Resume Studi Karakter : Abraham Kuyper

Study karakter megenai Abraham Kuyper dimulai pukul 15.00 dan Bang Mateus Simajuntak (EP ’12) sebagai pemateri sekaligus moderator, Siska Hutabarat (Akt ’15) sebagai Mc dan Ardany (Akt ’16) sebagai pemusik. Diskusi berjalan dengan baik, meski pun AKK yang hadir tidak terlalu banyak.

Diawal diskusi moderator memberi izin membentuk forum bebas interupsi, artinya jika ada hal-hal yang tidak dimengerti , forum dapat langsung diinterupsi dan bertanya. Sebuah model diskusi yang cukup menarik. Pemateri menjelaskan siapa Abraham Kuyper, seorang teolog Kristen yang menjadi Perdana Menteri Belanda. Lahir di Belanda, 29 Oktober 1837. Pemateri menjelaskan bagaimana latar belakang keluarga, pendidikan, dan pemikiran-pemikirannya yang jenius.

Kuyper memiliki banyak tanggung jawab an profesi, diantaranya adalahseorang pendeta, penerbit, filsuf, politiku dan teolog pula. Kuyper juga mengenyam pendidikan di beberapa cabang ilmu seoerti teolog dan filsafat. Sebuah hal yang patutu dicontoh dan diteladani oleh semua mahasiswa Kristen. Ditengah carut marut dunia saat itu, Kuyper hadir dengan pemikiran dan ide-ide yang orisinil dan anti mainstream.

Sumbangan ide teologis Kuyper yang paling besar adalah doktrin anugerah bagi seluruh umat manusia yang mengajarkan bahwa Allah telah bermurah hati untuk mengendalikan kuasa dosa dalam dunia kita yang sudah rusak ini sehingga dunia ini tidak mungkin menjadi dunia yang terburuk yang mungkin terjadi.

Ada begitu banyak hal-hal yang dapat kita teladani dari Bapak Kuyper. Selain ide dan gagasannya yang revolusioner, beliau juga adalah sosok yang aktif melayani dan bekerja terbukti begitu banyaknya profesi yang digelutinya. Sebagai mahasiswa kita diinspirasi untuk meneladani beliau untuk melayani dan melakukan studi atau hal-hal penting lainnya secara seimbang. Kuyper banyak belajar, artinya banyak mempelajari ilmu, pemikiran-pemikiran ahli, dan beliau tentunya rajin membaca. Hal yang patutu kita teladani sebagai mahasiswa. Pemikirannya yang abadi mengisnpirasi kita untuk senantiasa berpikir kritis dan berdiri teguh diatas pemikiran kita.

Sasaran secara kuantitatif tidak tercapai. Jumlah peserta diskusi kurang dari dua puluh orang. Namun sasaran secara kualitas tercapai, selain karena pemateri menguasai bahan topik yang dibahas juga mendatangkan suatu penasaran bag peserta diskusi.  Sasaran pertama, peserta diskusi dibukakan siapa itu Abraham Kuyper. Sasaran kedua, peserta diskusi termotivasi untuk meneladani Abraham Kuyper. Hal-hal ini terukur melalui kuisioner yang dibagikan kepada AKK.


Akhir kata, ada sebuah kutipan dari Kuyper. “The question is not the candidate’s heart is favorable to Christianity but if he has Christ as his starting point even for politics, and will speak out His name!” dalama hal apapun andalkan Kristus. Tuhan Yesus memberkati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAHASISWA KRISTEN: AGEN ATAU KONSUMEN??? (Ditulis oleh ESRA SHINTIA D. PANGARIBUAN)

Resume Diskusi: Visi dan Misi USU

Kajian: Lulus Kuliah Sudah Tau Mau Kemana?