Aktivasi Diri melalui Harmonisasi Berpikir Kritis
By: Luky Simarmata
Pendidikan memegang peranan penting bagi kemajuan
suatu bangsa. Dengan berbagai cara pemerintah berupaya agar Pendidikan di
Indonesia berkualitas dan penyebarannya merata. Mahasiswa merupakan
perpanjangan tangan pemerintah sebagai agen perubahan yang mampu membawa dampak
positif. Terlepas dari tuntutan
akademik, mahasiswa diharapkan dapat berdampak bagi masyarakat sekitar. Pentingnya
mensugesti diri lewat daya pikir kritis sehingga tetap optimis dan menghasilkan
putusan terbaik. Berbeda dengan siswa, Mahasiswa memiliki pola
pikir yang jauh lebih luas, baik itu yang diperoleh lewat tenaga pendidik
seperti dosen, tokoh-tokoh pembicara yang andal maupun pengalaman- pengalaman
dalam dan luar organisasi. Karenanya meraih gelar sebagai mahasiswa adalah
suatu keistimewaan tersendiri.
Salah satu potensi yang harus dikembangkan dan
dibentuk di dunia mahasiswa adalah berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan
proses mental yang terorganisasikan dan berperan dalam proses mengambil
keputusan untuk menyelesaikan masalah. Dengan mengintrepretasikan masalah
hingga menemukan titik solusi sebagai buah dari berpikir kritis.
Mahasiswa bukan hanya bertanggungjawab pada
diri sendiri, mahasiswa juga dituntut untuk bertanggung jawab terhadap
masyarakat. Mahasiswa sudah selayaknya membantu masyarakat, peka dalam menyelesaikan
masalah yang ada. Walaupun kebanyakan mahasiswa kurang menyadari hal tersebut.
Individualisme dan egois yang masih tinggi. Mereka bukannya memecahkan masalah
yang ada di sekitar masyarakat, justru terkadang sebagai batu sandungan.
Memandang suatu permasalahan dari segala sudut
sangat diperlukan dalam mempertimbangkan dan menghasilkan sebuah keputusan. Lewat
isu-isu yang hangat diperbincangkan, mahasiswa boleh menggiring pendapat
masing-masing, memberikan keterangan secara rinci melalui literasi yang telah
dikaji, yang menjadi sebab dan akibat sejatinya dari isu tersebut. Kita dapat
memberikan pandangan kemasyarakat sekitar kita, orang tua kita, bahkan kepada
teman kita sekalipun. Bukan malah memperkeruh dan semakin menakut-nakuti kaum
masyarakat dan membuat masyarakat semakin pesimis dalam menjalani kehidupan
selanjutnya.
Akhir-akhir ini kita sering disuguhkan isu yang
hangat dibincangkan, baik lewat media elektronik maupun cetak. Isu tersebut membuat
masyarakat resah, misalnya kenaikan BBM yang berimbas ke kenaikan bahan pangan,
isu inflasi yang diprediksi akan terjadi resesi ekonomi pada tahun 2023, bahkan
isu kejahatan politik lainnya yang perlu dikaji, dianalisis dan mengkritisi
secara bijaksana.
Sebagai kaum idealis, berpikir kritis dapat
diharmonisasikan dengan kreatif, inovatif dan solutif. Beberapa tips dalam
mengharmonisasikan akal agar tetap berpikir secara kritis:
·
Aktif bertanya
Kamu dapat
bertanya atau berdialog dengan diri mu sendiri dan juga dengan orang lain.
Kembangkan pertanyaan serinci mungkin dengan harapan mampu menelaah konteks
permasalahan yang akan kamu selesaikan.
·
Jadilah pendengar yang
aktif
Selain aktif
bertanya, kamu juga harus antusias, mampu mendengar dan menyimpulkan dari
penjelasan sumber. Dengan sunguh-sungguh mendengar informasi, maka kita akan
mendapat pandangan perspektif mereka dan upayan meresponnya agar terjadi
perbincangan yang gayung bersambut.
·
Pertimbangkan dan
telaah.
Setelah banyak
bertanya, mengumpulkan informasi yang didengar, maka kita harus mampu dalam
mempertimbangkan apa yang menjadi sisi positif atau negatif suatu konteks
permasalahan hingga dalam memutuskan suatu keputusan yang benar-benar menjadi
solusinya.
Dengan
melakukan tips diatas, harapannya semakin terbangun pola pikir kritis kita.
Dengan mengasahnya, kita sebagai kaum idealis semakin peduli dan boleh
berdampank bagi lingkungan sekitar. Sudah saatnya mahasiswa bergerak,
melangkah, dan menyuarakan buah kekritisan kita sehingga masyarakat boleh
merasakan kehadirannya mahasiswa. Mengasah tanpa batas dan harmonisasikan
solusimu!
Komentar
Posting Komentar