RESUME TRAINING Becoming The Best Version of Me: Know Your Potencies, Passion and Competencies
Training berjudul “Becoming The Best Version of Me: Know Your Potencies, Passion and Competencies” merupakan program ketiga dari Divisi Diskusi Campus Concern FEB USU semester B tahun 2022. Adapun sasaran kualitas dari program ini yaitu peserta training (AKK) mengetahui cara menggali potensi diri dan meningkatkan diri sesuai dengan materi yang disampaikan, peserta training (AKK) termotivasi untuk menggali potensi diri dengan metode yang telah disampaikan pemateri serta memotivasi peserta training (AKK) untuk mengemukakan pendapat.
Training
dilakukan pada hari Jumat, 02 Desember
2022 pukul 19.00 WIB melalui aplikasi conference
video, Zoom Cloud Meeting. Moderator diskusi adalah Arif Teguh Zisokhi
Batee (Ekonomi Pembangunan FEB USU
2020). Pembicara diskusi panel ini adalah Ricky Ricardo Sarael Benyamin (Group
Head of Accounting and Tax PT. Jasa Marga Tbk). Diskusi panel diawali dengan
ibadah singkat dengan lagu dan doa pembuka serta pengenalan Campus Concern
secara singkat yang dibawakan oleh moderator. Selanjutnya moderator
mempersilakan pembicara untuk memaparkan materi.
Ada beberapa
generasi yang disebut Pre-Boomer, Baby Boomer, Gen X, Gen Y, Gen Z dan Post Gen
Z. Indonesia mengalami bonus demografi dimana generasi Y (milenial), Gen Z dan
Post Gen Z mendominasi total populasi. Generasi saat ini harus bisa
mempersiapkan diri dengan lebih percaya diri, memiliki kemampuan, kompotensi
dan kapasitas untuk mempersiapkan masa depan.
Menurut
penelitian, karakteristik dari Gen Z adalah terbuka (kreatif, open minded, rasa ingin tahu,
spontanitas, dan perspektif), memiliki integritas (jujur, adil, loyalitas, dan
bertanggung jawab), peduli (memahami orang lain, perhatian, berempati dan murah
hati), gigih (hasrat, kerja keras, motivasi, kompetisi dan tujuan). Adapun
masalah Gen Z menurut penelitian Deloitte, 2021 Gen Z mengatakan team-work dan social skills adalah hal penting terakhir dalam tempat kerja.
Magano, 2020 mengatakan Gen Z kurang dalam mengendalikan emosi diri, kurang
dalam memimpin, sombong, superioritas, mudah stress, gugup, kurang percaya
diri, rendah diri, dan sulit menerima kritik. Perusahaan membutuhkan spirit of millennials yang bisa
mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif baru untuk sustainability perusahaan di era VUCA (volatility, uncertainty, complex dan ambiguity).
Hal-hal dari masa depan yang mempengaruhi dalam dunia kerja adalah high tech dan soft skill semakin diutamakan, tuntutan untuk mampu dalam berbagai hal, tuntutan untuk memberikan yang terbaik, kompetensi yang cenderung meningkat dan fenomena perubahan yang terus maju. Cara menghadapi hal tersebut dengan, mengetahui potensi dari diri. Potensi berasal dari kata to potent yang artinya kekuatan. Jadi, potensi adalah kekuatan yang tersembunyi dan menunggu untuk direalisasikan atau diaktualisasikan. Untuk mengetahui potensi diri tentunya kita harus tahu diri kita. Tujuan dari mengenal diri sendiri adalah untuk mengetahui apa yang kita butuhkan, untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan kita, untuk mendukung tujuan kita dan untuk mengetahui apa yang membuat kita gagal atau sukses. Cara mengetahui diri sendiri yaitu, pertama self assessment (menilai diri sendiri atau introspeksi untuk melihat potensi positif maupun negatif), kedua adalah feed back atau umpan balik dan ketiga adalah personality test atau tes kepribadian yang dapat dilakukan ke psikolog. Salah satu metode self assessment dan feed back untuk mengenal diri sendiri yang dikembangkan oleh Joseph Luft dan Harmington Ingham antar lain:
-Open self adalah informasi tentang diri kita yang kita dan orang lain ketahui.
Disadari diri sendiri dan ditampilkan kepada orang lain atas kemauan sendiri, Misal perasaan, pendapat dan pikiran yang dipilih untuk disampaikan kepada orang lain. Termasuk hal-hal yang tidak dapat ditutupi terhadap orang lain seperti bentuk wajah, badan dan usia.
-Hidden self adalah informasi diri yang kita ketahui tetapi orang lain tidak tahu.
- Disadari diri sendiri, tetapi secara sadar ditutupi atau disembunyikan terhadap orang.
- Mungkin juga tidak tahu bagaimana menyampaikannya kepada orang lain, perasaan ketidakpastian, atau keinginan yang bersifat rahasia.
- Blind self adalah informasi diri yang tidak kita ketahui tetapi diketahui orang lain
- Bagian diri yang tanpa disadari dirinya, tertutup terhadap dirinya, diketahui orang lain atau tersampaikan kepada orang lain.
- Misalnya kebiasaan, sifat dan kemampuan tertentu yang tanpa disadari ada pada dirinya, sering berpengaruh terhadap orang lain.
-Unknown self adalah informasi diri yang baik kita maupun orang lain tidak ketahui.
Bagian diri yang tidak dikenal diri sendiri dan orang lain,
- Bisa berupa motif, kebutuhan yang tidak disadari atau didesak ke bawah sehingga tidak dikenal lagi,
- Mempengaruhi tindakan dalam berhubungan dengan orang lain.
- Belajar cekatan menerima (memahami) pendapat orang lain
- Bersedia memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada orang lain
- Banyak keluar dari lingkungan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman serta berbagai informasi
- Berkemauan kuat untuk belajar tentang berbagai hal baru
- Mengelola keberanian mengelola resiko
- Perluas pergaulan dengan masyarakat luas
- Menjadikan diri seorang pekerja keras
- Mengembangkan pandangan positif tentang persaingan dan berani bersaing
- Kreatif memanfaatkan jaringan informasi dan sarana komunikasi, termasuk informasi itu sendiri
- Mengembangkan motivasi untuk berhasil
- Meningkatkan kehidupan spiritual
Interpersonal (kesadaran sosial) dan intrapersonal skill (kesadaran diri)
merupakan bagian dari soft skills
yaitu keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain dan
keterampilan mengatur dirinya yang mampu mengembangkan secara maksimal dalam
performa seseorang. Sedangkan hard skills
adalah penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang
berhubungan dengan bidang ilmunya. Penelitian dari Harvard mengatakan bahwa 85%
kesuksesan pekerjaan berasal dari orang yang memiliki soft skills yang baik dan hanya 15% dari hard skills. Bolton (1986) menemukan hasil penelitian bahwa 80%
individu yang gagal dalam pekerjaannya dikarenakan keterbatasannya menjalin
hubungan baik dengan lingkungan dan individu disekitarnya. Kesimpulannya,
kesuksesan seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh hard skills, melainkan kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skills).
Setelah
pemaparan, selanjutnya dilakukan sesi tanya jawab. Pertanyaan pertama
ditanyakan oleh Johan yaitu, “apakah
kondisi atau lingkungan disekitar kita dapat mempengaruhi potensi yang kita
miliki dan apakah potensi yang dimiliki dapat hilang?””Potensi yang dimiliki
seseorang bisa hilang karena orang bisa berubah mungkin karena satu hal atau
kejadian peristiwa itu bisa mengubah kita. Kita tidak bisa memilih lingkungan
tetapi kita bisa mengendalikannya dan pengaruh buruk bisa diminimalisir” jawab
pembicara.
Pertanyaan
kedua dari Surya, “Ada ngga kasus dimana
sesorang sudah mengenal dirinya dengan baik padahal dia manipulasi? Pertanyaan
kedua seberapa besar manusia mengetahui tentang dirinya sendiri, apakah dia
bisa mengetahui sepenuhnya dirinya?”.“Tidak memungkinkan orang lain mengetahui
dirnya sendiri 100%. Makanya diawal tadi ada self assessment dan umpan balik. Saat
kita di blind self tadi, umpan balik itu penting dan kita harus punya
komunikasi dengan orang lain karena kita tidak tahu apa yang ada di diri kita.
Kalau orang merasa dia mengenal dirinya sendiri itu mungkin bisa saja iya bisa
saja tidak makanya dia harus melakukan seperti di blind self tadi harus meminta
feedback misalnya evaluasi. Kalau dia bilang dia tahu dan tidak melakukan itu
berarti dia memanipulasi dirinya sendiri. Makanya diawal tadi ada self
assessment dan umpan balik itu sangat penting.” jawab pembicara.
Pertanyaan
lanjutan dari Surya, “Berdasarkan
pengalaman saya, feedback yang saya dapat dari orang tentang diri saya itu berbeda. Feedback dari
siapa yang harus kita tolak dan diterima untuk mengetahui diri kita
sepenuhnya?” “Jadi, yang paling bisa kita tanya feedback tentang kita adalah
orang yang paling sering bareng dengan kita. Karena orang yang jarang bertemu
dengan kita itu bias” jawab pemateri.
Pertanyaan
ketiga dari Selistio, “Apakah dari abang
memandang banyak gak sih orang-orang gak the best version dari dirinya sendiri dan mengapakah setiap
orang menjadi best version dirinya sendiri atau best version ini maunya memang
ke value bukan hanya ke dunia kerja dan di dunia sehari-hari best version itu
seperti apa ?””Yang terbaik dari saya itukan dipengaruhi oleh nilai-nilai
disekitar kita. Yang pertama kita harus tahu dulu the best versi dari kita apa
dengan cara kita harus tahu diri kita dahulu sendiri. Kita tadi self assessment
dan kita dapat umpan balik juga. Misalnya apakah pendiam disebut best versi
dirimu sendiri padahal sebenarnya itu bukan suatu hal yang baik tapi seharusnya
diminimalisir, kita harus menjadi orang yang open self. Jadi, kita harus
meningkatkan diri kita”, jawab pemateri.
Sebagai closing
statment pembicara menyampaikan bahwa kita harus bisa mengenal diri
sendiri, meningkatkan potensi yang ada di dalam diri dan yakin bahwa masa depan
yang kita tidah tahu tetapi bisa kita antisipasi dengan membuka diri dan
membuat strategi-strategi dalam mengembangkan diri dan mengembangkan portofolio
untuk masa depan.
Kegiatan
training pun berakhir dan ditutup dengan doa serta sesi foto bersama. Dalam
kegiatan diskusi ini dihadiri oleh 36 partisipan (34 AKK, 1 AKPIPA dan 1 non
AKK). Dari segi kuantitas diskusi ini tidak tercapai. Dari segi kualitas ada tiga sasaran kualitas. Pertama peserta mengetahui cara menggali potensi diri dan
meningkatkan sesuai dengan materi yang disampaikan (tercapai), kedua peserta training termotivasi untuk menggali
potensi diri dengan metode yang telah disampaikan pemateri (tercapai), ketiga memotivasi peserta
training untuk mengemukakan pendapat (tercapai).
Komentar
Posting Komentar