Diskuis Panel: Pentingnya Organisasi Bagi Mahasiswa

 

DISKUSI PANEL

Pentingnya Organisasi  Bagi Mahasiswa

Diskusi panel berjudul “Pentingnya Organisasi Bagi Mahasiswa” merupakan program ketiga dari Divisi Jaringan Campus Concern FEB USU yaitu Pembekalan AKK yang pertama dan diadakan di semester A tahun 2023. Adapun sasaran  kualitas dari program pembekalan ini adalah AKK dibekali untuk memahami pentingnya organisasi dan memiliki kemampuan kepemimpinan, AKK termotivasi untuk terjun keperan strategis dan AKK termotivasi untuk mengembangkan keterampilan non teknis (softskills) terutama dalam berpikir kritis. Yang menjadi tujuan kegiatan ini adalah Peserta diskusi (AKK) dibekali untuk mengetahui peran organisasi mahasiswa di kampus, Peserta diskusi (AKK) dibekali untuk mengetahui pentingnya organisasi bagi mahasiswa, Peserta diskusi (AKK) termotivasi untuk ikut serta berperan dalam kegiatan organisasi mahasiswa di kampus, dan Peserta diskusi (AKK) termotivasi untuk berpikir kritis dan berani mengemukakan pendapat.

 

            Diskusi panel dilakukan pada hari Jumat, 12 Mei 2023 pukul 15.00 WIB melalui aplikasi conference video, Zoom Cloud Meeting. Moderator diskusi ini adalah Yohana Elysia Hutauruk (Akuntansi 2021). Pembicara diskusi panel ini adalah Emelia Magdalena (Himpunan Mahasiswa Departemen Ekonomi Pembangunan), Kevin Bayhaqi (Himpunan Mahasiswa Manajemen) dan Wirayudha Azhari (Himpunan Mahasiswa Akuntansi. Diskusi panel diawali dengan ibadah singkat dengan lagu dan doa pembuka serta pengenalan Campus Concern secara singkat yang dibawakan oleh moderator. Selanjutnya moderator memaparkan terkait latar belakang diadakannya diskusi ini dan memberikan pertanyaan kepada pemateri.

            Organisasi bagi mahasiswa memiliki peran penting dalam membentuk karakter serta memberikan banyak manfaat lainnya tergantung pada organisasi yang diikuti. Sebagai Agent of Change dan Agent of Social Control, mahasiswa membutuhkan wadah pengembangan diri dan hal ini dapat dicapai dengan menjadi bagian dari sebuah organisasi. Membangun karakter menjadi tujuan utama bagi seorang mahasiswa dan hal ini harus dimulai dengan mengenali latar belakang, kesukaan, minat, dan  bakatnya sehingga dapat menempatkan diri secara tepat dalam organisasi yang sesuai. Dalam organisasi, mahasiswa dituntut untuk cerdas secara emosional dan memiliki visi dan misi yang sesuai dengan dasar organisasi tersebut. Selain itu, peran organisasi bagi mahasiswa adalah membentuk 3 karakter, yaitu  intelektual growth atau pengembangan diri, kapasitas diri, dan karakter yang lebih bermanfaat untuk masyarakat. Organisasi memberikan pengalaman dan pelatihan soft skill dan hard skill yang sangat penting untuk persiapan kerja di masa depan. Menurut Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, hanya 30% teori yang diperoleh di dunia perkuliahan, sisanya terbentuk dari pengalaman dan organisasi yang diikuti. Oleh karena itu, bagi mahasiswa, bergabung dalam organisasi sangat penting untuk membentuk karakter dan meningkatkan kemampuan di masa depan.

 

            Mahasiswa memiliki peran yang penting dalam memperbaiki dan memajukan kampus. Meski tidak harus memfokuskan diri pada masalah besar, kepedulian terhadap hal-hal kecil seperti program studi bisa menjadi langkah awal untuk menunjukkan bahwa mahasiswa adalah bagian dari perubahan di kampus. Memberikan saran dan ide kepada organisasi mahasiswa juga merupakan contoh lain dari kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan yang ada di kampus. Mahasiswa memiliki lima peran, yaitu sebagai agent of change, social control, moral force, guardian of value, dan iron stock, di mana mereka dapat memperjuangkan hak dan aspirasi masyarakat di lingkungan sekitarnya. Namun, saat ini beberapa mahasiswa cenderung tidak memperdulikan lingkungan sekitarnya dan hanya memikirkan diri sendiri. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mengenali dan peduli terhadap masalah di kampus, serta ambil peran aktif dalam organisasi untuk meningkatkan kemampuan seperti public speaking dan chritical thinking. Organisasi juga menjadi wadah untuk melatih kemampuan leadership dan keberanian untuk berbicara kepada pihak yang terkait dengan permasalahan kampus. Karena kampus adalah rumah bagi mahasiswa, maka merupakan tanggung jawab mahasiswa untuk menjaga dan memajukan kampus.

 

            Adanya Program MBKM tidak mengurangi minat mahasiswa untuk bergabung dalam Organisasi kampus, sebaliknya organisasi dapat membentuk karakter mahasiswa untuk mengikuti program MBKM dengan kemampuan dan pengalaman yang diperoleh dari organisasi. Hal ini terbukti dari hasil survei yang dilakukan UKM Suara USU yang menunjukkan bahwa MBKM bukan faktor utama yang menghambat minat mahasiswa dalam bergabung dengan organisasi  kampus. Masalah utamanya adalah  kurangnya informasi dan penjelasan tentang open recruitment organisasi yang tersedia. Oleh karena itu, tugas organisasi saat ini tidak hanya menunggu pendaftar tetapi juga mengajak dan mensosialisasikan organisasi tersebut agar lebih dikenal. Organisasi dapat menjadi penghubung mahasiswa dengan program MBKM, karena MBKM berfokus pada pengembangan profesional yang sama dengan misi organisasi. Selain itu, organisasi juga dapat menjadi jembatan bagi mahasiswa untuk terhubung dengan MBKM. Organisasi adalah tempat yang tepat bagi mahasiswa untuk mencoba, belajar, dan mengembangkan diri, serta memberikan kontribusi dan manfaat melalui organisasi. Penting untuk diingat bahwa organisasi tersebut bukanlah mati malam, namun sebuah wadah yang terus berkembang dan memberikan pengalaman berharga bagi anggotanya.

 

Untuk bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, tergantung dari masing-masing organisasi. Kalau dalam organisasi HMM, anggota baru dapat bergabung dengan mendaftar diri saat open  requirement yang dilakukan oleh BPH HMDEP yang dipilih saat Rapat Umum Anggota (RUA) dan syarat untuk bisa mendaftar adalah sudah berada disemester tiga. Untuk mahasiswa baru HMM menyediakan open requirement kepanitiaan yang bisa diikuti untuk mahasiswa tahun pertama dan kedua, tentu hal ini dapat melatih soft skill dari anggotanya. Setelah mengikuti kegiatan kepanitiaan dan sudah berada disemester tiga barulah diperbolehkan untuk mendaftarkan diri ke HMM untuk menjadi pengurus. Jadi, mahasiswa manajemen bisa mendaftarkan diri sebagai pengurus HMM dengan cara yang mudah karena tidak ada syarat yang spesifik intinya sebelum mendaftarkan diri kita harus memiliki kepercayaan diri dengan apa yang kita punya sehingga bisa belajar untuk lebih baik lagi hal ini akan dinilai saat sesi wawancara. Sedangkan di HMDEP, tidak berbeda jauh dari HMM yang bisa mendaftarkan diri menjadi pengurus adalah  mahasiswa semester tiga dan dapat mendaftarkan diri ketika open requirement yang dilakukan BPH terpilih, dalam proses perekrutan terdapat seleksi berkas dan wawancara. HMDEP memprioritaskan mahasiswa yang memiliki pengalaman dan pernah ikut berkontribusi dalam program kerja organisasi tersebut karena hal ini akan menjadi nilai tambah bagi calon pengurus karena pengalaman yang dimiliki. Dari HMA sendiri, sama halnya dengan HMM dan HMDEP mahasiswa yang ingin menjadi pengurus HMA harus mendaftarkan diri saat open requirement yang dilakukan BPH HMA terpilih. Dan motivasi menjadi hal utama yang harus dimiliki oleh calon anggota baru dengan diwajibkan  mengisi motivation letter saat mendaftar dan mengikuti kegiatan-kegiatan HMA. Oleh karena itu, menjadi percaya diri, memiliki minat yang tinggi dan memiliki motivasi yang tinggi merupakan  hal yang penting untuk dapat berhasil bergabung ke dalam organisasi tersebut.

 

            Salah satu program unggulan dari Himpunan Mahasiswa Departemen Ekonomi Pembangunan adalah Everest yaitu perlombaan yang berkaitan dengan Karya Tulis Ilmiah bagi mahasiswa skala Internasional dan setiap bidang memiliki program kerja yang strategis. Program unggulan dari Himpunan Mahasiswa Akuntansi adalah Accounting Intelligent Fair atau dulu disebut Pekan Semarak Akuntansi (PSAK) merupakan program olimpiade bagi mahasiswa Akuntansi dan INFLASI (Internal futsal antar stambuk di Akuntansi) ini merupakan program untuk meningkatkan solidaritas dari senior dan alumni Akuntansi dan setiap bidang memiliki program kerja yang strategis. Selanjutnya, program unggulan dari Himpunan Mahasiswa Manajemen yang pertama dari bidang Humas yaitu Alumni Gathering, selanjutnya bidang Minat dan Bakat yaitu Glora/Glora Aksi Manajemen merupakan perlombaan Futsal, biliar, dan Dam Batu yang dilakukan tingkat kota Medan untuk masyarakat Manajemen dan untuk perlombaan  kesenian untuk masyarakat umum. Pada bidang Litbang  terdapat Pekan Ilmiah Manajemen yaitu Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat kota Medan dan lomba debat dan bidang Kewirausahaan yaitu marketpreneur  untuk mahasiswa manajemen dan masyarakat luas yang berminat dalam dunia kewirausahaan.

 

Setelah sesi diskusi, moderator membuka sesi tanya jawab. Pertanyaan pertama oleh Johan yaitu  Anggota Himpunan Mahasiswa adalah mahasiswa aktif jurusan tersebut, dan organisasi sebagai wadah bagi mahasiswa,  jadi apakah ada kewajiban dari anggota  yaitu mahasiswa aktif  kepada himpunan mahasiswa?”.  Kewajiban dari pengurus dan anggota biasa dari organisasi khususnya HMDEP adalah kewajiban dalam hal ini membayar uang kas untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan membantu pengeluaran  dari program kerja yang akan dilakukan”, jawab Emelia narasumber HMDEP.

 

Kemudian, Moderator kembali membuka sesi tanya jawab. Pertanyaan kedua dari Riris yaitu “Bagaimana cara memanajemen waktu yang baik untuk kuliah dan organisasi?” Narasumber Wirayudha dari HMA menjawab “Oke Baik, kalau dari pengalaman aku pribadi yang kebetulan  juga ikut organisasi, menjalankan kuliah dan juga mengurus usaha keluarga. Jadi, dalam Langkah pertama adalah menentukan mana prioritas yang paling utama. ketika menyusun skala prioritas di sini tentu ada saat kita menemukan jadwal yang bentrok. Sebagai mahasiswa tentu kita tetap memilih untuk melakukan kegiatan akademik di bangku perkuliahan itu tetap menjadi yang nomor satu dan kemudian disusun dengan kegiatan lain seperti organisasi. Nah ketika aku sempat menjalankan dua organisasi yang berbeda aku melihat dulu kewajiban mana yang lebih besar kewajibannya bagi aku jadi salah satu organisasi hanya sebagai anggota organisasi yang lainnya sebagai kepala bidang dan segala macamnya mungkin banyak dari kita bisa tahu yang mana yang menjadi prioritas ketika waktunya bertabrakan. Inti dari management waktu ini sebenarnya pandai dalam memilih skala prioritas dari banyaknya kegiatan yang mungkin akan dilakukan dan hal ini akan menumbuhkan kedisiplinan bagi kita. Kita tetap harus bersikap adil bagi kedua kegiatan baik perkuliahan maupun organisasi karena pada dasarnya kita masuk organisasi adalah motivasi dari diri sendiri ketika sudah masuk di dalam ya kita juga punya tanggung jawab dan peran didalamnya, jangan hanya sekedar satu atau dua bulan di awal saja kerja selanjutnya ketika merasa bosan akhirnya memutuskan meninggalkan tanggung jawab itu merupakan hal yang salah. Jadi, management waktu itu sangat penting agar kita bisa bersikap adil di antara dua hal atau pun banyak kegiatan.

Kevin dari HMM menambahkan jawaban dari Wirayudha yaitu “kalau dari aku sendiri sama seperti yang dibilang sama Wira, kita harus menentukan skala prioritas. Kewajiban perkuliahan tetap yang harus terlebih dahulu diutamakan tapi kalau misalnya sudah menerima suatu tanggung jawab di Himpunan ini berarti kita sudah memikirkan kedepannya yaitu bagian caranya kita bisa melakukan kewajiban perkuliahan sekaligus organisasi. Kalau misalnya kita memiliki peran penting dalam organisasi dari pengalaman aku, aku akan meminta bantuan dari anggota atau pengurus lain dan tidak meninggalkan tanggung jawab. Disiplin dan ketepatan waktu juga merupakan hal yang penting didunia kerja saat kita sudah terlatih didunia perkuliahan tentu akan lebih mudah menerapkan ke dunia kerja.

“Terima kasih banyak kepada kak Emelia, Abang Kevin dan Abang Wira yang sudah menjawab pertanyaan dari saudara dan saudari Julian dan Riris Semoga dapat membantu pertanyaan yang sudah terbenak” jawab moderator. Sesi tanya jawab mengakhiri diskusi tersebut.

Sebagai closing statement, narasumber Emelia dari HMDEP menyampaikan “Jadi, aku ingin memberikan pesan kepada teman-teman jangan menyesal jika tidak mengikuti organisasi. Seperti yang udah dibahas tadi mengenai MBKM dan organisasi, MBKM bukan merupakan hal yang membatasi untuk mengikuti organisasi. Kita bisa masuk organisasi dari tahun pertama dan MBKM bisa ditahun ketiga dan keempat. Jadi teman-teman bisa mencari pengalaman dulu dari organisasi dan jangan menjadikan organisasi hanya untuk menambah pengalaman di CV melainkan bisa berkembang dalam suatu organisasi misalnya teman-teman mau masuk ke Campus Concern dan melihat Campus Concern sebagai wadah untuk menjadikan mahasiswa sebagai Agent of Change ditengah tengah kampus jadi liatlah bagaiaman cara kamu untuk memperbaiki dan peduli akan persoalan kampus jangan hanya sekedar mau ikut ikutan aja namun memiliki tujuan untuk masuk keorganisasi.”

Closing statement dari narasumber HMA yaitu Wirayudha menyampaikan “Sebelumnya aku ngucapin dulu terimakasih kepada Campus Concern  yang sudah mengadakan diskusi panel yang luar biasa ini mungkin bisa menambah wawasan baru bagi kita semua. Yang aku tangkap dari kegiatan kali ini memang bertujuan untuk menumbuhkan minat mahasiswa untuk ikut berorganisasi. Jadi kesimpulannya bahwa semua yang kita lakukan di tingkat mahasiswa ini akan membentuk karakter kita di beberapa tahun kedepan 10-50 tahun kedepan. Karena bagaimanapun di dalam 4 tahun kita berkuliah ataupun duduk di bangku kuliah itulah yang akan membawakan karakter kita di dalam dunia pekerjaan maupun di dunia profesional nantinya. Saran aku bagi teman-teman yang berada disini dan belum masuk organisasi mungkin bolehlah join organisasi dan juga dalam organisasi itu belajar lah sebanyak-banyaknya, ambillah ilmu sebanyak-banyaknya, buatlah kesalahan sebanyak-banyaknya dalam dunia profesional ketika kita melakukan kesalahan atau segala macam tetap akan ada konsekuensinya tetapi ketika kita berada di organisasi kita mencoba malah kita dapat belajar mungkin dari teman-teman dan dari diskusi-diskusi yang dilakukan. Jadi, jangan pernah takut masuk organisasi karena takut karena akan mengganggu di dunia perkuliahan tetapi takutlah ketika nggak masuk organisasi itu malah kayak kesempatan berorganisasi itu terlewatkan.”

Closing statement dari narasumber HMM Kevin Baihaqi menyampaikan “Aku mau ucapin terima kasih kepada Campus Concern  sudah mengundang kami dalam kegiatan kita hari ini. Kita ini kan mahasiswa ekonomi dalam hidup ini tentu ada yang ingin kita capai dan salah satu faktor pendorongnya yaitu organisasi, kenapa? Karena seperti yang tadi saya sampaikan juga pembelajaran itu yang hanya 30% teori yang diambil dari pembelajaran kita selama di bangku kuliah dan sisanya itu berasal dari pengalaman yang kita jalani dari apa yang pernah kita lewati hal ini biasanya terbentuk di dalam organisasi ini. Jadi, teman-teman kalau misalnya tidak masuk organisasi ini sangat disayangkan karena ini bisa menjadi pendorong kita untuk mencapai apa yang ingin kita capai. Jangan hanya berpikir organisasi hanya ngomong- ngomong saja bahkan rapat sampai malam itu salah. Kalau teman-teman memiliki perspektif seperti itu maka teman-teman tidak akan memperoleh manfaatnya tapi ambil manfaatnya dari hal itu seperti melatih soft skill dan menambah pengalaman. Saat ini bukan hanya IQ yang di  butukan, melainkan di ikuti dengan EQ dan hal ini bisa didapatkan juga di dalam dunia organisasi. Jadi, harapannya teman-teman juga bisa bergabung dengan organisasi jangan takut dan jangan malu karena di sinilah tempat kita untuk berproses kedepannya.

Setelah closing statement, moderator membuka sesi ice breaking berupa kuis kepada peserta sekaligus pengumuman pemenang kuis dan selanjutnya penyerahan sertifikat penghargaan kepada narasumber sekaligus melakukan sesi foto yang dipandu oleh BPH.

Kegiatan diskusi pun berakhir dan ditutup dengan doa serta sesi foto bersama. Dalam kegiatan diskusi ini dihadiri oleh 29 partisipan (25 AKK, 1 AKPIPA, dan 4 non AKK). Dari segi kuantitas Pembekalan pertama ini tidak tercapai. Dari segi kualitas program pembekalan pertama ini adalah AKK dibekali untuk memahami pentingnya organisasi (tercapai), AKK termotivasi untuk terjun ke peran strategis  dan AKK termotivasi untuk mengembangkan keterampilan non teknis (softskills) terutama dalam berpikir kritis (tercapai).

 


 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Diskusi: Visi dan Misi USU

Me-Manage Keuangan Sendiri? Hayuuuk Lah Pasti Bisa - Emia Sari Banjarnahor (Akuntansi 2018)

Kajian: Lulus Kuliah Sudah Tau Mau Kemana?