RESUME DISKUSI " AEC, I’m ready!! Or Are we ready ? "
AEC atau biasa disebut MEA merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Terdapat empat hal yang akan menjadi fokus MEA pada tahun 2015 yang dapat dijadikan suatu momentum yang baik untuk Indonesia.
Negara- negara di kawasan Asia Tenggara ini akan dijadikan sebuah wilayah kesatuan pasar dan basis produksi. Dengan terciptanya kesatuan pasar dan basis produksi maka akan membuat arus barang, jasa, investasi, modal dalam jumlah yang besar dan skilled labour menjadi tidak ada hambatan dari suatu negara lainnya di kawasan Asia Tenggara.

Jadi, sebenarnya MEA itu bentuk kerjasama atau persaingan ?

MEA  adalah  integrasi antara negara untuk memeratakan ekonomi dalam bentuk UKM. Dikaitkan dengan kesiapan setiap negara ASEAN menghadapi MEA, melalui MEA dapat mengurangi hambatan untuk memasuki pasar. Ketika UKM memproduksi tidak kesulitan lagi dalam kegiatan distribusi. Misalkan produk unggulan UKM dapat di distribusikan di negara Asean secara logika dapat meningkatkan UKM, tetapi kembali lagi pada kesiapan negaranya.  Permintaan dalam negeri kecil sehingga UKM tidak berkembang dengan adanya MEA, UKM dapat memperluas pasar ke luar negeri sehingga meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya.                                               Pemerintah dirasa pun kurang sosialisasi, contoh: kekurangan modal, Bank BRI menawarkan kredit UKM tetapi prosesnya lama.

Jika dilihat dari SDM, Bagaimana kondisi SDM Indonesia ?

Pekerja Indonesia sarjana hanya 7%, berasal dari pendidikan dasar dan menengah 80%.  Kualitas pendidikan Indonesia buruk, pelajaran bahasa kurang padahal bahasa penting untuk menghadapi MEA. Saat ini Thailand sibuk mempelajari bahasa , salah satunya bahasa Indonesia juga sedang mereka pelajari.
Sistem pendidikan diluar negeri mana yang menjadi bidangnya/ passionnya disitu difokuskan, kita mempelajari semua tetapi seperti sia-sia, seharusnya mengeksplore apa yang menjadi kemampuan SDM tersebut.

Bagaimana daya tampung tenaga kerja di Indonesia ?

Indonesia kurang daya tampung tenaga kerja, kemauan keras dari tenaga kerja juga kurang. Contoh, petani lebih memilih ke kota menjadi pengamen daripada bekerja keras mengolah sawah, bisa dikatakan memang kurang kerjasama antara pekerja dengan pemerintah.                             
Bagaimana jumlah pengusaha dinegara itu sendiri, melihat jumlah penduduk yang banyak tetapi pengusaha hanya 2% .Melihat dari banyaknya sarjana  yang dikeluarkan  setiap tahunnya, tidak heran banyak sarjana penggangguran dikarenakan lapangan kerja tdk memadai dengan adanya MEA dapat memperluas lapangan kerja.

Apa yang bisa kita kerjakan sebagai mahasiswa menghadapi MEA ?

Meningkatkan kualitas diri, kemampuan bahasa asing, mengembangkan soft skill, ketekunan dan yang  paling penting mental dan semangat juang.
Jadi, tujuan MEA sebenarnya pemerataan yang harus bisa diukur dan dicapai jangan ada ketimpangan. MEA ini memfasilitasi jiwa enterpreneur, tapi memang bagaimana  pemerataan ekonomi itu sendiri, perizinan di permudah, infrastruktur yang harus dibenahi.                                                                         


Ketika kita tau itu bisa terjadi semua karena seizin Tuhan, mari kita mempersiapkan diri untuk kemuliaan Tuhan.  Shalom.....                                                                                      

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAHASISWA KRISTEN: AGEN ATAU KONSUMEN??? (Ditulis oleh ESRA SHINTIA D. PANGARIBUAN)

Resume Diskusi: Visi dan Misi USU

Kajian: Lulus Kuliah Sudah Tau Mau Kemana?