RESUME ECONOMIC CHALLENGE: "MERAJUT KEKUATAN EKONOMI KREATIF"
Economic Challenges (EC) yang
berjudul "Merajut Kekuatan Ekonomi Kreatif" dilaksanakan pada 13 Oktober 2017 di
GLR 01 FEB USU berjalan dengan baik. Diskusi ini berlangsung pada pukul 15.00
WIB dan dilayani oleh Novika Sinambela (EKP 2014) sebagai moderator, Erick
Ketaren (EKP 2014) dan Audrey (EKP 2016).
Diskusi ini berjalan dengan cukup
baik, moderator memberikan beberapa fakta-fakta dan pertanyaan guna
menghidupkan suasan diskusi. Setiap kelompok subsektor yang ditentukan
diwajibkam mendiskusikan bagaimana perkembangan dan potensi yang dimiliki
setiap bidang yang dibahasnya. Hal ini memaksa setiap peserta diskusi untuk
berpikir kritis dan mencari sumber-sumber informasi dan data-data pendukung
guna menguatkan opininya. Setiap kelompok kemudian memaparkan hasil
pembahasannya kepada kelompok subsektor lainnya.
Diakhir diskusi diperoleh suatu
kesimpulan bahwasanya ekonomi kreatif ini hanya dapat bertumbuh dan berkembang
apabila para pelaku ekonomi di dalamnya mau berusaha dan berinovasi dalam
kekreatifannya agar mampu masuk ke pasar, berproduksi, berkembang dan dikenal.
Hal ini menjadi pekerjaan rumah untuk kita generasi muda agar lebih menumbukan
sikap optimsme, daya saing tinggi dan jiwa kewirausahaan yang inofatif serta
kompetitif.
Sasaran kuantitas dan kualitas
yang diharapkan dengan adanya EC ini tercapai. Sasaran kuantitas yang
ditetapkan sebanyak 30 peserta diskusi (AKK) tercapai, peserta yang hadir
berjumlah 33 orang; 32 orang AKK FEB USU dan satu orang teman dari KDAS.
Sasaran kualitas yang diharapkan juga tercapai. Sasaran yang ditetapkan yakni
peserta diskusi dibukakan mengenai ekonomi kreatif. Sasaran yang kedua peserta
diskusi berani mengemukakan pendapat dan aktif didalam diskusi. Sasaran
kualitas ini dinilai melalui kuesioner yang dibagikan dan penilaian secara
langsung oleh pengurus dan anggota melihat keaktifan peserta diskusi.
Ekonomi kreatif lahir dengan
adanya harapan bahwasannya perekonomian dan kesejahteraan bangsa Indonesia
dapat meningkat. Keenam belas sub sektor yang ada harus bekerja sama menjalin
sinergitas agar mampu merajut kekuatan perokonomian yang sustainable. Mari
Merajut Kekuatan Ekonomi Kreatif Indonesia!
Komentar
Posting Komentar