MENGGAPAI IMPIAN MELALUI PENGENALAN DIRI - Natasya Pratidina Panjaitan (Ekonomi Pembangunan 2018)
Mahasiswa sebagai generasi bangsa yang akan melangkahkan kaki menuju dunia kerja sudah sepatutnya memiliki rencana untuk menentukan masa depan. Pengetahuan akademik dan non akademik yang diperoleh selama pendidikan masih perlu diperlengkapi dengan susunan strategi yang terarah. Strategi ini dimaksudkan agar pencapaian goals tidak menemukan jalan buntu. Dalam mencapai suatu tujuan hidup, pasti diperlukan rancangan strategi yang matang. Rancangan tersebut disusun berdasarkan karakter, kemampuan, dan potensi diri. Maka dari itu diperlukan pengenalan diri yang baik.
Dalam buku Koentjoro (1989), pengenalan diri merupakan langkah yang diperlukan untuk dapat menjalankan kehidupan secara efektif. Pengenalan diri yang baik bukanlah yang menilai dirinya terlalu tinggi atau terlalu rendah. Dengan mengakui kelebihan yang ada dalam diri kita, berarti kita sudah menemukan aset penting dalam diri yang dapat kita aktualisasikan dalam kehidupan sehingga penentuan cita-cita bisa tertuju pada arah yang maksimal. Dengan mengonsepkan diri, kita dapat membenahi sesuatu yang kurang dalam pribadi dan hidup kita, menguatkan potensi yang ada sehingga tetap bertahan dalam diri kita, serta menambah kemampuan diri agar semakin memperluas kesempatan kita dalam mencapai goals.
Menyisihkan waktu untuk berbicara dan mengajukan pertanyaan bagi diri sendiri akan memberikan peluang untuk semakin mengetahui karakter dan kelebihan diri. Pertanyaan yang dapat kita ajukan tercantum dalam sebuah kerangka filosofi Jepang yang disebut ikigai, diantaranya:
Apa yang saya sukai?
Apa yang bisa saya lakukan dengan baik?
Apakah kemampuan saya itu layak mendapat bayaran?
Apa yang dibutuhkan dunia dari saya?
Apa itu Ikigai?
Ikigai (生き甲斐) adalah istilah dari bahasa Jepang untuk menjelaskan kesenangan dan makna kehidupan. Secara harfiah, kata Ikigai berasal dari kata “iki” yang berarti kehidupan dan “gai” yang berarti nilai, sehingga Ikigai dapat diartikan sebagai alasan kita hidup, menjalani hidup mulai bangun pagi. Konsep ini berhasil digunakan untuk meningkatkan angka harapan hidup karena membuat orang-orang semakin mengenal dan mengerti akan makna kehidupan. Dimulai dari alasan-alasan sederhana, dari bangun pagi, yang membangkitkan semangat dan rasa bahagia bagi diri kita sudah menjadi suatu hal yang besar. Hal ini dapat disusun dalam elemen kerangka konsep ikigai.
Apa saja elemen dalam ikigai yang dapat membuat hidup lebih bermakna?
Dalam menyusun strategi pencapaian cita-cita, kita perlu mengetahui empat konsep ikigai yang menuntun kita untuk menemukan karier yang kita impikan, bermanfaat bagi diri sendiri dan orang sekitar, serta tetap membuat kita bahagia untuk melakukannya. Keempat konsep ikigai yang harus dipenuhi secara seimbang ini terdiri dari:
Passion: What You Love
Elemen pertama yang harus kita ketahui dan dicantumkan dalam kerangka ikigai adalah sesuatu yang menjadi kesenangan pribadi. Yang menjadi passion kita adalah kegiatan yang kita lakukan tanpa adanya keterpaksaan dan merasa semangat saat menjalaninya, misalnya hobi.
Mission: What the World Need
Merupakan misi yang kita jalankan untuk berkontribusi dalam hal-hal kecil yang dibutuhkan lingkungan sekitar.
Vocation: What You Can be Paid For
Merupakan sesuatu yang kita jalankan dan dapat menghasilkan pendapatan atau penghasilan.
Profession: What You Are Good at
adalah sesuatu yang kita anggap ahli dan menguasai di bidangnya. Keahlian ini bisa kita dapatkan dengan menempuh pendidikan atau mengikuti kursus pelatihan.
Bagaimana Cara Menerapkan Ikigai dalam Pencapaian Karier?
Setelah keempat elemen ikigai diatas telah kita rancang, maka perlu adanya eksekusi penerapannya dalam kehidupan kita. Upaya penerapan ini dilakukan agar tidak sekadar memahami teori ikigai, namun semakin membiasakan dan mendekatkan diri kita pada pencapaian cita-cita. Mari kita ulas!
Yang pertama, mulai dari passion.
Passion diartikan sebagai minat atau keinginan manusia untuk melakukan sesuatu yang ia suka dan dirasa penting untuk dilakukan tanpa adanya paksaan. Coba kamu renungkan apa kegiatan positif yang bisa yang kamu lakukan dalam jangka waktu yang lama dan memiliki beban kerja, namun kamu tidak merasa kesulitan dalam melakukannya. Contohnya, kamu senang untuk berbagi pengalaman dalam bentuk tulisan. Hal ini tentu mengharuskan kamu untuk mengingat kembali sesuatu yang sudah terlewat dan menyusunnya dengan rangkaian yang kata terstruktur dan menarik agar orang-orang yang membacanya mengerti motivasi tulisan dari penulis. Kegiatan menulis sudah merupakan passion kamu, maka kamu bisa mengarahkan fokus pencapaian karier yang berkenaan dengan copywriting.
Langkah selanjutnya adalah mempelajari skill yang berhubungan dengan passion. Jika kita sudah menemukan hal-hal yang kita suka namun tidak diiringi dengan pengembangan kualitas, hasilnya akan nihil. Perlu melatih keahlian yang berhubungan dengan passion agar hasilnya lebih tampak maksimal. Konsep ikigai tidak menekankan pada anggapan “lakukan apa yang kamu cintai, maka hasilnya akan mengikuti”. Namun sebaliknya, ikigai mengajak kita untuk mengusahakan semaksimal mungkin pada apapun yang kita suka. Kita akan menemukan kelebihan akan diri kita jika kita memiliki keinginan untuk mengasah keahlian yang berkaitan dengan passion kamu. Dalam menemukan impian, kamu tidak lagi merasa jenuh. Kamu akan menemukan kualitas diri yang baik namun kesehatan mental kamu masih tetap terjaga.
Lantas, apakah passion dan skill cukup untuk menunjang karier kamu nantinya? Jawabannya, belum cukup. Kamu juga harus mengetahui apa yang diperlukan lingkungan dari diri kamu atau bisa dikatakan perlu adanya penyelarasan diri dengan lingkungan. Sebagai makhluk sosial yang hidup berdampingan dengan orang lain, haruslah memberi dampak bagi orang sekitar dan lingkungan. Dalam prinsip ikigai kita diharapkan mampu menghargai karakteristik tiap orang di sekitar kita serta menjaga kelestarian alam sekitar. Dengan menyadari pilar ini, kita akan terbiasa untuk menjalani kehidupan dengan orang lain serta senantiasa menjaga lingkungan sehingga dalam mencoba dan menjalani kehidupan pekerjaan di masa yang akan datang, kita akan memiliki nilai positif dalam diri. Dalam pencapaian goals, jika kita kita tidak mengetahui apa permintaan dari lingkungan sekitar, upaya-upaya yang telah kita kerjakan menjadi sia-sia. Adaptasi diri terhadap pembaharuan sangat perlu kita terapkan agar dapat menarik perhatian sekitar akan skill yang kita miliki.
Kemudian dengan terlengkapinya ketiga pilar diatas, kamu akan menemukan peluang untuk memaksimalkan pendapatan dari segala proses dan kemampuan yang kamu tawaran. Dalam konsep ikigai, hasil yang diharapkan bergantung dalam mindset dan kepuasan diri. Jika profit yang diperoleh belum sesuai dari harapan, kamu akan tetap merasakan adanya nilai positif dari impact yang kamu berikan bahkan menganggap hal ini jauh lebih berharga dari nilai uang.
Komentar
Posting Komentar