RESUME DIKSUSI "Bangkitlah dan Bangun Kepedulianmu"

Diskusi “Bangkitlah dan Bangun Kepedulianmu” telah terlaksana dengan baik pada tanggal 18 Mei 2018 di ruangan GBR 113 FEB USU, pukul 13.15 WIB.  Adapun MC pada diskusi ini adalah Lenny (Akuntansi stambuk 2016), gitaris adalah Rido Purba (Ekonomi Pembangunan stambuk 2016), moderator adalah Julia Sarestcita (Akuntansi stambuk 2016) dan pemateri adalah Daniel Hutabarat,S.E. (Ekonomi Pembangunan stambuk 2004).

Diskusi diawali dengan ibadah singkat oleh MC dan gitaris, kemudian dilanjutkan dengan Sesi I: Sejarah Kebangkitan Nasional dengan durasi 35 menit. Di sesi ini pemateri memaparkan  sejarah pergerakan mahasiswa dari Boedi Utomo hingga aksi Mei 1998 atau yang sering disebut dengan tragedi Trisakti. Dalam tragedi Trisakti ini para mahasiswa rela berkoban, memiliki musuh bersama dan dengan tujuan yang sama yaitu adanya perubahan. Mahasiswa pada saat itu tidak hanya menjadi penonton sejarah tetapi sebagai pelaku sejarah. Berbeda halnya dengan mahasiswa saat ini, demonstrasi bukan lagi cara populer, pendidikan politik dilupakan, serta membudayanya hedonisme sehingga semakin banyak mahasiswa pada zaman sekarang yang cenderung apatis.

Selanjutnya di sesi II : Bagaimana Kondisi Negara Indonesia Saat Ini. Ada 3 extraordinary crime yang terjadi di indonesia yaitu : narkoba, korupsi, dan terorisme. Narkoba sudah menjadi kasus yang paling banyak terjadi di Indonesia. Penyebaran narkoba tidak hanya terjadi di kota saja bahkan di desa atau daerah terpencil pun distribusi narkoba sudah ada. Di samping itu orang tidak takut lagi melakukan korupsi bahkan hukum semakin memihak kepada para pelaku koruptor. Dan yang ketiga Terorisme. Terorisme terjadi bukan sebagai hasil generalisasi agama, tetapi kepentingan kelompok radikal tertentu. Kita tetap harus berteman, menjalin hubungan baik namun juga dengan tetap mengkritisi jika merasa itu salah. Selayaknya, kita tetap mendoakan bangsa ini. Terorisme menimbulkan disintegrasi bangsa.

Sesi III : Apa yang Harus Dilakukan oleh Mahasiswa Saat Ini. Di sesi ini, lebih menegaskan bagaimana peran mahasiswa dan hal konkret apa yang bisa dilakukan oleh mahasiwa. Pemateri berpendapat bahwa politik tidak pernah salah, oknum yang ada di dalamnyalah yang salah. Ia juga meyadarkan peserta bahwa Kepedulian berbanding lurus dengan tindakan. Kepedulian itu tentang ego, dimulai dari diri sendiri. Dan kunci kepedulian adalah takut akan Tuhan. Kita harus berintegritas dan menjadi teladan juga memperbanyak pengetahuan. Karena bagaimana mungkin kita bisa sayang kepada negara, ketika kita tidak pernah memperhatikan keadaan negara kita.
Dari sesi tanya jawab yang tersedia, diperoleh poin penting bahwa kesadaran membaca demi menambah pengetahuan terhadap negara perlu ditingkatkan; tidak perlu terlalu berlama- lama memperdebatkan ketidaksepahaman jika ada perbedaan paham, sebaiknya tetap berkarya dengan berfokus pada visi, misi dan tujuan yang telah disepakati; Menjadi pilihan masing- masing apakah kita ingin berkerja di dalam pemerintahan ataupun tidak, itu bukan menjadi masalah. Yang paling penting adalah nilai atau idealisme yang kita miliki harus tetap diperjuangkan dimanapun tempat kita bekerja. Menjadi Garam dan Terang.

Kemudian Pemateri menutup dengan closing statement bahwa mahasiswa adalah masa depan. Kalau tidak mempersiapkan diri dari sekarang, jangan salahkan masa depan negara. Kesempatan besar janganlah ditunggu-tunggu, mulailah dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu. Karena segala sesuatu dilakukan untuk Dia bagi Dia dan oleh Dia, kita dipercaya untuk bertanggung jawab terhadap seluruh isi dunia dan menjadi berkat bagi orang lain.

Selanjutnya, MC mengambil alih forum, ditutup dengan menyanyikan lagu pujian dan juga berdoa. Pengurus melakukan evaluasi bersama setelah peserta meninggalkan ruangan. Syukur kepada Tuhan, sasaran kualitas untuk program ini tercapai. AKK yang hadir sebanyak 31 dan non AKK 7 orang dari 34 AKK yang diharapkan. Sasaran kuantitas belum tercapai.  Semoga setelah diskusi ini selesai, kita bisa menjadi Nehemia- Nehemia masa kini yang selalu peduli dan berdoa terhadap bangsa dan negaranya.