibilitas. Contohnya sebagai berikut Internet yang menjadi salah satu kebutuhan pokok. Kita berusaha untuk selalu tetap terkoneksi dimana pun dan kapan pun, Harus selalu terlihat eksis, serta memprioritaskan gaya dimana barang – barang yang di pakai dari atas sampe bawah harus bermerek. Gaya hidup pun dituntut mengikuti trend pasar atau pergaulan sekitar tak heran banyak anak muda di Indonesia merokok supaya mendapat pengakuan dari masyarakat, begitu juga dalam mengikuti mode fashion pakaian terkini dan lain-lain. Para millennials walaupun tidak semuanya sudah cenderung meninggalkan nilai-nilai budaya dan agama. Budaya timur yang dikenal sopan santun sudah mulai hilang. Malu mengakui adat istiadat. Millennials sudah mulai kebarat-baratan. Sangat menyedihkan mengetahui kenyataan bahwa budaya kita sudah mulai luntur.
Tidak hanya itu, generasi zaman ini juga sangat mempengaruhi mental generasi millenial. Pemuda saat ini sering sekali menjadi apatis, tidak menghargai karya orang lain bahkan identitas orang lain, dan ini mengakibatkan dampak yang akan berkelanjutan ke depan di dalam masa kepemimpinan oleh generasi millenial.
Mengapa bisa terjadi demikian?
Menurut saya, angkatan millennials adalah angkatan yang lemah. Angkatan yang kebanyakan manusia nya telah krisis kepercayaan diri, penakut dan tidak kritis.
Kenapa? Kita terlalu mudah untuk dipengaruhi, terlalu mudah untuk dikendalikan oleh zaman, terlalu ringan sehingga mudah dihanyutkan oleh arus zaman.
Kita terlalu takut untuk jujur. Jujur terhadap apa? Terhadap diri sendiri. Kita takut untuk mengetahui siapa kita, takut untuk menghadapi diri kita sendiri. Malu mengakui kita yang sebenarnya, sehingga tanpa sadar kita memutuskan untuk menjadi sama dengan orang lain. Menjadi sama dengan seseorang yang sebenarnya bukan kita. Percayalah saudara/iku, tidak menjadi diri kita yang sebenarnya itu sangat menyedihkan.
            Maka dari itu, mulai sekarang mari kita berani, berani menjadi diri kita yang sebenarnya. Tunjukkan kita mampu, bukan dari materi atau gaya tapi prestasi. Berkarya! Setiap manusia punya keunggulannya masing-masing. Kembangkan! Berani menjadi beda ditengah-tengah orang-orang yang sama, berani menjadi cahaya, jadi garam dan terang.
            Pintar mengendalikan dan menempatkan diri, dan yang terpenting jaga erat Hubungan Pribadi Dengan Tuhan. Karena ketika kamu tetap berpegang teguh pada Yesus Kristus maka kamu akan tidak serupa dengan dunia. Sekian dari saya, Tuhan Memberkati kita Agen perubahan! Semangat!



"Kalian pemuda, kalau kalian tidak punya keberanian, sama saja dengan ternak. Karena fungsi hidup nya hanya beternak diri." - Promoedya Ananta Toer

-Audrey Catherine Astri Gultom (EP 2016)-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAHASISWA KRISTEN: AGEN ATAU KONSUMEN??? (Ditulis oleh ESRA SHINTIA D. PANGARIBUAN)

Resume Diskusi: Visi dan Misi USU

Kajian: Lulus Kuliah Sudah Tau Mau Kemana?