MEMANUSIAKAN MANUSIA Oleh: Yudistira T S Manaloe
Mungkin teman-teman para pembaca sekalian sudah mengetahui apakah yang menjadi fungsi dasar sekaligus tujuan dari pendidikan. Ki Hajar Dewantara menyatakan pendapatnya tentang tujuan pendidikan yakni untuk ’’memanusiakan manusia”.
Lantas apakah yang menjadi arti dari memanusiakan manusia (humanisasi) tersebut? Menurut pendapat saya, secara harfiah kata yang pertama yaitu memanusiakan itu menunjukkan sebuah proses. Sedangkan kata manusia yang kedua merupakan objek dari kalimat tersebut.
Jadi kesimpulan yang dapat saya tarik adalah, memanusiakan manusia itu adalah sebuah proses untuk membuat atau menjadikan manusia itu sebagaimana keadaan, kedudukan manusia itu yang semestinya. Menurut Ki Hajar Dewantara, memanusiawikan manusia itu berarti “pengangkatan manusia ke taraf insani”.*
Nah, yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah seperti apakah manusia itu semestinya? Yang pertama, setiap manusia itu dibentuk ataupun dibekali oleh pendidikan agar dapat merasakan kemerdekaan dirinya. Merdeka berarti kebebasan. Jadi melalui pendidikan kita dididik agar kita menjadi individu yang bisa “melawan” terhadap penindasan yang dialaminya. Yang kedua, kita didik agar menjadi manusia yang memiliki akal budi, yang mampu membedakan mana yang benar maupun yang salah, yang berani memperjuangkan kebenaran apapun risikonya.
Manusiawi mempunyai arti memperlakukan seseorang itu seperti memperlakukan diri sendiri. Jadi disini kita tidak boleh membedakan seseorang itu berdasarkan golongannya, status sosialnya, maupun keterbatasannya dan hal-hal lain yang dapat menciptakan perbedaan bagi sesama manusia. Karena setiap manusia itu mempunyai hak asasi yang sama, yang sudah melekat sebelum manusia itu dilahirkan. Dan juga manusia itu adalah makhluk sosial yang saling memiliki ketergantungan satu sama lain. Yang hidup berdampingan dan hidup saling melengkapi.
Melihat keterangan tersebut maka dapat kita bayangkan betapa indahnya manusia itu diciptakan Sang Pencipta. Namun manusia itu sendirilah yang membuat hidupnya tidak manusiawi karena keserakahan, dan menyalahgunakan kehendak bebas yang telah diberikan oleh Allah.
Kembali lagi ke topik kita diawal. Menurut anda sudahkah pendidikan itu mencapai tujuannya yaitu memanusiakan manusia. Inilah yang menjadi bahan perenungan kita baik di saat teduh maupun dimanapun kita berada. Renungilah makna pendidikan tersebut dan berusahalah melalui ilmu yang sudah anda dapat selama mengenyam pendidikan untuk menjadi lebih manusiawi.
Tidak banyak yang dapat saya sampaikan melalui tulisan ini. Secercah harapan yang harusnya menjadi doa kita agar pendidikan di negeri ini dapat menjalankan fungsinya dengan sungguh-sungguh. Dan setiap kebijakan pendidikan hendaklah bukan semata-mata untuk kepentingan kalangan tertentu saja, melainkan semata demi mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Demi indonesia yang kita cita-citakan. Amin.
Tetaplah menjadi garam dan terang hai anak-anak pewaris kerajaan surga!!! Syaloom!!!
Penulis merupakan seorang mahasiswa yang merindukan setiap anak-anak Tuhan bisa berbuat lebih banyak lagi bagi bangsa ini.
*http://blog.tp.ac.id/pemikiran-ki-hajar-dewantara-tentang-pendidikan
Komentar
Posting Komentar