PPKM (Pelan-Pelan Kita Menulis) Guna Mengekspresikan Diri
by Awina Theresia Br Sitorus
Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan
berbahasa (menyimak, berbicara, membaca dan menulis) yang harus dikuasai
oleh mahasiswa. Menulis
juga awal proses mengungkapkan
ide, pikiran, pengalaman, dan gagasan perasaan dengan menggunakan bahasa sebagai medianya. Hal-hal yang dinyatakan
dalam Menulis bisa berasal dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, atau dari membaca buku. menulis dan berbicara, merupakan keterampilan berbahasa yang produktif
dan ekspresif.
Menulis merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi mahasiswa
yang menyukainya. Belum lagi ada
banyak manfaat yang bisa didapat saat kita menulis. Meskipun memiliki banyak manfaat,
sayangnya tidak banyak mahasiswa yang suka menulis.
Keluhan seperti kesulitan
mengucapkan kata-kata, atau kebingungan tentang
di mana harus menulis mungkin
sering terdengar. Ada juga yang ingin
menjadi penulis namun rasa malas
tidak kunjung usai.
Memulai kegiatan menulis
terkadang terganggu oleh berbagai aktivitas
yang dapat mengganggu diri sendiri. Ada berbagai
alasan mengapa seseorang menjadi malas. Mulai dari faktor sederhana yang bisa diatasi dengan mudah, hingga hal
besar yang tidak bisa lagi dibantah oleh
apapun. Jika seseorang sudah terlanjur terlena dengan apa yang telah dilakukan
atau rasa malas sudah masuk ke dalam
dirinya, biasanya sulit untuk memulai hal baru. Memotivasi diri sendiri memang tidak mudah. Jadi sebelum
menulis, harus memiliki keyakinan yang kuat untuk melakukan kegiatan menulis. Selain itu, awali kegiatan dengan
doa, agar semuanya berjalan lancar
dan dapat berjalan sesuai harapan. Nah, ini dia beberapa kebiasaan yang bikin
mahasiswa jadi malas menulis, diantaranya:
1. Kurang percaya diri
Kurangnya rasa percaya diri seringkali membuat kita sulit untuk memulai menulis. Hal ini disebabkan kurangnya kompetensi dan kurangnya pelatihan. Contohnya adalah sering menghapus posting yang ditulis karena keraguan. Pada akhirnya tidak menghasilkan postingan apapun.
2. krisis ide
Ide adalah dasar dari tulisan kita. Ide itu seperti nafas penulis, dengan ide kita akan membuat tulisan apapun. Terkadang kita secara fisik mampu menulis tetapi ide tidak pernah datang. Meski terpaksa, sulit untuk memunculkan ide sehingga mahasiswa bingung untuk mulai menulis.
3. Tidak ada niat/keinginan untuk mulai menulis
Meski banyak ide dan mampu menulis tapi niat tidak ada, sulit untuk melakukan kegiatan menulis. Niat merupakan dasar bagi kita untuk melakukan suatu kegiatan.
4. Pesimistis yang dominan
Sikap pesimis membuat pikiran kita selalu berpikir negatif. Seseorang yang pesimis sulit untuk menulis karena sebelum menulis, ia berpikir bahwa tulisannya tidak akan bagus atau bisa jadi tulisannya akan dikomentari dengan buruk sehingga menarik kesimpulan sendiri bahwa menulis adalah kegiatan yang sia-sia.
5. Kurangnya pengetahuan/pemahaman dalam menulis
Kurangnya pemahaman dan wawasan dalam menulis membuat mahasiswa kesulitan untuk menulis.
6. Dipaksa
Terpaksa mengerjakan sesuatu pasti hasilnya tidak memuaskan, begitu juga dengan tulisan. Kadang kita menulis karena pekerjaan, jadi suka atau tidak suka kita harus menulis, tapi tulisan kita begitu sederhana dan membuat kita malu untuk menunjukkan tulisan kita.
7. Menunda / Menunda Pekerjaan
Kita sering menunda-nunda pekerjaan. Salah satu penyebabnya adalah meremehkan pekerjaan atau kita tidak bisa mengalokasikan waktu yang tepat sehingga kita melakukan aktivitas lain dan ini membuat kita lelah dan tidak bisa menulis.
8. Sakit
Sakit atau stres merupakan salah satu hal yang dapat menghambat seseorang untuk menulis, kondisi tersebut membuat kita tidak dapat berkonsentrasi/fokus karena imunitas kita berkurang dan kita mengalami gejala 5L (lemas, lesu, lemah, lelah, dan lalai). Sehingga secara fisik kita tidak mampu untuk mulai menulis.
9. Suasana hati yang buruk / suasana hati yang buruk
Kebiasaan bad mood berakibat fatal ketika seseorang memiliki banyak tugas. Suasana hati yang buruk dapat menghambat pekerjaan. Kegiatan menulis membutuhkan ketenangan dan kenyamanan sehingga kita harus mencari cara untuk menghilangkannya
Ada beberapa
langkah efektif mengatasi malas menulis, antara lain:
- Kita harus percaya pada karya kita bahwa tidak ada tulisan yang salah atau jelek selama tulisan tersebut tidak mengandung unsur negatif. Intinya kita hanya perlu menulis sampai tulisan kita selesai. Jika ada yang membaca, itu hanya bonus dan tidak perlu peduli apa yang orang lain pikirkan tentang tulisan kita.
- Ide tidak harus hebat/sulit. Ide dapat didasarkan pada pemikiran sederhana. Tema tulisan bisa tentang apa saja. Menulis bisa dicoba dengan pola yang sesuai dengan gaya kita. Ide bisa datang kapan saja dan dimana saja. Jika masih sulit mendapatkan ide, tidak ada salahnya mencoba menulis di ruang terbuka dengan pemandangan yang indah atau memutuskan untuk menyegarkan diri sejenak agar banyak ide yang muncul sehingga bisa dijadikan tulisan yang berkualitas.
- Kekebalan tubuh harus kita jaga agar tidak mudah sakit dengan cara mengkonsumsi makanan yang sehat, istirahat yang cukup, dan berolahraga secara teratur, agar dapat melakukan aktivitas dengan baik terutama menulis.
- Berusaha menghilangkan bad mood atau moodyan dengan mendengarkan musik atau mengunyah sesuatu (permen karet, kacang tanah), agar kita bisa lebih fokus menulis.
Dengan menulis kita juga dapat membangun citra diri sebagai
pribadi yang berwawasan luas, berintelektual
tinggi, dan berkualitas. Artinya tulisan yang kita buat sebenarnya adalah iklan tentang diri kita sendiri yang akan
dilihat oleh orang lain. Hal ini secara tidak langsung berkat personal
branding yang kita ciptakan melalui
tulisan. Jangan malas
menulis yaa, Semangat!
Komentar
Posting Komentar