Teknologi AI Dapat Menghemat Waktu Manusia? Kok Bisa?

-

 Teknologi AI Dapat Menghemat Waktu Manusia? Kok Bisa?

Oleh : Maria Indah Sari Siregar

Saat ini, perkembangan teknologi digital yang semakin maju telah memberikan dampak besar bagi manusia. Perkembangan yang terjadi setiap saat membawa inovasi baru kepada masyarakat. Hal ini dapat menambah efektif dan efisiennya aktivitas masyarakat. Adapun salah satu bentuk teknologi digitalisasi yang membawa dampak besar untuk aktivitas masyarakat sehari-hari ialah AI (Artificial Intelligence).

Kita seringkali mendengar kilasan dari Teknologi AI yang bermunculan saat ini, seperti munculnya pembahasan mengenai “bagaimana memanfaatkan Teknologi AI pada sosial media seperti Facebook, Instagram dan LinkedIn”. Teknologi AI saat ini dapat dioperasikan dimana saja dalam berbagai sektor kehidupan manusia, terutama pada pendidikan modern saat ini.

Untuk itu, kita harus mengenal lebih dalam lagi mengenai apa itu AI (Artificial Intelligence). Ada juga beberapa pertanyaan seperti, “Apa sih alasan banyak masyarakat, khususnya di bidang pendidikan, cenderung lebih sering menggunakan kecerdasan buatan (AI)?”.

Teknologi AI memiliki beberapa keragaman manfaat, salah satunya yaitu dalam bidang Pendidikan, Mahasiswa sekarang sudah dapat menemukan jawaban dari soal-soal yang diberikan oleh Dosen di dalam kelas. Misalnya, ketika mahasiswa ingin menemukan penyelesaian dari tugas yang diberikan, maka mahasiswa tersebut dengan cepat mengambil jalan pintas yaitu dengan menggunakan teknologi AI. Hal ini sering dilakukan pada era digitalisasi sekarang ini. Tidak hanya itu,  Teknologi  AI juga dapat memberikan bagaimana konsep pembelajaran yang baik, bagaimana merencanakan pembelajaran yang teratur dan sebagainya.  Banyak sekali kita temui tentang manfaat Teknologi AI yang dapat menghemat waktu dan membantu pekerjaan manusia. Seperti pada pengertiannya bahwa Teknologi AI merupakan kecerdasan buatan yang menyerupai hampir seperti manusia.

Menurut laporan dari euronews.next , teknologi kecerdasan buatan (AI) bisa menghemat waktu kerja karyawan hingga 390 jam per tahun berdasarkan penelitian di Inggris.

Studi yang dilakukan oleh Census Wide atas nama Visier yaitu sebuah platform analitik berbasis cloud yang dirancang untuk membantu masyarakat dan bisnis dalam pengambilan keputusan menemukan bahwa karyawan di Inggris yang sudah menggunakan AI di tempat kerja dapat menghemat 1,55 jam per hari atau sekitar 390 jam setahun.

Meskipun kecerdasan buatan (AI) sering digunakan dalam pendidikan modern saat ini untuk membantu dan menghemat dalam pengerjaan tugas dan lainnya, namun AI juga memiliki beberapa tantangan atau hambatan yang akan dihadapi oleh para mahasiswa di perguruan tinggi. Salah satu tantangan penggunaan AI yang harus dihadapi mahasiswa adalah adanya beberapa biaya yang harus dikeluarkan ketika ingin memakai Teknologi AI tersebut untuk dapat mengakses ke layanan berbasis langganan. Ketika penerapan Teknologi AI di masa depan lebih berkualitas dan inklusif, maka hal ini akan menjadi suatu tantangan juga kepada mahasiswa. Dimana mahasiswa tersebut akan semakin ketergantungan dengan teknologi AI dan akan menimbulkan sifat kemalasan terhadap mahasiswa itu sendiri.

Penerapan dari teknologi AI telah diimplementasikan di sektor pendidikan dan  telah memberikan banyak dampak positif maupun dampak negatif bagi pendidikan yang ada untuk masa depan yang akan datang. AI telah menjadi bagian dari teknologi Pendidikan selama beberapa waktu, namun penggunaannya baru dimulai atau digunakan secara luas pada saat ini. AI juga memiliki potensi untuk merevolusi cara mengajar dan belajar, membuat Pendidikan menjadi lebih efisien dan efektif, serta mudah diakses. Tidak hanya itu, AI juga membuat para mahasiswa akan menjadi lebih mandiri untuk mengerjakan tugasnya dengan baik dikarenakan mudahnya mengakses teknologi AI Ketika sudah  berbasis langganan (berbayar).

 

 

 

 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAHASISWA KRISTEN: AGEN ATAU KONSUMEN??? (Ditulis oleh ESRA SHINTIA D. PANGARIBUAN)

-
Mahasiswa lebih senang membahas gosip terupdate mengenai artis atau hanya bergulat dengan pelajaran yang berhubungan dengan jurusan yang dijalaninya daripada mendiskusikan masalah kampus dan bangsa ini. Mahasiswa lebih sering berdoa agar dosen tidak datang daripada mengkritik dosen yang korupsi waktu. Mahasiswa lebih sering berdoa agar soal UTS/UAS sama kayak tahun lalu dan mendapatkan pengawas  yang ‘baik’ daripada belajar sungguh-sungguh untuk menjadi mahasiswa yang berkualitas. Mahasiswa lebih senang tenggelam dengan dunianya sendiri daripada bersosialisasi dengan orang-orang disekitarnya dan menularkan semangat perubahan. Ya, itulah hal-hal yang sering ditemukan dikalangan mahasiswa. Mahasiswa cenderung menjadi sosok yang individualis dan apatis. Selain itu, sering ditemui mahasiswa yang hanya berorientasi pada nilai. Akibatnya tidak jarang mahasiswa melakukan berbagai cara untuk mendapatkan nilai A seperti titip absen pada saat kuliah, copas tugas kuliah teman, ...
Baca selengkapnya

Resume Diskusi: Visi dan Misi USU

-
Diskusi Campus Concern yang kedua di semester ini dilaksanakan pada 20 November 2015 pukul 15.20 WIB. Sedikit lebih lama dari waktu yang telah ditetapkan yaitu pukul 15.00 WIB melihat jumlah peserta diskusi yang masih sedikit. Adapun topik diskusi kita kali ini yaitu membahas tentang Visi dan Misi USU yang baru. Pemateri membukakan tentang status USU yang telah ditetapkan menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) dimana dengan status ini USU telah memiliki payung hukum sebagai pengawal untuk mencapai visinya yang baru “Menjadi perguruan tinggi yang memiliki keunggulan akademik sebagai barometer kemajuan ilmu pengetahuan yang mampu bersaing dalam tataran dunia global”. Yang dipertanyakan seperti apa keunggulan akademik itu??? Yang kita dapati dewasa ini, mahasiswa tak ubahnya seperti robot yang hanya menerima begitu saja setiap materi demi materi yang diajarkan oleh dosennya, tanpa ada tindakan kritis untuk berdialog dalam menanggapi setiap materi tersebut. Hasilnya d...
Baca selengkapnya

Kajian: Lulus Kuliah Sudah Tau Mau Kemana?

-
Gambar
Sebelum lulus kuliah, mahasiswa perlu mengetahui jenis pekerjaan seperti apa yang paling sesuai dengan dirinya. Jenis pekerjaan tersebut juga biasanya tergantung oleh minat dan bakat yang dimiliki masing-masing mahasiswa. Untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkannya, mahasiswa tentunya memiliki strategi tersendiri pula. Hal tersebut biasanya disusun dalam sebuah perencanan karier.             Pengertian perencanaan karier menurut Mathis (2006) adalah sebuah perencanaan yang terfokus pada pekerjaan dan pengidentifikasian jalan karir yang memberikan suatu kemajuan yang logis atas orang-orang diantara pekerjaan dalam organisasi.             Sementara itu, menurut Corey & Corey (2006) perencanaan karier merupakan suatu proses yang mencakup penjelajahan pilihan dan persiapan diri untuk memilih sebuah karir. Jadi, perencanaan karier lebih kepada pengumpulan informasi mengena...
Baca selengkapnya