Resume Diskusi : Economic Challenge "Bonus Demografi"
Indonesia
diprediksi akan mendapat bonus di tahun 2020-2030. Bonus tersebut adalah Bonus Demografi, dimana penduduk dengan
umur produktif sangat besar sementara usia muda semakin kecil dan usia lanjut
belum banyak.
Dalam
hal ini kita akan analogikan dengan negara Jepang dan Eropa yang menganggap bonus
demografi sebagai bonus karena membawa benar membawa berkah bagi negara
tersebut. Namun, bagaimana dengan Indonesia? Indonesia dengan 118 juta penduduk usia kerja namun separuhnya
hanyalah lulusan Sekolah Menengah Pertama. Benarkah ini disebut bonus bagi
Indoneesia atau malah sebuah bencana?
Untuk menjawab
hal ini, maka dalam diskusi Economic Challenge Campus Concen ini, saudari Esra
Shintia sebagai moderator meminta pendapat dari keempat kementrian yang
berperan cukup penting bagi persoalan bonus demografi ini. Demikianlah keempat
kementrian berikut memberi pendapat dari sudut pandang mereka yang berbeda :
ð
Kementrian
Pendidikan : Bonus demografi akan menjadi ancaman jika melihat fakta tersebut
di
atas.
ð
Kementrian
Kesehatan : Dalam bonus demografi,
penduduk yang berkualitas merupakan kebutuhan
mutlak. Maka salah satu faktor penting
yang perlu diperhatikan dari
segi kesehatan yang berhubungan dengan
kualitas penduduk juga adalah
kebutuhan akan gizi. Bonus demografi
akan menjadi bonus bagi Indonesia,
jika perbaikan gizi benar diperhatikan.
ð
Kementrian
T.Kerja :
Belum menjadi bonus. Ketika kita melihat realita berikut dalam ketenaga-
kerjaan Indonesia:
1. IPM yang masih rendah dilihat dari segi kesehatan dan pendidikan.
2. Pemerintah
kekurangan sarana dalam teknologi dan ekonomi kreatif
tidak digencarkan.
3. Indonesia masih
kurang untuk menggerakkan sistem investor
friendly
yang akan mendorong semakin banyaknya
lapangan pekerjaan terbuka
& yang akan mendorong menemukan SDA
baru.
ð
Kementrian
Ekonomi : Pemerintah harus menyediakan
modal yaitu dengan cara adanya investasi.
Kemudian para peserta pun menanggapi
bahwa sebenarnya bonus demografi terwujud dengan adanya peningkatan sumber daya
manusia yang berkualitas dan hanya dapat ditempuh melalui jalan pendidikan.
Adapun upaya yang dilakukan oleh
kementrian pendidikan untuk menjawab hal ini adalah:
1. Mengoptimalkan anggar 20% dari APBN.
2. Revitalisasi pendidikan
lapangan dunia kerja.
3. Menanggulangi permasalahan –
permasalahan pendidikan yang mendesak.
4. Penguasaan Teknologi
5. Adanya pendidikan kejuruan dan
keterampilan.
Dan sebenarnya kinerja keempat
kementrian tersebut saling berkaitan seperti lingkaran setan dalam keterlibatannya
menyikapi bonus demografi itu sendiri. Melihat bahwa gizi yang buruk terjadi
karena perekonomian yang tidak memadai, kemudian berkaitan dengan pendidikan
yang akhirnya melahirkan tenaga kerja
yang tidak memadai.
Dengan demikian Bonus demografi
dapat menjadi peluan bagi Indonesia jika Indonesia bisa meningkatkan perbaikan
di masing – masing kinerja kementrian terkait.
Komentar
Posting Komentar