TEKNOLOGI MENGUBAH HIDUP (oleh Parlin Sitanggang)

Generasi millenial atau generasi Y adalah generasi yang lahir tahun 1980 sampai tahun 2000an dimana pada generasi ini tumbuhnya lingkungan yang serba digital. Generasi Y adalah generasi yang terhubung hampir 24 jam sehari dengan teknologi digital dan pada generasi ini mereka percaya bahwa teknologi digital dapat mengubah hidup menjadi lebih praktis, efisien dan inovatif.
            Tanpa disadari, kehadiran generasi millenial membawa perubahan ke arah yang positif bahkan sampai ke arah yang negatif. Dengan pesatnya penggunaan teknologi atau media sosial oleh generasi millenial, harusnya generasi saat ini memiliki kemampuan berpikir yang lebih kritis dan analitis dibandingkan generasi sebelumnya. Karena tidak bisa dipungkiri kehadiran teknologi membawa perubahan yang besar dimana setiap orang akan mudah mengakses informasi apapun dan kapanpun sehinggaa dapat melahirkan orang-orang  yang kritis dan tidak gaptek.Generasi Y juga generasi yang bisa dibilang sangat kreatif sehingga mampu menciptakan sesuatu yang belum ada sebelumnya.


            Namun disisi lain, justru kehadiran generasi milllenial membawa perubahan yang kurang baik. Mengingat tipe generasi Y adalah tipe yang tidak suka dipaksa, maka generasi penerus menjadi terlihat lebih apatis dan sulit  untuk ikut kegiatan apapun. Generasi Y juga selalu terhubung dengan media sosial sehingga muncullah banyak mahasiswa yang apatis dan mementingkan diri sendiri bahkan mahasiswa tidak lagi memikirkan orang lain. Hampir setengah dari kaum millenial (definisi bagi mereka yang berumur 18 hingga 37 tahun), mengaku takut kecanduan mereka akan media sosial memberi dampak kesehatan mental dan fisik.
Sebuah survei baru yang dilakukan oleh American Psychological Association (APA) mengungkapkan 90% dari pemakai golongan ini memang aktif menggunakan sosial media. Angka ini bertambah 12 persen dari data yang dikumpulkan tahun 2005. Ditambahkan lagi dalam laporan ini jika melalui survei hampir semua orang dewasa setidaknya memiliki satu alat elektronik. Dari penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hampir semua generasi millenial tidak bisa dilepaskan dari media sosial. Tapi, apapun ceritanya semua tergantung oleh diri sendiri mau berubah ke arah yang positif atau tidak.

            Disadari ataupun tidak, ciri-ciri generasi millenial yang disebutkan diatas mengakibatkan perubahan sosial ataupun kultur bagi lingkungan sekitarnya. Dari segi cara berkomunikasi, orang yang sering menggunakan teknologi atau media sosial (dalam hal ini generasi Y lebih sering mengungkapkan perasaannya atau keinginannya melalui status di Facebook, bbm, line, WA, Ig, dll). Dari segi berpakaian dan gaya hidup tentu bagi generasi Y akan lebih menyukai gaya-gaya kebaratan dibandingkan gaya yang ada di dalam negeri. Dari segi pola hidup, semakin kesini masyarakat akan lebih membeli sesuatu dibanding membuat sesuatu, mungkin karena terlena dengan teknologi yang ada. Dari segi pemikiran, mereka yang memiliki generasi Y akan semakin kritis mengingat teknologi informasi yang semakin berkembang.

-oleh Parlin Sitanggang (Akuntansi 2015)-


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAHASISWA KRISTEN: AGEN ATAU KONSUMEN??? (Ditulis oleh ESRA SHINTIA D. PANGARIBUAN)

Resume Diskusi: Visi dan Misi USU

Kajian: Lulus Kuliah Sudah Tau Mau Kemana?