RESUME ECONOMIC CHALLENGE
Economic challenge merupakan program keempat dari divisi diskusi semester A Campus Concern FEB USU. Adapun sasaran kualitas dari program ini yaitu agar AKK mengetahui isu yang dibahas dan dimotivasi untuk mengemukakan pendapat.
Economic Challenge “Big Impact Low Cost” telah terlaksana dengan baik pada tanggal 11 Mei 2018 di ruangan GBR 113 FEB USU, pukul 13.00 WIB. Adapun MC pada economic challenge ini adalah Jessica (ekonomi pembangunan stambuk 2016), gitaris ialah Audrey (Ekonomi Pembangunan stambuk 2016), dan moderator adalah Lasmi Sumitra Sidabutar (alumni Ekonomi Pembangunan 2012).
Economic challenge diawali dengan ibadah singkat oleh MC dan gitaris, kemudian dilanjutkan dengan diskusi yang dibawakan moderator . pembahasan economic challenge ini, dimulai dengan menjelaskan tentang UMKM di Indonesia. Pada dasarnya pengertian UMKM dilihat dari berbagai aspek, baik dari segi kekayaan yang dimiliki pelaku usaha, jumlah tenaga kerja yang dimiliki atau dari segi penjualan/omzet pelaku UMKM sendiri dibagi menjadi empat kriteria yaitu Livelihood Activites (kesempatan kerja untuk mencari nafkah), Micro Enterprise (memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan), Small Dynamic Enterprise (memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor), Fast Moving Enterprise (memiliki jiwa kewirausahaan yang akan melakukan transformasi menjadi Usaha Besar).
Setelah pemateri menjelaskan apa itu UMKM, moderator membagi peserta menjadi 4 kelompok berdasarkan analisis SWOT yaitu kelompok strenght, weakness, opurtinity, dan threat. Setiap kelompok diberi waktu lima belas menit untuk berdiskusi sesuai dengan nama dari kelompok tersebut. Kemudian, setiap kelompok memaparkan apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perkembangan UMKM di Indonesia.
Moderator memberikan challenge berikutnya kepada setiap kelompok yaitu mendisuksikan hal konkret apa yang bisa dilakukan untuk memanfaatkan peluang yang ada dan mengatasi ancaman UMKM di Indonesia. Setelah peserta mendiskusikannya, diperolehlah beberapa solusi, antara lain dengan mengadakan seminar atau pameran kewirausahaan, bekerja sama dengan universitas dalam menggencarkan program KKN tentang kewirausahaan, bekerja sama dengan e-commerce, mewadahi acara bazar, dsb.
Setelah diskusi selesai, peserta memperoleh kuesioner untuk diisi. Hal ini digunakan sebagai indikator untuk mengukur sasaran kualitas yang telah dilaksanakan. Selanjutnya, MC mengambil alih forum, ditutup dengan menyanyikan lagu pujian dan juga berdoa.
Pengurus melakukan evaluasi bersama setelah peserta meninggalkan ruangan. Syukur kepada Tuhan, sasaran kualitas untuk program ini tercapai. AKK yang hadir sebanyak 26 orang dari 34 AKK yang diharapkan. Sasaran kuantitas belum tercapai. Semoga untuk diskusi yang akan datang semakin banyak peserta yang boleh hadir dan berpartisipasi aktif untuk mengikutinya.
Economic Challenge “Big Impact Low Cost” telah terlaksana dengan baik pada tanggal 11 Mei 2018 di ruangan GBR 113 FEB USU, pukul 13.00 WIB. Adapun MC pada economic challenge ini adalah Jessica (ekonomi pembangunan stambuk 2016), gitaris ialah Audrey (Ekonomi Pembangunan stambuk 2016), dan moderator adalah Lasmi Sumitra Sidabutar (alumni Ekonomi Pembangunan 2012).
Economic challenge diawali dengan ibadah singkat oleh MC dan gitaris, kemudian dilanjutkan dengan diskusi yang dibawakan moderator . pembahasan economic challenge ini, dimulai dengan menjelaskan tentang UMKM di Indonesia. Pada dasarnya pengertian UMKM dilihat dari berbagai aspek, baik dari segi kekayaan yang dimiliki pelaku usaha, jumlah tenaga kerja yang dimiliki atau dari segi penjualan/omzet pelaku UMKM sendiri dibagi menjadi empat kriteria yaitu Livelihood Activites (kesempatan kerja untuk mencari nafkah), Micro Enterprise (memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan), Small Dynamic Enterprise (memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor), Fast Moving Enterprise (memiliki jiwa kewirausahaan yang akan melakukan transformasi menjadi Usaha Besar).
Setelah pemateri menjelaskan apa itu UMKM, moderator membagi peserta menjadi 4 kelompok berdasarkan analisis SWOT yaitu kelompok strenght, weakness, opurtinity, dan threat. Setiap kelompok diberi waktu lima belas menit untuk berdiskusi sesuai dengan nama dari kelompok tersebut. Kemudian, setiap kelompok memaparkan apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perkembangan UMKM di Indonesia.
Moderator memberikan challenge berikutnya kepada setiap kelompok yaitu mendisuksikan hal konkret apa yang bisa dilakukan untuk memanfaatkan peluang yang ada dan mengatasi ancaman UMKM di Indonesia. Setelah peserta mendiskusikannya, diperolehlah beberapa solusi, antara lain dengan mengadakan seminar atau pameran kewirausahaan, bekerja sama dengan universitas dalam menggencarkan program KKN tentang kewirausahaan, bekerja sama dengan e-commerce, mewadahi acara bazar, dsb.
Setelah diskusi selesai, peserta memperoleh kuesioner untuk diisi. Hal ini digunakan sebagai indikator untuk mengukur sasaran kualitas yang telah dilaksanakan. Selanjutnya, MC mengambil alih forum, ditutup dengan menyanyikan lagu pujian dan juga berdoa.
Pengurus melakukan evaluasi bersama setelah peserta meninggalkan ruangan. Syukur kepada Tuhan, sasaran kualitas untuk program ini tercapai. AKK yang hadir sebanyak 26 orang dari 34 AKK yang diharapkan. Sasaran kuantitas belum tercapai. Semoga untuk diskusi yang akan datang semakin banyak peserta yang boleh hadir dan berpartisipasi aktif untuk mengikutinya.
Komentar
Posting Komentar