Rusaknya Birokrasi Bangsaku....
Dengan terkuaknya beberapa
kasus besar akhir akhir ini, yang melibatkan beberapa politisi besar di
kalangan partai tertentu, agaknya semakin membuat risau masyarakat terhadap
para pejabat pejabat publiknya di negeri ini.
Bagaimana tidak, karena partai besar yang berkuasa
saat inilah yang banyak disoroti kasusnya, kita bisa melihat beberapa kasus
dalam pemerintahan masa ini, seperti kasus hambalang, kasus wisma atlet, kasus
pengadaan alquran di kementerian agama, kasus ekspor sapi di kementan, dan yang
terbaru yang harusnya perlu penyelidikan yang mendalam saat ini adalah
pemenangan tender untuk paket soal UN di kemendikbud, yang mengakibatkan
gagalnya UN tahun ini.
Faktanya, proses hukumnya pun berjalan lamban,
bahkan kasus yang didepan mata, yang sudah diketahui dengan jelas siapa
pelakunya, penegak hukumpun terlihat kesulitan memasukinya, contohnya seperti
kasus wisma atlet dipalembang silam, berdasarkan bukti yang telah
dipertontonkan di media dengan jelas telah diketahui aliran dananya kemana
saja, namun pihak berwajib terlihat kesulitan mengSP3kan, dengan alasan 2 alat
bukti belum terpenuhi, meskipun pada akhirnya toh memang dia juga pelakunya.
Banyak yang menanggapi, lambannya proses yang
dilakukan dikarenakan terjadinya penghalang halangan dan intervensi dari pemerintah
yang berkuasa saat ini, dan agaknya ini tidaklah fiktif mengingat aliran dana itu pasti
akan mengerucut hingga sampai ke pusatnya, dalam hal ini dikaitkan untuk
pendanaan partai. Dan inipun semakin sulit untuk dibendung karna DPR sendiri
yang harusnya menjalankan fungsi pengawasan pun, turut terlibat didalamnya,
tidak heran mengingat besarnya partai koalisi pendukung pemerintahpun turut
andil menyokong di belakangnya. Dengan begitu layaklah disebut pemerintahan
saat ini secara sistem dikatakan absolut meskipun secara struktur tidak. Dan
inilah harga dari sebuah demokrasi yang kita rayakan dalam sebuah pemilihan
umum.
Apabila sudah seperti ini maka cita cita bangsa yang
ingin maju dan besar hanya akan menjadi sebuah ilusi saja, akibat tergerus oleh
penjajah penjajah di negeri ini yaitu sang koruptor dan sahabat karibnya
politisi kotor. Dan menyesali itu sudah menjadi hal yang wajib bagi kita rakyat
kecil yang jadi korban,
memilih mengambil tindakan pun rasanya percuma, mengingat pemerintahan saat ini
hanya tinggal hitungan hari saja menuju pilpres 2014, untuk itu kita sebagai masyarakat yang
mencintai bangsa negara, kita haruslah lebih pandai dan bijak lagi dalam
menentukan pemimpin kita kedepannya dan yang
terakhir jangan sia sia hak pilih anda dengan jalan golput. Karna pada akhirnya
semua akan berujung pada peperangan dengan dua pilihan yaitu bangsa yang dapat
menghentikan korupsi dan politik kotornya atau sebaliknya koruptor dan politik
kotorlah yang akan menghentikan cita cita luhur bangsa kita ini.
Herbet M Hutabarat ( Ekonomi Pembangunan’ 10)
untuk itu la kita hadir bung...
BalasHapuspersiapkan diri kita sebagai iron of stock bangsa,...
be agent of change, itu yang diharapkan bangsa ini dari kita...