Jadilah Garam dan Terang

Apa yang kamu rasakan saat berjalan di sepanjang jalan kota Medan? Dapatkah kamu melihat berbagai penyimpangan terjadi di kota ini? Gelisahkah hatimu saat melihat sekitarmu hidup dalam kotaknya masing-masing? Jangankan melihat dari kacamata global, di sekeliling kita saja sering mata hati kita tertutup.
Tiap orang pasti berbeda dalam merespon penyimpangan yang terjadi. Mungkin ada yang acuh sama sekali. Ada juga yang berempati namun tanpa tindakan. Ada juga yang gelisah dan berani bertindak nyata.
Daniel termasuk salah satu tokoh alkitab yang gelisah serta bertindak nyata melihat penyimpangan yang terjadi di sekelilingnya. Daniel bersama ketiga kawannya dikenal sebagai orang cerdas yang berasal dari keturunan bangsa Israel. Bahkan alkitab mencatat kecerdasan mereka sepuluh kali lebih cerdas daripada semua orang yang berada di wilayah kerajaan Babel. Mereka juga dikenal berani melawan titah raja untuk tidak menyantap santapan raja yang dapat menajiskan mereka.
Ia bersama ketiga kawannya pun berani melawan titah Raja Nebukadnezar dengan tidak menyembah patung emas. Demi membuktikan bahwa hanya Allah mereka, Allah bangsa Israel yang patut disembah. Daniel yang kemudian memiliki posisi tinggi dalam kerajaan justru semakin peduli terhadap nasib bangsanya. Ia pun tetap berintegritas dan memegang teguh identitasnya sebagai keturunan bangsa Israel.
Saat melihat saudara-saudaranya yaitu bangsa Israel yang mulai menyimpang dari perintah Tuhan, berlaku fasik, dan banyak melakukan dosa; ia justru gelisah melihatnya. Ia berdoa, berpuasa, dan mengenakan kain kabung serta abu. Ia memohon ampunan dari Tuhan atas segala dosa yang ia dan bangsanya lakukan. Ia memohon agar murka dan amarah Tuhan berlalu dari Yerusalem.
Yang jadi pertanyaan saat ini, apakah kamu memiliki respon yang sama seperti Daniel? Apakah kamu termasuk pemuda Indonesia yang gelisah saat melihat saudara-saudaramu mulai menyimpang dari perintah Tuhan? Adakah naluri nasionalisme itu tumbuh dalam hatimu?
Sudah saatnya lebih membuka mata hati terhadap sekeliling. Sebagai pemuda Indonesia yang mengaku murid Kristus sudah sepatutnya berdampak bagi sekitar. Jangan tunggu apa yang bisa diperbuat oleh negara ini kepadamu. Tapi tunjukkan apa yang bisa kamu perbuat untuk bangsa ini.
Aku, kamu, dan teman-teman kita adalah para penerus bangsa. Sudah saatnya kita berdampak dalam membuat perubahan yang positif bagi bangsa ini. Dimulai dari hal kecil di sekitar kita. Menjadi saksi yang hidup. Tuhan Yesus yang menjadi kepala gerakan kita tentunya sangat menginginkan kita menjadi garam dan terang dunia. Seperti yang tertulis dalam Matius 5:16 yaitu “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”
Jessica M Butar-Butar
Akuntansi ‘ 10

Berkecimpung di CC

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAHASISWA KRISTEN: AGEN ATAU KONSUMEN??? (Ditulis oleh ESRA SHINTIA D. PANGARIBUAN)

Resume Diskusi: Visi dan Misi USU

Kajian: Lulus Kuliah Sudah Tau Mau Kemana?