Pahlawan Modern, Pahlawan Moderat


Berbicara tentang kemerdekaan Indonesia, tidak akan pernah terlepas dari perjuangan para pahlawan tanpa terkecuali. Bahkan setiap tetes keringat dan darah para pejuang tidak akan pernah lekang dari sanubari bangsa. Kalau tidak ada perjuangan, tidak akan ada kebebasan. Kalau tidak ada pahlawan, tidak akan ada republik ini. Aku, dia, dan kita juga ada sekarang, berdiri tegap dan berlari dengan bebas, tidak terlepas pula dari perjuangan keras para pejuang. Bangsa ada hingga saat ini, karena mereka, para pejuang.
Mereka adalah para pahlawan untuk perjuangan kemerdekaan negara kita. Mereka telah berhasil berjuang bagi bangsa. Ketika bangsa sudah terbebas dari penjajah yang berasal dari negara lain, sekarang bangsa menghadapi penjajah modern. Kebodohan, kemiskinan, korupsi, bahkan ketidakpedulian anak bangsa menjadi penjajah baru yang merongrong kebebasan bangsa. Kebodohan yang semakin merajalela, penindasan yang melahirkan kemiskinan berkepanjangan, korupsi yang tak kunjung terberantas seolah-olah memperburuk wajah bangsa ini. Tidak hanya itu, kondisi semakin parah dengan munculnya sikap apatisme dari anak bangsa. Anak-anak bangsa yang seharusnya menjadi pejuang-pejuang bangsa.
Kita terlalu banyak menuntut bangsa ini, lihatlah ketika kita menuntut, kita sedang menuntut diri kita sendiri. Kitalah yang harusnya ada untuk menentang ketidakadilan di negeri ini. Dimana kita ketika ibu pertiwi membutuhkan perjuangan kita? Dimana kita ketika kemiskinan merajalela? Kita terlalu sering menyalahkan koruptor-koruptor yang menggerogoti uang rakyat. Namun, apakah kita juga ikut memeriahkan maraknya praktik korupsi di kampus kita? Menyogok dosen untuk meningkatkan nilai, membayar pegawai untuk mempermudah administrasi, ini juga praktik mungil korupsi yang sedang dikembangbiakkan oleh kita. Apakah kita hanya terus mengatakan ‘mereka’ yang bertanggung jawab atas semua hal yang terjadi di bumi Indonesia? Bagaimana mungkin seorang anak bangsa yang ada untuk menyalahkan negeri. Berlari keluar, memandang keadaan bangsa.
Ayo bangkit orang-orang muda bangsa! Bangkit dan bertindaklah. Katakan tidak pada korupsi, katakan tidak pada dosen bayar, katakan tidak pada menyogok pegawai! Tidak hanya menuntut, tapi menjadi orang-orang penggerak melawan ketidakadilan Mulailah dari lingkungan kampus dimana kita ditempatkan Tuhan untuk menimba ilmu. Dari hal kecil, sampai Tuhan mengizinkan untuk melakukan hal yang besar. Mendidik diri untuk terus menjadi alat ditengah-tengah ketidakadilan yang sedang marak terjadi.
. Bangsa ini butuh pahlawan muda yang kritis untuk melawan penjajah modern. Tidak mengarahkan telunjuk kepada orang lain, tapi mengarahkan ibu jari kepada diri sendiri. Mengisi diri itu perlu, tetapi bertindak akan semakin mengasah dan membuat diri semakin terisi lebih lagi. Ketaatan untuk dibentuk adalah langkah awalnya. Keberanian adalah langkah berikutnya. Jadilah pahlawan-pahlawan muda untuk membentuk negeri, jadilah pejuang-pejuang baru yang bersedia berdiri bagi bangsa.

By : Rio Salomo Sidauruk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAHASISWA KRISTEN: AGEN ATAU KONSUMEN??? (Ditulis oleh ESRA SHINTIA D. PANGARIBUAN)

Resume Diskusi: Visi dan Misi USU

Kajian: Lulus Kuliah Sudah Tau Mau Kemana?