Penjajah Modern
Semua kalangan masyarakat Indonesia sudah
mengetahui jika Indonesia telah merdeka sejak 17 Agustus 1945. Merdeka dalam
hal ini adalah bebas dari penjajahan negara lain. Lantas, apakah dengan momen
17 agustus itu kita sudah merdeka?
Jawabannya, benar! Benar – benar belum merdeka! Menurut KBBI, merdeka adalah
bebas dari suatu penjajahan. sedangkan definisi penjajahan menurut KBBI adalah
: proses menindas dan menguasai suatu daerah. Memang betul jika Negara Kesatuan
Republik Indonesia telah merdeka dari penjajahan negara lain. Tapi kisah sedih
belum berakhir, Indonesia kembali dijajah. Ibarat kata pepatah, sudah jatuh
tertimpa tangga pula. Ibarat sinetron, Indonesia tak ubahnya seperti Cinta
Fit*ri yang tiap seasonnya selalu disakiti. Menyedihkan. Menariknya, dalam
episode kali ini Indonesia tidak dijajah oleh negara- negara lain, kali ini
Indonesia dijajah oleh negara ibukotanya terletak di Jakarta, Indonesia.
Indonesia tidak lagi dijajah oleh negara yang menyembah dewa matahari, kali ini
Indonesia dijajah oleh negara yang memberi kebebasan memeluk agama sesuai
dengan kepercayaan masing – masing yaitu negara Indonesia. Bingung? Intinya
Indonesia dijajah oleh Indonesia.
Indonesia tidak melulu berbicara mengenai
negara kepulauan terbesar di dunia yang terbentang di khatulistiwa sepanjang
3200 mil dan terdiri atas 13.667 pulau besar dan kecil. Ombus – ombus? Itu
Indonesia. Songket? Itu Indonesia. Masyarakat yang mengupdate status “Aku Cinta
Indonesia” dengan gadget cap apel digigit (ai-fon)? Itu juga Indonesia. Jadi,
semua hal yang ada di dalam tanah air ini adalah Indonesia. Di antara semua hal
itu pula yang menjadi penjajah bagi Indonesia saat ini.
Ironis sekali. Namun begitulah kenyataannya.
Kita ambil satu contoh kasus. Untuk membangun satu PLTP (Pembangkit Listri
Tenaga Panas) dengan daya 4 megawatt dibutuhkan dana 900 miliar. Multiplier
effect dari 45 megawatt ini sangat luar biasa.
45 mega watt dapat menghidupi 5.000 usaha kecil menengah. Satu pabrik
UKM dapat menyerap tenaga kerja antara 10-50 orang. Satu orang memiliki
tanggungan empat perut yang harus diberikan makanan. Satu PLTP 45 MW, dapat
memberikan peningkatan kesejahteraan bagi 200 ribu – 1 juta orang. Dan Gayus
Tambunan , memiliki uang haram 100 miliar. Maka, jika kita berhasil mencari
sembilan orang saja seperti Gayus Tambunan, kita sudah dapat memakmurkan 200
ribu – 1 juta orang.
Dari sini terlihat jelas jika sedikit
koruptor, dapat mengambil rezeki jutaan orang. Gayus Tambunan adalah Indonesia?
Pikir lagi. Hal ini dapat membuktikan betapa masih banyak mahkluk yang mengaku
Indonesia tetapi tidak merasa apa – apa ketika menyakiti hati Indonesia.
Selain kasus ini, ada juga kasus lain yang
membuktikan Indonesia disakiti oleh Indonesia itu sendiri. Kasus itu adalah
Indonesia selalu berusaha mengutamakan mencari siapa yang disalahkan dan
menomor sekian-kan pencarian solusi dalam suatu masalah. Mau bukti? Cobalah bersihkan ruangan sampai benar –
benar bersih mengkilap, kemudian tinggalkanlah ruangan itu. Selang beberapa
menit kemudian, kembalilah ke ruangan itu. Ketika anda mendapati ruangan iitu
dalam keadaan kotor, saya yakin dan percaya jika anda secara refleks akan
mengatakan “siapa yang telah mengotori ruangan ini?” setelah itulah anda
berinisiatif untuk membersihkan ruangan itu. Cintailah Inonesia. Ketika kita
sudah mencintai Indonesia, maka ketika Indonesia mengalami masalah anda akan
mengutamakan mencari solusi dan menomorsekian-kan mencari siapa yang salah.
Bung Karno pernah berkata “perjuanganku lebih
mudah karna mengusir penjajah, tapi perjuanaganmu akan lebih sulit karena
melawan bangsamu sendiri.” Pendapat sang proklamator ini sangat tepat. Dengan
kata lain, dia meramalkan jika Indonesia akan dijajah Kembali dan Indonesia.
Di zaman yang sangat canggih ini, kita harus menjajah kembali negara kita ini.
Baik itu dari tindakan, perkataan maupun pemikiran kita. Menjajah tidak selalu
menodongkan pistol ke arah Indonesia dan menyuruh mereka membangun jalan dari
Anyer-Panarukan. Dengan menggunkan uang bulanan orangtua untuk hal – hal yang
tidak perlu sudah termasuk tindakan penjajahan. kita tidak perlu sampai
berjuang mati – matian untuk membuktikan jika kita tidak menjajah Indonesia.
Sammy Not a Slim Boy, salah seorang stand up
comedyan Indonesia, mengatakan jika sebenarnya pribui atau non pribumi sebenarnya
bukan digolongkan berdasarkan ras, tetapi pribumi atau non pribumi digolongkan
berdasarkan keberpihakan. Ketika kita berpihak kepada Indonesia, kita merupakan
pribumi. Tak peduli suku, agama, maupun ras kita. Namun ketika kita adalah
seorang etnis melayu tapi tidak menunjukkan tindakan keberpihakan kepada
Indonesia, kita sudah tergolong non pribumi.
Mencintai Indonesia adalah suatu anugrah, jadi
jangan kecewa dan jangan marah. Jangan biarkan Indonesia menjadi sapi perah.
Tetaplah jaga kilau Indonesia, kilau merah delima yang merekah. Jangan menyerah
dan tetap berserah.
Sabar Siregar (Akuntansi 2012)
Komentar
Posting Komentar