Anti Tekor, Yuk Manfaatkan Kesempatanmu Sebagai Mahasiswa!
Sarasehan daring yang berjudul “Anti Tekor, Yuk Manfaatkan Kesempatanmu Sebagai Mahasiswa!” merupakan program kedua dari Divisi Diskusi Campus Concern FEB USU di semester A tahun 2022. Adapun sasaran kualitas dari program ini adalah peserta diskusi (AKK) dibukakan mengenai fasilitas kampus yang bisa dimanfaatkan sebelum lulus kuliah. Peserta diskusi (AKK) diharapkan dapat termotivasi untuk memanfaatkan kesempatan dan potensi yang dimilikinya sebagai mahasiswa di kampus dan termotivasi mengemukakan pendapat.
Sarasehan dilakukan pada hari Sabtu, 16 April 2022 pukul 19.30 WIB melalui aplikasi conference video, Zoom Cloud Meeting. Moderator diskusi dipimpin oleh Mutia Vira Chisma (Manajemen 2020), sedangkan Pemateri diskusi yakni Muhammad Arif Lubis, S.E., M.Si (Dosen FEB USU). Sarasehan diawali dengan ibadah singkat dengan lagu dan doa pembuka serta pengenalan Campus Concern secara singkat yang dibawakan oleh moderator. Selanjutnya moderator mempersilakan pemateri untuk memaparkan materi.
Program MBKM-Merdeka Belajar Kampus Merdeka saat ini sudah memasuki semester dua dan informasinya sudah cukup luas ke seluruh universitas. Program duta kampus merdeka memberikan kesempatan kepada dosen untuk melamar menjadi Duta Kampus Merdeka. Salah satu pertanyaannya adalah apa yang akan kita lakukan jika menjadi duta kampus merdeka baik dari sisi dosen maupun dari sisi mahasiswa. Dari sisi dosen, Pemateri mengatakan hal yang sulit adalah mengubah mindset dimana selama ini dosen merasa hanya pelajaran yang dapat menjadi bekal mahasiswa untuk memasuki masa setelah studi selesai dari perkuliahan yang sudah di dapatkan. Namun, untuk saat ini bukan hanya kemampuan akademis yang diperlukan tetapi juga disertai dengan softskill dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dibuatlah program MBKM. Dari sisi mahasiswa, Pemateri ingin mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan sebagai mahasiswa dengan banyaknya peluang yang ada. Salah satunya adalah program MBKM dimana mahasiswa dapat memperoleh pengalaman kerja bahkan mendapat insentif dan sertifikat yang dapat menjadi tambahan nilai saat melamar pekerjaan. Sehingga, pemateri mengingatkan audiens untuk menjadi mahasiswa yang oportunis dengan memanfaatkan segala kesempatan dan juga peluang yang ada dengan cara yang positif, tidak curang.
Mahasiswa adalah mitra yang sangat strategis bagi universitas. Stakeholder utamanya adalah mahasiswa seperti halnya pembelajaran di kelas yang berbasis mahasiswa. Ada dua poin indikator kinerja utama dan kontrak kinerja dekan yang melibatkan mahasiswa yaitu:
1. Persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang berhasil mendapat pekerjaan; melanjutkan studi; atau menjadi wiraswasta dengan target 95%.
2. Persentase prestasi mahasiswa dan mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus dengan target 35%.
Untuk World Class University, USU juga memiliki target yaitu persentase mahasiswa lulus tepat waktu dengan target 95% dan mahasiswa outbound yakni mengirim mahasiswa keluar negeri dengan target minimal 1 mahasiswa. Untuk berbagai kegiatan yang ada, mahasiswa harus terlebih dahulu memastikan diri terdaftar di PDDikti.
Merdeka Belajar Kampus Merdeka mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuwan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, pada pasal 18 disebutkan bahwa pemenuhan masa dan beban belajar bagi mahasiswa program sarjana atau sarjana terapan dapat dilaksanakan: 1) mengikuti seluruh proses pembelajaran dalam program studi pada perguruan tinggi sesuai masa dan beban belajar; dan 2) mengikuti proses pembelajaran di dalam program studi untuk memenuhi sebagian masa dan beban belajar dan sisasanya mengikuti proses pembelajaran di luar program studi.
Mahasiswa memiliki kesempatan 1 (satu) semester atau setara dengan 20 (dua puluh) SKS menempuh pembelajaran di luar program studi pada Perguruan Tinggi yang sama dan paling lama 2 (dua) semester atau setara dengan 40 (empat puluh) SKS menempuh pembelajaran pada program studi yang sama di Perguruan Tinggi yang berbeda. Pembelajaran pada program studi yang berbeda di Perguruan Tinggi yang berbeda dan/atau pembelajaran di luar Perguruan Tinggi. Untuk proses MBKM dapat mendaftar di laman : kampusmerdeka.kemendikbud.go.id.
Kegiatan-kegiatan kampus merdeka terdiri dari beberapa kegiatan antara lain:
1. Pertukaran pelajar: dalam maupun luar negeri.
2. Magang dan Praktik kerja: Magang kementerian yang artinya mendaftar dengan mitra-mitra yang disediakan oleh kementerian. USU juga diberi kebebesan oleh kementerian untuk mencari mitra sendiri dengan membuat berbagai kerja sama dengan beberapa perusahaan.
3. Eksistensi mengajar di satuan pendidikan atau kampus mengajar.
4. Penelitian Riset
5. Proyek Kemanusiaan
6. Kegiatan Wirausaha
7. Studi proyek/Independen
8. Membangun desa/Kuliah kerja nyata tematik
Saat ini, di Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, untuk memfasilitasi MBKM dilakukan dekonstruksi kurikulum, yaitu:
S1 Akuntansi Pola 6-1-1
S1 Ekonomi Pembangunan Pola 6-1-1
S1 Manajemen Pola 5-2-1
S1 Kewirusahaan Pola 5-2-1
Pola 6-1-1 artinya enam semester mata kuliah wajib harus dijalankan di dalam program studi, satu semester diberikan kesempatan untuk mahasiswa mengikuti kegiatan MBKM dan satu semester lagi diberikan apabila belum selesai maka, diberikan kesempatan untuk kembali ke kampus seperti pengerjaan skripsi ataupun perbaikan nilai.
Pola 5-2-1 artinya lima semester mata kuliah wajib harus dijalankan di dalam program studi. Untuk semester enam dan tujuh mahasiswa diberikan kebebasan seperti mengikuti program MBKM. Satu semester lagi diberikan apabila belum selesai maka, diberikan kesempatan untuk kembali ke kampus seperti pengerjaan skripsi ataupun perbaikan nilai.
IISMA atau Indonesia International Student Mobility Awards adalah program yang memberikan hak dan kesempatan bagi mahasiswa mengembangkan kompetensi dan pengetahuan, serta memberikan pengalaman studi di perguruan tinggi luar negeri sebagai implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dari Kemendikbudristek. Dalam program ini mahasiswa dapat menempuh pembelajaran di perguruan tinggi di luar negeri yang menjadi mitra Kemendikbudristek RI selama 1 (satu) semester yang dapat disetarakan hingga 20 SKS.
Kompetisi-kompetisi yang dijalankan oleh kementerian dikelola oleh Pruspresnas (Pusat Prestasi Nasional). Atas dasar tersebut pada tanggal 17 Desember 2021 diresmikan Pupspresma untuk FEB USU. Puspresma FEB juga menyediakan channel telegram yang berisi berbagai informasi kegiatan ataupun kompetisi dari kementerian. Untuk USU sendiri meresmikan PKM USU Center pada tanggal 02 Februari 2022. PKM merupakan salah satu kompetisi kementerian yang memiliki level tinggi. Para peserta yang lolos PKM akan mengikuti kegiatan PIMNAS. Untuk kompetisi sendiri terdiri dari:
1. PKM = Program Kreativitas Mahasiswa
2. PIMNAS = Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional
3. Pilmapres = Pemilihan Mahasiswa Berprestasi
4. KBMK = Kompetisi Mahasiswa Nasional Bidang Ilmu Bisnis, Manajemen dan Keuangan
5. KBMII = Kegiatan Berwirausaha Mahasiswa Indonesia
6. ASMII = Akselerasi Startup Mahasiswa Indonesia
7. KIBM = Kompetisi Inovasi Bisnis Mahasiswa
8. KDMI = Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia
Menurut KBBI, beasiswa adalah tunjangan yang diberikan kepada pelajar atau mahasiswa sebagai bantuan biaya belajar. Dapat dilihat dari BKK USU dan mencari informasi sebanyak-banyaknya. Rekomendasi dari Wakil Dekan 1 melalui Kasubag Kemahasiswaan dan Kealumnian.
Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) bersifat mendapatkan pendanaan. Informasi melalui laman: php2d.kemdikbud.go.id.
Setelah pemaparan materi, moderator membuka sesi tanya jawab. Pertanyaan pertama oleh Moderator kepada pemateri yaitu: “Jadi kemarin terkait PKM dari FEB sendiri itu ada Pak Arif, Pak Andrew sama Pak Dany. Misalnya ada beberapa yag mewajibkan juga seperti Bapak misalnya kalau mengajukan proposal nilai kalian aman nih, bagaimana dari bapak sendiri menangani banyaknya kelompok mahasiswa yang mengajukan proposal?”
“Jadi semalam itu memang dibatasi ya. Kalau PKM semalam satu dosen itu boleh membimbing sepuluh kelompok mahasiswa. Kalau di kelas saya, saya tidak mewajibkan, saya tidak bisa memaksa mereka tetapi saya kasih tawaran ke mereka. Dari kelas saya ada sepuluh lebih proposal ada tiga kelas saya. Teruskan dibatasi itu ada sepuluh kelompok. Saat beberapa hari menjelang pengumpulan sudah ada sembilan yang menjadi pembimbing sampai hari terakhir bertambah ada tiga belas jadinya. Jadi, yang tiga lagi mohon maaf ya adik-adik saya sudah pas sepuluh jadi saya share ke Pak Andrew atau ke Pak Adika dan lain sebagainya karena memang dibatasi sepuluh”, jawab Pemateri.
Kemudian, Moderator kembali membuka sesi tanya jawab kepada peserta. Pertanyaan kedua diajukan oleh Johan D Silaban “Untuk ikut Program Kampus Merdeka ini kan semester lima ke atas tapikan mata kuliah konsentrasi itu ada di semester lima ke atas juga Pak. Apakah ada rencana fakultas atau USU menjadikan mata kuliah konsentrasi di mata kuliah sebelum semester lima?”
Pemateri menjawab “Jadi USU sudah melakukan dekonstruksi kurikulum dengan berbagai pola 8-0-0, 6-1-1, 5-2-1. 5-2-1 lima itu wajib contoh di manajemen lima semester itu mata kuliah wajib, semester enam konsentrasi dan semester tujuh itu pilihan. Johan pengen magang tapi pengen dapat ilmu juga, mungkin caranya bisa Johan ambil di semester enam Johan dalami dulu marketingnya ikuti konsentrasinya semester tujuh Johan ikuti magang. Tapi kalau misalnya Johan di semester enam mau ikut MBKM memang sebisa mungkin mencari mitra-mitra yang berkaitan dengan marketing. Jadi dapat ilmu langsung dari praktisi. Johan jalani kegiatan magang, Johan dapat ilmunya yang penerapan langsung di lapangan karena beda sekali praktik kerja dengan dunia kuliah.”
Sebagai closing statement dari pemateri, pemateri menyampaikan “Jadilah mahasiswa yang oportunis memanfaatkan segala kesempatan dan potensi yang kalian miliki gitu karena ini untuk kalian juga itu, kalian yang tahu kebutuhan kalian seperti apa. Jadi kita yang tahu kebutuhan kita, kita yang tahu potensi kita jadi manfaatkan semaksimal mungkin untuk kebaikan kita sendiri juga. Jadi tadi Anti Tekor Yuk Manfaatkan Kesempatanmu Sebagai Mahasiswa”. Selanjutnya moderator menyerahkan sertifikat penghargaan kepada pemateri dan mengadakan sesi foto yang dipimpin oleh moderator.
Kegiatan Sarasehan pun berakhir dan ditutup dengan doa serta sesi foto bersama. Dalam kegiatan diskusi ini dihadiri oleh 34 partisipan (27 AKK dan 7 AKPIPA). Dari segi kuantitas sarasehan ini tidak tercapai. Dari segi kualitas ada tiga sasaran kualitas. Sasaran kualitas pertama peserta diskusi dibukakan mengenai fasilitas kampus yang bisa dimanfaatkan sebelum lulus kuliah (tercapai). Sasaran kualitas kedua peserta diskusi termotivasi untuk memanfaatkan kesempatan dan potensi yang dimilikinya sebagai mahasiswa di kampus (tercapai). Sasaran kualitas ketiga peserta diskusi termotivasi mengemukakan pendapat (tercapai).
Komentar
Posting Komentar