Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Resume Diskusi : Pancasila dan Keadilan Ekonomi (Jumat, 07 Oktober 2016)

Debat dimulai pada pukul 15.00 di Gl 01, FEB USU dengan S iska Hutabarat sebagai pemimpin pujian, Gratia Pasaribu sebagai moderator dan Abangda Imanuel Siregar sebagai pemateri. Diskusi berjalan dengan sangat baik, peserta yang hadir berani mengemukakan pendapat dan pandangannya mengenai topik yang didiskusikan. Meski antusiasme peserta cukup baik namun sasaran diskusi secara kuantitas tidak terpenuhi, peserta yang hadir hanya berjumlah 18 orang. Sasaran kualitas yang diharapkan dari diskusi tercapai. Adapun sasaran kuantitasnya adalah peserta dibukakan mengenai Pancasila dan Keadilan Ekonomi berdasarkan sila Pancasila. Peserta diskusi dibukakan bahwa Ekonomi Pancasila seharusnya menjadi sistem ekonomi yang unik jika keberadaannya jelas. Sasaran yang terakhir peserta diskusi dimotivasi untuk lebih memahami kosep sila V Pancasila dan keadilan ekonomi. Diawal diskusi, pemateri membukakan pengertian dari judul besar diskusi per kata. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia sesunggu...

RESUME DEBAT I SEMSETER B 2016 : APA ITU INAGURASI ?

Debat pada tanggal 30 September dengan topic inagurasi dan judul debat “Apa Itu Inagurasi?” dimulai pada pukul 13.15. Hal ini dikarenakan beberapa hal yang mengakibatkan debat tidak tepat waktu. Debat perdana ini dimoderatori oleh Novika Sinambela (Ekonomi Pembangunan 2014). Peserta debat yang hadir berjumlah 23 orang, secara otomatis sasaran secara kuantitas tidak tercapai. Namun sasaran secara kualitas tercapai. Peserta debat dibukakan mengenai isu yang diangkat, peserta juga berani mengemukakan pendapat, dan argument sanggahannya. Peserta debat dibagi menjadi dua kubu oposisi. Kubu pertama disimulasikan seolah pewrwakilan rektorat yang pro terhadap surat larangan yang dikeluarkan rektorat, kubu yang kedua ialah kubu mahasiswa yang kontra terhadap surat larangan rektorat. Debat dimulai oleh kubu pro yang mengutarakan bahwasannya malam inagurasi bukan menjadi kebutuhan mahasiswa karena dianggap hanya sebagai ajang perpeloncoan dan balas dendam senior kepada juniornya karena dulu ...